8

56 38 12
                                    

"Ehh eum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehh eum..bukan om" jawab Fella gugup.

"Panggil papa aja biar lebih akrab"

Lagi lagi Fella tertegun.
"Bu..bukan pa.."

"Jadi?"

"Tadi Syira ketemu sama kakak Fella di taman. Telus Syira aja deh kesini" ucap Syira.

Putra papa Ferro ber o sambil mengangguk.

"Om tante. Eh M..ma..pa Fella pulang dulu ya ini uda larut "

"Ehh kamu pulang naik apa?" tanya Nada mamanya Ferro.

"Eumm.. Naik taksi mungkin"

"Enggak usah. Kamu pulang biar Ferro yang anter. Ya kan bang"

"Ha? Iya siap laksanakan." ucap nya sambil berdiri dengan tangan yang memberi hormat patuh.

Setelah itu Ferro segera bergegas ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan jaketnya.

"Heee giliran sama cewek aja lo Garcep bang" ucap Silvi sedikit berteriak.

"Bodo" teriak Ferro dari lantai atas.

FELLAUDIA POV.

Aku hanya bisa memandang miris keharmonisan keluarganya Ferro. Rasanya aku sangat merindukan masa masa dimana aku dan Sella sedang beraduh mulut kemudian Ayah Bunda memisahkan kami. Tertawa bersama menyaksikan haru suka duka hingga semuanya lenyap karna kesalah pahaman.

Aku tersenyum lirih. Merenungi nasibku yang akan sampai kapan terus begini. Suara berat yang sudah familiar bagiku menyadarkan lamunanku.

"Yuk Fell" ucap Ferro padaku sembari memegang tanganku.

"Eh.." aku menatap cukup lama tangan ku yang di genggamnya.

"Bang hati hati bawa anak orang" ujar Nada menatapku dan Ferro hangat.

"Sepp Ma, yauda kita berangkat ma"

"Fella pamit pulang ma pa" ucapku melepaskan kaitan tangan pada Ferro dan beralih menyalami tangan Mama dan Papa Ferro

"Iyaa.. Jangan bosen bosen main kemari yah"

Aku mengangguk sambil mencari keberadaan Syira dan Silvi.

"Syira sama Silvi dimana?" tanyaku pada Mama Ferro.

"Silvi lagi nemenin Syira tidur di kamarnya. Kasian keliatannya dia ngantuk berat" aku ber o sambil mengangguk angguk

"Titip salam sama mereka berdua ma.."

"Iya ntar di sampein. Uda gih Bang keburu kemaleman"

Setelah itu Ferro kembali mengaitkan tangannya di tanganku. Entah mengapa hatiku menolak untk melepaskannya. Aku merasa nyaman bila di dekatnya.

ALFERRO POV.

Kali ini tak ada pberontakan dari diri Fella. Aku sangat berterima kasih pada Syira , jika ia tidak memaksa Fella untuk singgah kerumahnya tadi takan mungkin aku dan dia menjadi dekat dengan Fella.

Jatuh Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang