I hate Klepto [Completed]

IHK - 9

Libur, biasanya Eril dan Yasser  akan keluar ntah ke puncak, kebun binatang, atau tempat wisata alam di daerah Jawa Barat karena itu dekat dari Jakarta dan libur hanya Sabtu dan Minggu. Selama 4 bulan juga setiap keluar dari rumah Eril akan bawa oleh-oleh untuk meja khusus dikamarnya.

Dirumah pun barang Mama nya suka ada yang diambil Eril karena kelainan nya itu.

"Mau kemana sekarang?" Tanya Yasser sambil mengendarai mobilnya.

"Makan aja, gausah kemana-mana" jawab Eril lemas dan malas.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kok lemes"

"Gapapa"

"Udah gausah dipikirin, tenang aja kan ada gue" ucap Yasser sambil mengusap puncak kepala Eril.

"Mikirin apa?" Tanya Eril bingung, seakan-akan Yasser tau apa yang Eril pikirkan.

"Mikirin gue lah"

Eril tak menjawab, sangat tidak ada niat untuk bicara sekarang ini moodnya benar-benar buruk. Yasser meminggirkan mobilnya dan berhenti lalu memegang tangan Eril dengan kedua tangannya.

"Gue bakal ada di samping Lo, selalu. Jadi tenang aja" Yasser mencium tangan Eril dan menariknya dalam pelukan "apapun yang terjadi sama lo, gue gakan ninggalin Lo"

"Gimana gue bisa percaya?" Tanya Eril dalam pelukan Yasser.

"Kalo gue mau ninggalin Lo, gue udah tinggalin waktu gue tau Lo aneh dan suka maling" jawab Yasser sambil mencium puncak kepala Eril.

•••

Hari libur Sina isi dengan aktivitas dirumah saja. Ia belum tau rencana ingin mengisi waktu liburan nya bersama siapa. Rebahan rebahan dan rebahan tak pernah terlintas pikiran untuk berkumpul dengan keluarga nya.

Scroll Instagram yang dilakukan, menonton video masak adalah hobby nya tapi tidak pernah sama sekali menggunakan alat masak di dapur. Di tengah keseriusannya tiba tiba layar ponselnya beralih panggilan masuk. Ya dia Fero. Lelaki yang kini sedang menghantuinya belakangan ini. Sina segera menjawab dengan ekspresi risih.

"Hm"

"Hay, calon masa depan ku? Gimana liburan nya? Pasti gabut kan? Gak ada yang ngajakin kamu main ha ha ha ha" ejek Fero di awal teleponnya.

"Lah ini gue lagi liburan kok Lo sok tau si"

"Liburan? Ngapain?"

"Scroll Instagram sampe bosen tapi gue gabosen- bosen"

"Ya ampun kasian banget si calon ibu dari anak-anak ku, liburannya gitu doang" ejek Fero lagi.

"Op, gue mau mandi ya sori ada janji sama Nesha dan Oya"

Sina memutuskan sambungan telpon sepihak dan bergegas ke kamar mandi melakukan ritual.

•••

"Makasih ya, udah nemenin gue di setiap waktu" ucap Eril sebelum makanan yang ia pesan sampai.

"Tenang aja"

"Gue akan berusaha untuk ga maling lagi, gue bisa ngalahin otak gue yang salah ini" ucap Eril semangat.

"Gue percaya sama Lo" senyum Yasser mengembang.

"Nanti jangan lupa beli cctv" ucap Eril mengingat kan, Yasser hanya mengangguk namun tak akan melaksanakan perintah Eril.

Selesai makan Yasser mengantar Eril pulang dan pergi setelah melihat Eril memasuki rumahnya.

Eril langsung masuk kedalam kamar tanpa mengucapkan apapun, pikirannya kacau ingin sekali ia pergi dari kehidupannya dan tak kembali.

"Coba gue bisa milih kehidupan gue, mendingan jadi orang miskin tapi gue normal ga maling dan ga ngerepotin orang" ucap Eril sambil sesekali menitihkan air mata.

Eril membuka tasnya dan mengeluarkan tisu yang sempat ia ambil ditempat makan tadi.

"Gimana nahan napsu, tisu 2 ribu aja gue colong" ucap Eril sambil tersenyum hambar. Sedih, yang Eril rasa untuk hidupnya. Miris sekali, Mamanya pemilik SMA tempat dia sekolah namun anaknya maling di dalam sana dan dimanapun dia berada.

Handphone Eril bergetar tanda ada pesan masuk.

Yasser : jangan sedih terus, aku ikut sedih disini❤️

Kalimat yang berhasil membuat Eril  tersenyum walau hanya sebentar, bersyukur ada Yasser yang menemani hidupnya pada saat ini.

Me : ngga sedih kok, kan gamau bikin kamu sedih juga❤️❤️

❤️❤️❤️

Jejak nyaaaa, aku butuh saran dari kalian semuaaa❤️❤️❤️