"Ikut aku yuk"
"Ke?"
"Ntar malem juga tau"
"Okey.."
"Aku balik ya"
...
FELLAUDIA POV.
Aku menuruni tangga menuju ruang tamu. Saat hendak melewati wanita paruh baya yang ku sebut Bunda itu aku berhenti sedangkan dia hanya melewati ku seperti tak menganggapku ada.
Tess..
Air mataku jatuh bergulir segera ku ambil sapu tangan kesayangan dan berharga milikku itu dan menghapus sisa air mata di pipiku.
Aku sangat merindukan dimana Ayah dan Bundaku selalu melarangku pergi malam malam dan selalu mengekang ku. Aku rindu kekhawatiran mereka berdua.
Tingg...
Suara notifikasi dari ponselku membuyarkan lamunanku.
itu adalah pesan dari Alferro.
Entah kenapa aku lebih suka menyebutnya Alferro yang lebih panjang di banding Ferro.
Segera aku melangkah ke arah pintu utama dan menuju ke pagar rumah miliknya. Untung saja aku tidak menggunakan hight heels kalau tidak kakiku akan patah berjalan dari pintu utama ke pagar. Namun aku sudah biasa melakukan itu.
ALFERRO POV.
Setelah mengetikan pesan singkat dan hanya di baca oleh penerima pesan itu. Aku memasukan kembali ponselku ke dalam kantung jeket yang ku pakai.
Suara pagar terbuka menampilkan sosok gadis yang berhasil mencuri hatiku. Aku terperengah melihat penampilan sederhana dan natural milik Fella. Pakaian yang dikenakannya pun hampir sama dengan apa yang ku kenakan.
Tak berlebihan namun masih terlihat cantik dimataku.
"Hellowww" tangan Fella yang melambai lambai di depan wajahku membuyarkan lamunanku.
"Eh.."
"Knapa lo?" tanya dengan alis yang ia naikan sebelah.
"Eng..enggak papa kok " sepertinya Fella tak menyadari tentang pakaian yang ia dan diriku pakai seperti couple couple itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Dan Cinta
Ficção AdolescenteHarusnya aku sadar bahwa awal adalah akhir ...