IHK - 14

16 3 0
                                        

Setelah resmi menjadi pacar Fero, Sina memutuskan untuk menginap dirumah Nesha. Karena kejadian tadi dirumahnya Sina malas sekali untuk muncul dirumah besar itu.

"Kalo orang rumahku istana ku kalo gue si rumah ku nerakanya orang-orang serakah" ucap Sina kesal karena mengingat kejadian tadi.

"Iyaa sin, gue aja gapernah main kerumah Lo" saut Nesha sambil mengusapkan kapas kewajahnya.

"Ngapain Lo main ke neraka, panas"

"Tapi seneng kan pacaran sama Fero hahaha"

Senyum Sina mengembang dan sangat manis "kalo itu jangan ditanya hahah" Nesha dan Sina tertawa bersama sebelum akhirnya memutuskan untuk tidur.

•••

Sina berlari ke arah ruang ICU, kaget mendapat kabar sang ibu mencoba mengakhiri hidupnya. "Mama mana?" Tanya Sina di tengah isakannya. mencoba tegar dengan jawaban sang ayah yang hanya menggelengkan kepala.

"Pa... Sina mau lihat mama" katanya tanpa menghilangkan isakan yang dalam.

Sina sangat merasa bersalah mengapa ia tak pernah di samping ibunya, mengapa ia selalu sibuk dengan kepopulerannya di sekolah.

***

Selesai pemakaman Sina memilih masuk ke dalam kamar Vina- mamanya, melihat semua barang yang ditinggalkan dan mengingat semua kenangan.

Sejak Vina dan Surya bercerai Sina lebih senang menghabiskan waktu di luar mencari kepopuleran agar menghilangkan beban yang menopang pundaknya, salah! Pikirannya hanya itu, harusnya dia dan Vina saling melepas beban sehingga Vina tidak perlu mengakhiri hidupnya. Sekarang bebannya bertambah.

Sina melihat apa yang mamanya simpan dan sesekali meneteskan air mata, sehingga Sina membuka kotak biru tua dengan tulisan Punya Sina, kotak itu adalah tempat dimana Sina menyimpan semua keluh kesah dan bebannya dalam ukiran diatas kertas sejak ia kecil.

"Mama masih simpen ini. Sina aja udah lupa ma" ucap Sina sambil membuka kotak itu. Melihat ada kertas baru diatas dengan bertuliskan ini punya mama, buat Sina.

Perlahan Sina mengambil dan membuka itu sebelum sempat membaca isinya tangisannya pecah, Sina menenggelamkan wajahnya pada kedua kaki yang di tekuk. "Maaf ma..." Tak bisa menahan dan menyalahkan diri sendiri.

Mencoba menenangkan diri membaca kata demi kata yang tertulis diatas surat itu.

Dear Sina,

Sayang, mama minta maaf ya.
Mama tau kalo kamu baca ini mama udah gabisa deket kamu dan peluk kamu.
Mama gatau apa yang kamu rasain pas baca ini tanpa mama.
Mama memilih mengakhiri hidup mama karena satu alasan, mama ga kuat sayang.
Cukup mama aja yang kaya gini, kamu harus melanjutkan hidup kamu sebagai anak mama dan papa.
Cari laki-laki yang baik dan mencintai kamu tanpa mendua.
Satu lagi, jangan pernah salahin diri kamu sendiri atas keputusan yang mama ambil.
Mama yakin kamu kuat, turuti semua yang papa kamu mau ya sayang.
Love you Sina.

"Mama" ucap Sina dengan dada yang terasa sesak, dan tubuh yang berkeringat.

"Kenapa Lo?" Tanya Nesha yang melihat Sina duduk dengan keringat yang lumayan banyak padahal berada di ruang ber-AC.

"Mimpiin mama" ucapnya singkat.

"Tidur lagi, Lo cuma kangen itu"

'kenapa gue mimpiin mama selalu di bagian mama bunuh diri dan gue baca surat itu, apa gue harus nurut sama omongan papa?' pikir sina dalam hati.

❤️❤️❤️

Gajelas ini, tapi yaudah lah ya, udah mau tamat juga wkwk.
Semangatttt, voment yaa!

I hate Klepto [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang