2

87 51 4
                                    

Fella memelankan langkahnya saat memasuki rumah yang besar berpadu dengan cat putih dan emas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fella memelankan langkahnya saat memasuki rumah yang besar berpadu dengan cat putih dan emas ini.

"Pulang malam terus!! " tegur seseorang dari belakang Fella.

Fella terkejut, lalu berbalik dan menunduk.

"Ga tau jam apaa! "

"Dasar anak gak berguna! "
"Udah mirip jalang aja ya pulang malem tiap hari!"

Ucap seseorang itu. Lalu kembali berlalu meninggalkan Fella.

Fella menaiki tangga sebelum ia masuk ke kamarnya ia berenti di depan pintu kamar yang bersebelahan dengan kamarnya.

Meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan lalu kembali bergegas masuk ke dalam kamarnya.

...

Fella menyisir rambutnya yang bergelombang dengan sedikit kepirangan itu. Bukan. Bukan Fella sengaja memirangkan rambutnya. Namun saat ia lahir rambutnya memang seperti ini.

Fella mengikat rambutnya menjadi satu di kepalanya. Memoles sedikit bedak dan liptin ke pipinya dan bibirnya Untuk menutupi kepucatan pada wajahnya.

Fella memakai sepatu dan tasnya dan menatap pantulan tubuh dan wajahnya di kaca, dan sedikit tersenyum. Ralat tersenyum miris.

Fella keluar dari kamarnya menuruni tangga. Ia melihat sepasang suami istri tengah sarapan bersama.

Fella hanya melewati sepasang nya dengan menundukan wajahnya.
"Lihat aja! Gak pernah ada sopannya jadi anak! " ucap perempuan yang sedang sarapan itu.

Lelaki berjas itu pun bangkit dari duduknya.
"Fella!!! Kamu semakin lama semakin ga ada sopannya! " ucap lelaki itu

Sedangkan pembantu pembantu yang sedang menyiapkan makanan dan membereskan rumah hanya menatap lirih seorang Fella.

Fella yang sempat menghentikan langkahnya, melanjutkanmya kembali. Hingga keluar dari pintu utama.

Fella sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu.

"Non mau saya anter? " tawar seorang supir.

"Ga usah pak" tolak Fella.
Fella berjalan cepat keluar gerbang.

Sudah sebulan belakangan ini supirnya selalu menawarkan fella untuk mengantarkan dirinya ke sekolah. Padahal supirnya tau bahwa Fella emang biasanya naik bus. Mungkin ini karna suruh ayah, tapi mana mungkin dia peduli pada fella. Huh..

...

Ferro berhenti didepan rumah yang besar. Melihat keadaan sekelilingnya cuma mension di depannya ini lah yang paling besar dan mewah dan rumah rumah lainnya pun tak kalah mewah tetapi rumah milik Fella lah sangat mewah.

Jatuh Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang