IHK - 15

16 3 0
                                        

Minggu pagi Sina harus pulang, karena semalam ia tak pulang dan tak izin pada Surya.

Sesampainya dirumah Sina bergegas mandi dan akan pergi lagi bersama Fero namun di halangi oleh Surya.

"Dari mana semalem? Kok gapulang" tanya Surya di ambang pintu kamar Sina.

"Rumah temen" jawab Sina malas dan meneruskan kegiatan nya.

"Kamu perempuan Sina kalo nginep itu bilang" Surya mulai kesal karena Sina yang tak pernah mendengarkannya. "Kamu jangan pernah pake barang-barang punya mama kamu itu" seketika Sina menghentikan kegiatannya dan melirik kearah Surya kemudian melanjutkan lagi kegiatan memoles wajahnya dengan make up

"Denger papa ga?!" Bentak Surya karena Sina masih saja dengan kegiatannya.

"Hm"

"Kasih aja semua barang kamu ke Ratu"

"Serah" ucap Sina malas.

"Dress yang semalem juga, kasian dia mau tapi itu limited edition" ucap Surya seakan-akan anak kandungnya itu Ratu bukan Sina.

Sina berjalan kearah Surya dan melihat Surya yang sudah menua "minta uang" pinta Sina sambil menadahkan tangannya.

"Kalo gamau kasih yaudah, tapi gausah liatin aku kaya mengintimidasi gitu" Ucap Sina pelan. "Maling disayang, anak sendiri ditelantarin" ceplos Sina sebelum meninggalkan Surya.

Baru beberapa langkah Sina berjalan Surya menghentikan Sina dan membalikan tubuh Sina dan plak satu tamparan berhasil membuat pipi Sina panas.

"Jaga omongan kamu! Kaka kamu itu bukan maling" ucap Surya membela Ratu yang jelas-jelas salah.

Nafas yang susah diatur membuat mata sina panas. "Iya! Maaf" ucap Sina dan pergi.

Lagi-lagi tangannya ditahan oleh Surya kali ini Vita dan Ratu menonton ini mereka hanya tersenyum melihat Sina tersiksa, iblis! Batin Sina ketika melihat kelakuan saudara dan ibu tirinya itu.

"Mangkannya jangan terlalu dekat sama mama kamu, wanita gapunya otak bisa-bisanya mengakhiri hidup tanpa mikirin anaknya." ucap Surya dan mendapat tatapan marah dari Sina.

"Papa yang gapunya otak! Mau maunya nikah sama jablay anak satu!" Ucap Sina sinis dan lagi-lagi mendapat tamparan yang pas dengan tamparan sebelumnya. "Anak kandung papa aku, tapi papa selalu belain iblis itu! Aku selalu ngalah pa karena aku menghormati papa. Tapi kalo papa suruh aku gehormatin Jab.." ucapan Sina terpotong dengan ucapan Surya.

"Stop! Kamu pergi sekarang. Papa gamau liat kamu lagi" rasanya seperti pedang yang mampu membelah hati dan perasaan Sina sangat sakit.

Pertama kalinya Surya membela Ratu dan juga Vita sampai seperti ini, tanpa menjawab Sina berlari ke arah kamarnya mendobrak pintu kamarnya dan mengambil koper besar untuk barang-barangnya.

Kali ini sudah keterlaluan, Sina tak tahan dengan kata-kata Surya barusan sampai tega mengusir anak kandungnya sendiri

"Mobil gue, kamar gue, uang jajan gue, kasih sayang bokap diambil semua sama tukang santet" keluh Sina sambil memasukkan semua baju nya dan mencoba untuk tidak menjatuhkan air mata karena ini.

Sina keluar dari kamar dan mendapati Ratu sedang tersenyum iblis "anjing Lo" ucap nya pelan namun membuat senyuman Ratu pudar begitu saja.

❤️❤️❤️

Selanjutnya kita bahas Eril dan Sina bersama ya, tinggalkan jejak!

I hate Klepto [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang