[55] End

19.9K 527 29
                                    

Tahan terhadap typo bertebaran🙏🏻

Ghoza tengah menikmati lagu yang dibawa calon istrinya itu. Suara nya benar-benar membuat Ghoza semakin jatuh cinta berkali-kali lipat.

Ghoza memperhatikan Adel yang tengah menyelesaikan lagunya.

Hingga riuh tepuk tangan mendominasi ballroom. Adel bangkit dari kursi membungkuk kan badannya lalu segera turun dari atas panggung.

Ghoza dengan cepat bangkit untuk mendekat ke arah Adel.

Adel dibuat kaget pinggangnya dirangkul dengan posesif. Ternyata Ghoza

"Za malu diliatin"Adel berusaha melepas rangkulan

"Ini Paris bukan Indonesia jadi santai"ucap Ghoza semakin merangkul Adel erat untuk mendekat kearahnya

"Za lepas ada papah tuh"Adel menginterupsi Ghoza untuk segera melepaskan rangkulannya karena Alfa serta Alvaro berjalan kearahnya.
Adel berkeringat dingin namun Ghoza tetap santai

Satu tangannya ia masukan kedalam saku celananya.

"Halo om eh pah"

"Pah?"Adel menatap wajah Ghoza heran

"Iya kan dia bakal jadi papah aku"ucap Ghoza santai

Alfa hanya diam tak merespon panggilan Ghoza. Tatapannya membuat Adel segera menundukan kepalanya. Begitupun Alvaro menatap Ghoza dengan wajah yang tak bersahabat.

"Hahahaha"tawa Alvaro dan Ghoza membuat Adel segera mendongakkan kepala Adel mengerutkan dahinya

"Lu kenapa Del?"tanya Alvaro berusaha meredakan tawanya karena melihat wajah Adel yang sangat serius

"Ini ada apa sih"

"Kamu nanti akan ngerti Del, sekarang kita ke kafe depan ya biar enak ngobrolnya toh acaranya udah selesai"ucap Ghoza

"Saya setuju"Alfa bersuara

Ghoza menautkan tangannya dengan Adel "ayo".

Kini keempat orang ini saling bertatapan satu sama lain. Makanan sudah ada dihadapan mereka namun belum ada yang menyentuhnya sama sekali.

Adel menatap Alfa yang kini tampak menilai penampilan Ghoza.

Dalam hati Adel terus bertanya

Pov Adel
Ini kenapa jadi pada diem-diem gini sih katanya mau ngobrol. Mana papah kaya nilai Ghoza gitu. Aku mulai menatap mereka satu-satu.

"Ini kenapa jadi diem-dieman gini sih"ucapku kesal

Membuat mereka menatap aku intens
"Marah-marah gini gak papah restuin kamu"

Ha? Maksud ucapan papah tadi apa

"Maksud papah?"

"Ok bakal papah jelasin sekarang"ucap papah membenarkan posisi duduknya menjadi tegak

"Hubungan kalian gak direstuin emang benar, apalagi ayah Ghoza yang udah bikin mamah kamu meninggal. Dendam? Itu sempat papah rasain makanya papah gak merestui hubungan kalian..."ucap papah terjeda

Lah tadi merestui sekarang enggak, ini apa sih maksudnya

"Papah pikir kalian gak bisa bersatu"

Dadaku terasa nyeri mendengar penuturan papah. Aku menatap Ghoza yang masih terlihat santai bahkan ia tersenyum. Apa dia senang jika hubungannya berakhir. Lalu apa maksudnya semalem ngelamar aku?

Semua pertanyaan berkumpul diotakku.

"Yaudah pah, aku ngerti ko"ucapku pasrah  walaupun aku tidak mau hubungan dengan Ghoza berakhir. Tapi melihat sikap Ghoza yang terlihat baik-baik saja membuat aku sadar bahwa Ghoza sudah tidak mau mempertahankan hubungan ini.

MY POSSESSIVE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang