LIMA BELAS

134K 3.9K 98
                                    

💌💌💌


Pagi hari yang cerah, cahaya matahari mulai menyelusup masuk dari celah-celah gorden jendela ruang inap Zella.
Beberapa perawat dan dokter telah datang bertugas menggantikan para perawat dan dokter yang bertugas malam.

Suasana di sana sudah cukup ramai saat jarum jam baru menunjukkan pukul 8.30 AM, artinya sudah cukup pagi untuk dua orang yang tengah terlelap itu untuk tidur.

Zella dan Aston, mereka masih tetap tidur dengan posisi yang sama, Aston memeluk Zella dari belakang sedangkan Zella terlihat begitu nyenyak dengan posisi itu.

Jika sekarang momen itu diabadikan, mungkin saja akan membuat iri kalangan wanita seantero rumah sakit. Benar-benar romantis dan manis.

Sayangnya, kedua orang yang tengah terlelap itu tidak sadar jika sekarang ada banyak perawat yang berlalu lalang di koridor rumah sakit, tapi sebenarnya bukan itu masalahnya.

Masalahnya adalah, bagaimana jika perawat itu masuk ke ruangan Zella saat akan memeriksa kondisi Zella? Apa mereka tidak akan terkejut melihat dokter pujaan hati mereka tidur dengan salah satu pasien wanita di sana? Sudah pasti Zella akan di keroyok habis-habisan setelah mereka melihat itu. Apalagi rupanya seorang perawat sendari tadi tengah mengetuk pintu ruang inap Zella yang tertutup rapat.

Tok tok tok!

Sekarang suara pintu yang di ketuk terdengar cukup keras, namun sayang, bahkan untuk situasi seperti ini pun tampaknya Aston dan Zella masih tetap tertidur nyenyak. Hingga beberapa saat kemudian Zella menggeliat sebentar dan membalik posisi tubuhnya menghadap Aston, membuat wajah Zella begitu dekat dengan wajah Aston, mungkin saja beberapa cm lagi mereka akan saling berciuman.

Beberapa detik berlalu menjadi beberapa menit. Tapi mereka tetap tidur dengan pulas. Bahkan Zella mengira jika Aston adalah guling besar, jadi secara tidak sadar Zella melingkarkan tangannya ke perut sixpack Aston.

Drrrt Drrrt

Suasana yang lumayan sunyi itu tiba-tiba terbuyarkan oleh deringan ponsel milik Zella membuat Zella terbangun dari mimpi indahnya bersama oppa-oppa Korea yang di gemarinya.

Sebenarnya Zella tidak rela meninggalkan mimpi itu, karena ini pertama kalinya ia bermimpi merayakan ulang tahun bersama oppa-oppa Korea, ya walaupun ini bukan hari ulang tahunnya.

Drrt Drrt

Sekali lagi ponsel Zella berdering, Zella pun berdecak kesal sekali.

"Ck! Berisik! Jangan cerewet Ma." Gumam Zella di sela-sela ia membuka matanya, tapi ternyata malah tertutup kembali saat suara deringan ponsel berhenti.

Drrt Drrrt Ddrrtt!

Untuk ketiga kalinya ponsel Zella berdering lama. Mau tidak mau Zella terpaksa bangun, ia membuka matanya perlahan, batinnya terus mengumpati deringan ponsel yang sempat menggagu mimpi indahnya.

Perlahan tapi pasti, mata Zella mulai terbuka. Awalnya ia masih setengah mengantuk juga setengah sadar, tapi setelah itu Zella mengerjapkan matanya berkali-kali dan melotot penuh keterkejutan saat melihat wajah tampan Aston begitu dekat dengan wajahnya.

"Uwaaa!!!"

Zella berteriak cukup keras dan segera menjauh dari Aston.
Tangannya menyilang ke depan dada dan matanya melotot menatap Aston yang ikut terbangun karena teriakan Zella.

"N-ngapain dokter tidur di sebelahku!" Ucap Zella gugup. Ia menajamkan tatapan matanya seakan menambah tingkat kewaspadaannya.

"Semalam kamu tidak menurut, jadi ini hukuman kamu." Balas Aston ikut bangun dan duduk di sebelah Zella. Matanya masih terlihat mengantuk, rasanya ia masih ingin istirahat untuk beberapa saat lagi, tapi sayangnya ia harus pergi untuk bertugas kembali.

Sleeping Marriage (Sudah di terbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang