DUA PULUH SEMBILAN

166K 4.1K 77
                                    

[Peringatan! Part ini ada adegan dewasanya!]

[Jadi yang masah dibawah umur bisa loncat ke part selanjutnya ]

💌💌💌

"T-tapi dia kan belum la-"

"Ssstth... Kamu hanya perlu diam sayang, semua akan indah."

Zella membelalakkan matanya ketika Aston semakin dekat dengan wajahnya. Rasa takut dan grogi tiba tiba melanda pikirannya, sumpah demi apapun hal ini telah membuat Zella deg deg an luar biasa.

Apa lagi ketika dengan sensualnya Aston berbisik di telinga Zella, seakan seketika Zella tersihir entah karena apa.

Zella memejamkan matanya saat wajah Aston benar benar dekat dengan wajahnya. Ia tidak ingin melihat apapun yang akan di lakukan Aston.

Cup

Zella merasakan bibirnya menempel dengan benda kenyal dan dingin, ya itu bibir Aston. Dengan sedikit memaksa Zella, Aston melumat bibir Zella penuh gairah. Tubuh Zella yang sedikit menggigil kini tak terasa dingin karena permainan panas itu.

"Ngghhh...hhh.." Zella mengerang di sela sela ciumannya. Jantungnya terasa memompa begitu crpat, juga tubuhnya sedikit gemetar, mungkin karena ini adalah hal yang pertama baginya.

Seumur hidup Zella, ia tidak pernah membayangkan akan mendapat perlakuan semacam ini. Tapi sekarang ia malah mendapatkan itu secara bertubi tubi. Padahal dulu dia sangat suka melihat drama korea yang memiliki adegan ciuman sana sini, tapi jika ia merasakannya secara real tidak terbayangkan sama sekali.

Perlahan tapi pasti, Aston menarik gaun pengantin Zella, mencoba untuk melepaskannya.

Sementara itu Aston melepaskan sejenak tautan bibirnya, memberikan ruang untuk Zella bernapas walau tak lama kemudian Aston sudah melumat bibir pink Zella lagi.

Zella yang tidak sadar pakaiannya sudah terlepas dan dilempar Aston ke sembarang arah pun secara tidak sadar malah mengalungkan tangannya ke leher Aston sehingga Aston seolah mendapat lampu hijau untuk bercinta malam ini.

"Kamu siap sayang?" Aston melepaskan tautan bibirnya dan menatap Zella yang nampak tersipu malu padahal dia tidak paham dengan maksud Aston.

"Lho! Kemana bajuku?!" Zella mendelik saat ia merasakan tubuhnya hanya berbalut bra dan celana dalam saja. Sontak Zella menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi payudaranya yang sedikit menyembul keluar karena bra yang di pakainya lumayan ketat.

"Tidak perlu malu." Aston tersenyum kemudian mengelus pipi Zella dengan lembut. "Sini saya bantu."

Zella mengangkat satu alisnya, tangannya masih tidak mau lepas untuk menutupi payudaranya. Tapi Aston sudah terlebih dulu melepaskan pengait bra milik Zella hingga membuat Zella kaget bukan main.

"Anjir! Ngapain dokter main copot copot bra aku!"

Aston terkekeh pelan, mendengar omelam Zella. Aston suka, dia suka sekali menggoda Zella. Menurutnya Ekspresi Zella saat kaget benar benar lucu.

"Ikuti saja alurnya." Aston melepas bra yang di kenakan Zella walau awalnya Zella ngotot tidak mau melepaskannya tapi Akhirnya macan betina itu luluh juga.

Tanpa menuggu lama Aston menjilat payudara kanan Zella dan tangan kanannya meremas payudara kiri Zella dengan penuh gairah.

"Ahhhh.... Dhhh...ohhhkkhhh... Eennhhhaakhhh... Ahhh...aahh..."

Sleeping Marriage (Sudah di terbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang