Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fella berjalan menelusuri koridor kelas 11 untuk menuju ke kelasnya di lantai 3 tepatnya kelas 12.
Seperti biasa, tatapan sinis maupun kagum telah menjadi sarapan Fella sehari hari.
Di belakang Fella ada Ana yang sejak tadi memanggil manggil nama Fella, namun tak di tanggapi oleh Fella.
"Fella!! Astagaa" ucap Ana terengah engah setelah sampai di samping Fella.
Dengan wajah datarnya Fella mengangkat satu alisnya pertanda bertanya, apa?
"Cape gue tuhhh!!" ucap Ana emosi melihat respon Fella.
Sedangkan Fella hanya mengangkat bahu nya acuh dan melanjutkan jalannya lagi.
"Fella saraffff!!!!!" teriak Ana.
...
Bel istirahat berbunyi siswa siswi bersibuk mengurus perut perutnya masing masing, yang bergemuruh kelaparan itu.
"Fella, kantin yuk" ajak Ana dengan suara imutnya.
Fella diam tak menanggapi ajakan Fella dan terus fokus ke buku yang ia baca sejak bel tadi.
Melihat itu Ana menjadi bertambah kesal. "Fella ayukkk ihhhh" ucap Ana sambil mengguncang guncang tubuh Fella.
"Apaan si, lo kan tau gue lagi baca buku. Gak bisa apa sendiri ke kantin. Biasa nya jugak cowok lo jemputin lo kan" ucap Fella ketus pada Ana.
Ana yang mendapatkan itupun langsung diam menunduk sambil memanyun manyunkan bibirnya.
Awalnya Fella tak menyadari itu tapi, ia merasakan tak ada pergerak dari Ana sejak ia bicara tadi. Akhirnya ia mendongak menatap Ana yang matanya hampir berkaca kaca.
"Ehhh sorry naa.." ucap Fella sambil berdiri menunggu wajah Ana.
"Lo punya masalah lagi Fel? Tapi kenapa lampiasin ke gue. Niat gue kan baik, ajak lo ke kantin. Cari suasana supaya gak sedih lagi. Kalo lo ada masalah harusnya lo gak marah sama orang yang gak salah." Ucap Ana senggugukan.
Fella mencoba mencerna kata kata Ana barusan. "Lo sensitif banget si. Gue kan uda biasa marah marah sama lo"
"Iya. Tapi itu kemaren, kemaren gue masi tahan Fell. Tapi makin lama makin gimana gitu buat gue. Mungkin ini waktu yang tepat buat ngomong ke elo"
"Ooo. Atau jangan jangan selama ini lo keberatan dan terpaksa sahabatan sama gue?" ucap Fella
"Enggak kata siapa??!!" teriak Ana sambil menahan air matanya yang sudah tak bisa terbendung lagi.
"Kok lo jadi nyolot si Na. Gue gak pernah debat sama lo ya. Gue males. Ternyata semua orang yang deket sama gue semuanya fake gaada yang asli, gue benci sama lo Na" Ucap Fella dan hendak meninggalkan Ana.
Ana pun menahan tangan Fella. "lo dengerin gue dulu. Maksud gue tuh gak gitu. Gue gak ter-"
"Udalah na percuma gue males debat. Lepasin" ujar Fella memotong. Sambil melepaskan tangannya dari Ana.