Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah UAS untuk kelas 12 di SMANTARSA. Fella fokus pada UAS nya dan mencoba melupakan kesedihan yang telah berlalu. Fella senang ada seseorang yang menjadi penambah semangatnya selain Ana dan Zafrel sahabatnya. Yah dia Ferro, pemuda itu kini tengah mengerjakan soal soal yang sudah ia pelajari bersama Fella beberapa hari lalu. Ia senang setidaknya Fellanya tidak seperti yang dulu. Fella juga senang dengan kehadiran Ferro, fella mencoba membuka hati untuk Ferro masuk.
UAS di hari pertama mereka telah selesai, sekarang Fella berada di kantin di temani oleh Zafrel. Belakangan ini Zafrel tidak banyak muncul di hadapan Fella atau yang lainnya. Mungkin Zafrel sedang fokus dengan UAS dan belajar mengenai ketertinggalan nya saat pergi waktu itu.
"Sorry ya Fell, gue gak bisa ada saat lo butuh" ujar Zafrel.
"El gue gak papa, lagian lo juga punya kehidupan sendiri kan, mana lagi Ayah sama Bunda nekani lo buat jagai Sella di rumah sakit. Apalagi sekarang Sella udah di pindahkan kerumah sakit lain"
Zafrel menghembuskan nafasnya gusar. Ia terkadang bingung harus ada di pihak mana.
Tak lama kemudian Ferro datang menghampiri keduanya, ferro tersenyum tak suka melihat Fellanya di temani oleh anak ini.
"Gue cabut dulu ya Fell, gue mau nemenin mama gue" Ucap Zafrel tentu saja berbohong. "Jagain Fella ya Fer" ucap Zafrel sambil menepuk pundak Ferro dan tersenyum lalu pergi dari tempatnya.
"Ngapai tuh anak Fel?" ucap Ferro sambil duduk di dekat Fella.
Fella hanya tersenyum ikhlas ke arah Ferro, senyuman itu. Ferro benar benar sangat menyukainya, sekarang Fella tak segan segan menunjukan senyuman itu di hadapan Ferro. "Gimana ujiannya lancar?" tanya Fella
"Lancar la kan kamu yang bimbing aku hehe"
"Lawak lo"
"Hari ini mau kemana?" Tanya Ferro
"Gue pingin beli buku, novel yang gue pinginin baru aja dirilis. Dan gue gak mau sampek kehabisan karna-"
"Oke letsgo!" potong Ferro sambil menarik dan menggandeng tangan Fella. Fella tersenyum lagi melihat sikap manis Ferro yang selalu mengutamakannya.
Sekarang mereka berdua sudah ada di di depan gerbang rumah Ferro, seperti biasa selama beberapa hari ini Fella selalu kerumah pria di sampingnya ini. Hanya untuk sekedar bertemu mamanya Ferro bertemu Syira dan belajar bersama Ferro.
Gerbang pun terbuka dengan sempurna, Ferro memarkirkan mobilnya di garansi setelah itu turun di susul oleh Fella.
