Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan masih mengguyur jalanan di depan pagar rumah Ferro. Fella masih berteduh sekaligus menunggu si pemilik rumah datang menghampirinya.
Fella merasakan ponselnya bergetar. Ia melihat ada pesan chat masuk dari Zafrel. Setelah melihat itu Fella segera memasukan ponselnya ke dalam tasnya dan berlari menembus hujan dengan kedua tangannya yang menutupi kepalanya. Saat Fella berlari mobil yang melaju dari arah berlawanan menghampiri Fella cahaya yang berasal dari mobil itu membuat Fella terdiam di tempat kemudian satu per satu ingatan ingatan yang telah lama terkubur pun berdatangan di kepalannya, namun tanpa ia sadari mobil yang mengarah padanya semakin mendekat, kemudian Fella tersadar setelah seseorang mendorongnya ke arah tortoar jalan. Fella terduduk lemas di tengah hujan di pinggir jalan. Fella mulai menangis, menggigit bibir bawahnya agar tak menangis kencang. Meskipun hujan tengah mengguyurnya. Ia juga tak ingin menunjukan kesedihan nya pada hujan.
Ia memegang dadanya yang seperti akan berhenti. Untuk beberapa detik ia hampir kehilangan nafasnya. Kemudian ia berdiri dan segera berlari ke arah tempat dimana Zafrel berada, kebetulan jarak antara rumah ferro dan tempat tujuannya dekat.
3 tahun lalu
"Sell pesenin mi ayam ya! Ntar gue ganti deh uangnya!"
"Heh utang lo yang kemarin aja belom lo bayar ya"
"Lo kakak gue bukan si Sel?"
"Bukan. Gue mungut lo"
Fella yang mendengar itu terdiam. Sella yang merasakan Fella diam pun menengok Fella.
Sekarang mereka sedang bertatapan. Dan detik berikutnya mereka tertawa terbahak bahak.
"Aduh gue kebelet nih. Lo deluan aja ke kantin. Jangan lupa mi ayam gue ya dahhhh!"
"Kagakkk gue kagak mau mesenin!"
"Bodo wlekkk"
Setelah berpisah dengan Fella, Sella pun melanjutkan jalannya ke arah kantin saat Sella hendak melewati tangga Sella mendengar suara yang familiar di pendengarannya. Bibirnya mengembang dan tersenyum. Ia hendak menghampiri si pemilik suara. Namun sella mendengar pembicaraannya dengan teman temannya.
"Kita bertiga cuma sahabatan doang apaan sih lo pada"
"Denger Zaf cowok sama cewek gak bisa cuma sahabatan doang apalagi kalian bertiga. Mana kembar lagi."
Sella yang mendengar pembicaraan ini semakin mengembangkan bibirnya.
Zafrel menghembuskan nafasnya pasrah. Teman temannya selalu saja bisa membuat ia ingin jujur kepada mereka.