Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tapi Alferro pacar gue" ucap Fella santai.
Tangan Cerry bergerak melayang ke arah wajah Fella. Namun Fella yang sudah mengerti dengan gerak geriknya pun menghadang tangan hina Cerry dari hadapannya.
"Lo sebegitu nggak percaya diri ya buat gak main tangan ke gue, kenapa? Lo merasa kalah saing dari gue? Padahal gue gak ngelakuin apa apa." ucap Fella penuh penekanan di setiap kalimatnya kemudian melangkah pergi keluar dari tempat itu.
"Lo kira gue gak tau lo hampir aja bunuh orang." ujar Cerry percaya diri membuat Fella menghentikan langkahnya tanpa melihat ke belakang.
"Lo hampir bunuh orang Fell. Dan orang itu sodara kembar lo sendiri! lo gak pantes di deket Ferro, karna lo anak pembawa sial!"
Tubuh Fella bergetar hebat, ia mencoba menahan agar air matanya tak jatuh menetes. Ia memang sudah mengingat semua kejadian 3 tahun lalu namun kenyataan nya seorang Fella masih trauma dengan kenyataan.
Cerry yang merasa puas mengeluarkan kelemahan Fella pun melesat pergi dari tempat itu meninggalkan Fella sendirian.
Fella masih mematung di dalam toilet itu. Pikirannya bercabang, mengapa Cerry tau soal masalah ini dari siapa?.
Fella keluar dan berjalan ke arah Ferro yang sedang bersama Silvi dan Rehan juga yang pasti ada Cerry di samping Ferro.
Tanpa disadari Fella mendengus kesal melihat hal itu. Kemudian ia segera menghampiri Ferro.
Jam sudah menunjukan pukul 9.30 malam tamu tamu dah teman teman Silvi sudah ada beberapa yang berpulangan.
Tinggal keluarga dan kerabat yang masih ada disitu.
Cerry yang melihat Ferro selalu lengket dengan Fella merasa ada sesuatu yang panas di dalam dirinya.
Kemudian muncul satu ide yang mungkin bisa membuat Fella kapok.
Saat itu Fella berdiri tepat di sebelah kolam renang kemudian Ferro sedang mengambil Cake di meja yang tidak jauh dari Fella berdiri.
Cerry mendekat ke arah Fella kemudian menyenggol Fella dengan bahunya. Dan
BYURRR!!
Semua sorot mata jatuh ke arah Fella yang saat itu sudah berada di dalam kolam yang lumayan dalam. Juga Ferro yang refleks ikut menceburkan diri ke dalam kolam untuk menolong Fella.
Sontak hal itu membuat Cerry sedikit tidak puas dengan aksinya.
Silvi menerima handuk yang baru saja di ambil oleh mamanya dan segera memberikan kepada Ferro dan Fella yang baru saja keluar dari dalam kolam.
Silvi yang kebetulan melihat tindakan Cerry pun naik pitam.
"Maksud Lo apa si bangsat!" Teriak Silvi kepada Cerry yang terkejut menerima bentakan dari Silvi.