Thirteen

1.4K 156 9
                                    

Setelah pusing belajar matematika untuk persiapan ulangan besok, akhirnya Hyunjin memutuskan pergi dari rumahnya dan membeli beberapa makanan ringan.

Setibanya di supernarket terdekat, Hyunjin melihat wajah familier yang sedang duduk didepan supermarket. Itu Ryujin yang sedang girang memakan ice cream, cewek itu bahkan terlihat cantik tanpa riasan tipis.

"Hai?"

Sayangnya wajah bersemi itu kian memudar ketika Hyunjin menyapanya, kali ini dengan senyuman manis milik Hyunjin. Ryujin malah terpaku hingga tidak sadar ice cream yang dibawanya mulai meleleh.

"Eh itu leleh awas"

Ryujin segera memakannya, sedangkan Hyunjin duduk didepan Ryujin dengan santai. Cowok itu bahkan gemas sendiri melihat perlakuan Ryujin seperti anak kecil karena mulutnya yang belepotan karena ice cream.

"Ternyata lo lucu ya"

Untung ice cream Ryujin sudah habis, kalau tidak cewek itu pasti tersedak saking kagetnya mendengar ucapan Hyunjin.

"Ga lagi sakit kan lo?"

Hyunjin menggeleng, sikap Hyunjin yang seperti ini membuat Ryujin merasa aneh. Ryujin buru buru menelfon Felix tetapi tangannya tiba tiba dipegang oleh Hyunjin.

"Gue mau minta tolong sama lo"

"Ha?"

"Ajarin gue matematika"

Akhirnya cewek itu bernafas lega, setidaknya Hyunjin bersikap seperti tadi ada maksudnya. Ryujin mah mau mau aja tapi baru ingat,

"Loh besok ulangan ya?"

"Iya dan gue dalam zona bahaya"

"Tapi ini kan jam delapan malam,gue ga bisa keluar rumah lama lama"

Keduanya saling diam, sampai ide cemerlang itu muncul dikepala Hyunjin membuat cowok itu tersenyum lega. Ternyata ga wajah doang yang cemerlang tapi otak juga ngikut, batin Hyunjin membanggakan diri.

"Lo gapapa kan ke rumah si Felix?"

"Ha? Rumah Fel-"

Tepat setelah itu, ponsel Ryujin menampilkan panggilan masuk dari Papa Felix. Melihat itu Ryujin menghentikan ucapannya mengambil ponselnya yang tergeletak diatas bangku. Panjang umur ya rob, tanpa babibu langsung Ryujin angkat panggilan dari Papa Felix.

"Halo om?"

"Halo Ryujin, kamu mau kesini nggak ajarin Felix matematika?"

Hyunjin langsung merebut ponsel milik Ryujin setelah mendengar pembicaraan Papanya Felix sekaligus Om kesayangannya itu.

"Om, Hyunjin ikut boleh ga?"

"Loh Hyunjin sama Ryujin toh?"

Darisana dapat didenger Papa Felix sedang tertawa setelah mendapati fakta bahwa Hyunjin bersama Ryujin disebrang sana.

"Yaudah, bilang ke Ryujin Om udah ngijinin dia ke mamanya buat ngajarin Felix matematika dirumah"

"Jadi boleh ga nih Om?"

"Terserah, jangan lupa habis itu anter Ryujin kerumah kalo udah kelar, Om tutup dulu ya!"

Setelah itu Papa Felix memutuskan panggilannya secara sepihak, Hyunjin tersenyum sambil mengembalikan ponsel kepemiliknya.

"Ayo ke rumah Felix"

"Gue ngabarin ma-"

"Udah dikasih izin sama mama lo kok, Om yang minta"

Ryujin tidak bisa mengelak lagi, seribu satu alasan untuk membuat dirinya tidak bersama Hyunjin mungkin gagal. Uasek seribu satu alasan cui, untung ga seratus satu kayak produce.

"Yaudah"

Sesampainya dirumah Felix yang nampak megah ini, hati Ryujin jadi ketar ketir. Ini saking Ryujin takutnya sama Hyunjin kali ya, makanya kayak orang diganggu setan.

"Wahai pasangan baru, ketahuilah tuan rumah ini yang tidak memiliki pendamping"

Ujar Felix diambang pintu utama rumahnya dengan segelas fanta yang masih sedap diminum, Hyunjin yang tidak tahan langaung melempar kunci mobilnya kearah Felix.

"BUANGSAT!"

Dan sasaran tepat mengenai kening mulus kakanda Felix tercinta, dosa ga sih Hyunjin ngakak. Tapi boro boro tanya dulu ke readers, cowok itu udah ga bisa nahan ketawanya sampai sampai Ryujin bergidik ngeri.

"PWAHAHA YE SORI BEB"

Sisi Hyunjin yang berbeda saat bersama Felix diluar sekolah memang tidak sekaget saat pertama kali, ternyata Hyunjin bisa bobrok.

"MONMAAP LAIR BATIN YA LIX"

Ngomongnya pake teriak tapi ya gapapa rumah Felix kan luas, lapangan aja gedenya kayak bandara. Jadi aib mereka mungkin hanya Tuhan, mereka bertiga, pekerja rumah termasuk Bi Rada, pengawas cctv, beserta orang tuanya Felix yang tau.

"IYA SAMA SAMA YA JIN, GUE DOAIN LU MAKIN TAMPAN"

"GUA JUGA DOAIN SUPAYA LU TETEP GANTENG"

Dan akhirnya mereka nggak jadi belajar bareng karena Felix dan Hyunjin ribut mulu, esoknya Hyunjin terpaksa harus pake rumus asal sementara Felix diam diam melirik lembar jawaban milik Ryujin.

"Jangan bilangin Ryujin ya hehe"

Kata Felix kepada para readers yang sedang membaca cerita ini, dan author beserta para casting seperti HyuRyu plus Peliks yakini readers sekarang lagi ada di bumi.


















.
.
.
Jangan lupa untuk Vote dan Comment chapter terbaru saya! Mengingatkannya diawal bcs author pengen pidato dolo.

Sebelumnya juga saya mohon maaf karena ga bisa direvisi ke-typo an nya jika ada. Karena ini juga mendadak ngetiknya, takut kalian kepo sama cerita. MasyaAllah pede amat lu thor!

Selamat Hari Raya Idul Fitri! Semoga amalan amalan ketika kita berpuasa senantiasa di terima oleh Allah SWT serta dosa dosa kita senantiasa diampuni oleh-Nya.

Minal aidzin walfaizin! Taqaballahu minna waminkum!

Maafkan author yang selalu memberi harapan palsu kepada readers nya, author pengen ngasih hadiah spesial lebaran yaitu double update tapi author ga bisa jamin.

Semoga para readers mau memahami author, sekali lagi jika saya ada salah kepada kalian wahai para saudara saudari mohon dimaafkan.

Semoga hari ini dan esok serta kedepannya author akan berkembang menjadi penulis yang berbakat, dan juga kepada readers semoga kalian diberikan oleh Yang Maha Kuasa kebahagiaan serta kesuksesan dalam segala hal dan mampu menghadapi rintangan.

Semoga berkah!

𝕌𝕟𝕕𝕖𝕣 × ℍ𝕪𝕦𝕟𝕛𝕚𝕟 𝕗𝕥 ℝ𝕪𝕦𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang