HAPPY READING ❤️
Burung yang sudah berkicauan, ayam yang sudah berkokok bahkan langit yang sudah menyilaukan matanya tidak diperdulikan oleh Adel karena tubuhnya terasa lemas mungkin karena efek menangis semalam. Padahal sekarang sudah jam setengah tujuh pasti Ghoza sudah menunggu didepan.
tak lama ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk
"aku udah didepan kamu ko gak keluar?"tanya orang ditelepon yang tak lain Ghoza"maaf hari ini gak masuk dulu"jawab Adel dengan suara lirih
"kamu kenapa?"tanya Ghoza khawatir
"gak apa apa"
Ghoza pun mematikan teleponnya secara sepihak lalu mengetuk pintu milik gadisnya.
Tak lama keluar asisten rumah tangganya.
"ada apa den?"
"mau ketemu Adel"
"non Adel lagi sakit badannya panas"
"bi aku izin mau masuk ya"
"yaudah biar bibi anter"
Ghoza mengikuti bibi itu hingga sampai dipintu bertulisan Kamar Adel dengan warna putih.
tok..tok..tok..
"masuk aja bi"
Bibi pun membuka kan pintu terlihat gadisnya sedang tiduran dengan selimut yang ia kenakan.
"non ada temen non"
Adel pun langsung mengambil posisi duduk namun ditahan oleh Ghoza
"kamu tiduran aja""hm..non bibi izin kedapur dulu"
Setelah bibi keluar Ghoza menatap gadisnya yang terlihat sembab, bibir pucat membuatnya khawatir.
"ini yang kamu bilang gak apa apa""gak apa apa Za"
"mata sembab, bibir pucet"ucap Ghoza sembari memegang kening milik Adel
yang ternyata benar benar panas.Ghoza menaruh tasnya dikursi belajar Adel lalu ia keluar dari kamar Adel. Membuat Adel bingung lalu ia memutuskan untuk tidur.
Setelah mengambil sebaskom air hangat serta handuk kecil Ghoza memasuki kamar gadisnya sedang tertidurcu ia memasangkan handuk kecil itu dikening Adel.
"Gws my World"ucap Ghoza mengusap pipi milik Adel diikuti senyumnya.
Ghoza sudah berulang kali menaruhkan handuk ke kening Adel namun panasnya tak kunjung turun dirinya memutuskan membangunkan Adel.
"sayang"panggil Ghoza menepuk pelan pipi Adel hingga membuat Adel bangun
"masih disini?"tanya Adel dengan suara khas bangun tidur dijawab anggukan dari Ghoza
"kita ke dokter ya"
"gak usah"tolak Adel
"panas kamu gak turun-turun"
"kenapa gak sekolah?"ucap Adel mengalihkan pembicaraan
"aku nemenin kamu"
"gak perlu"
"perlu sayang"
tak mau berdebat Adel memilih diam lalu menatap kearah luar, seketika terpikir dikepalanya
dalam hati Adel "bahkan dari keluarga gw gak ada yang peduli"
Seketika ia menangis membuat Ghoza khawatir
"sayang kamu kenapa?"tanya Ghoza khawatir"I am okay Za"ucap Adel menghapus air matanya
"kamu sebenarnya kenapa?jangan bikin aku khawatir"
"kenapa Ghoza peduli sama Adel?"tanya Adel membuat Ghoza mengeryitkan dahi
"kamu itu pacar aku jadi kehidupan aku juga ada di kamu sayang"
blush..
pipi Adel seketika memanas bahkan sudah memerah membuat Ghoza terkekeh
"jadi aku minta kamu jangan ragu buat cerita sama aku"ucap Ghoza menghapus air mata Adel yang tersisa dengan ibu jarinya.
dalam hati Adel"thanks Za udah jadi penyemangat gw" hingga tak sadar membuat dirinya tersenyum
"aku seneng kamu senyum"
karena malu Adel menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya
"sayang nanti kamu sesak"ucap Ghoza membuka selimut Adel.Ghoza mengambil semangkuk bubur yang dibawakan bibi.
"kamu makan dulu"suruh Ghoza membantu Adel duduk
lalu mulai menyuapi Adel. Sejujurnya Adel sudah menolak untuk disuapin namun dipaksa oleh Ghoza.batin Adel "pemaksa"
(btw adel ngebatin mulu :v biarkan lah ya author lagi sering ngebatin 😌)semangkuk bubur pun habis Ghoza memberi Adel minum lalu mengambil obat yang disiapkan bibi memberikan ke Adel.
"kamu istirahat"suruh Ghoza dibalas anggukan
Setelah itu Adel mulai terlelap,Ghoza berjalan kearah sofa yang tak jauh dari tempat tidur Adel.
🐰🐰🐰
SMA DIRGANTARA sedang free class membuat seisi kelas ramai.
"Bobby"panggil Viona"hm"Bobby hanya berdehem
"Ghoza kemana?"
"gak tau"
"lu kan sahabatnya"Viona penasaran
"dia gak ngabarin gw"
"ko dia bisa bareng sama Adel sih gak masuknya jangan jangan mereka janjian lagi"ucap Viona yang terdengar oleh Caramel
"mana gw tau"jawab Bobby meninggalkan Viona begitu saja
"Awas aja lu Del lu abis ditangan gw"oceh Viona didengar oleh kedua orang yang salah satunya Caramel.
Caramel menghampiri Viona
"hai"sapa Caramel"hai"jawab Viona
"gw denger tadi lu mau ngabisin Adel?"tanya Caramel
"iya kenapa"jawab Viona santai
"gimana klo kita kerja sama?"tawar Caramel
membuat Viona berpikir"ok boleh juga tawaran lu"Viona pun menerima tawaran Caramel tanpa disadari seseorang sedang mengepalkan tangannya.
Hari semakin sore Ghoza meminta izin untuk pulang karena dirinya sudah dari pagi menjaga Adel.
"sayang aku pulang dulu, kamu minum obatnya terus tidur"suruh Ghoza"iya"
"Get will soon honey"ucap Ghoza sembari mengecup puncak kepala Adel. Sedangkan pemilik kepala hanya mengatur napasnya.
Hmm kira kira siapa ya? yang dengerin Viona sama Caramel ngobrol?
Next gak?
vote and coment guys
btw maap sedikit :') ada alasan kenapa aku nulis sedikit but is my privacy
jadi mohon maaf :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE BOYFRIEND
Teen Fiction[COMPLETED] *FOLLOW SEBELUM MEMBACA Ghoza merupakan most wanted di SMA Dirgantara yang memiliki ketampanan sehingga ia memiliki banyak fans perempuan. Namun ia bersifat dingin terhadap perempuan yang mendekati dirinya lebih dulu sejatinya perempuan...