hujan

685 47 2
                                    

Genre : drama,fanfic
.

.

.

.

.

.

Happy reading
.

.

.
Hujan
.

.


Aku membenci hujan dan aku sangat membenci musim ini aku bahkan sangat enggan untuk berbicara sama sekali dan aku juga akan menolak ketika aku harus keluar

Berbeda dengan saudara - saudaraku ketika hujan terun mereka akan keluar dan bermain main dengan  hujan

Aku aneh dengan mereka yang selalu mau bermain dengan hujan apa mereka melupakan kejadian tahun lalu?

Apa mereka lupa dengan hujan dan di musim hujan ini 3 nyawa pergi dengan sangat teragis

"Ka hali!"

Aku menoleh dan mendapatkan adiku yang sedang bermain dengan hujan memanggilku lewat kaca

Aku mendekatinya lalu memberi isyarat ada apa memanggil

"Ayo main!ini sangat dingin!sangat enak!"

Aku terdiam lalu berjalan menuju kekamarku tanpa menghiraukan adiku yang terus memanggilku tapi akhirnya ia menatapku dengan sendu

Aku masuk kamar dan tiduran aku mencium bau hujan ini yang sedikit amis aku mulai mengeluarkan air mataku

Aku benar benar benci hujan bau itu bau amis itu kenangan itu kenangan yang tak bisa aku lupakan dengan mudah hingga sekarang

Aku mulai mengantuk aku mulai tertidur nyenyak

Aku sedang berjalan ditengah hujan dengan membawa 2 payung satu aku pakai satu aku memegangnya untuk ku berikan kepada adiku

Sudah cukup lama aku berjalan hingga ia sampai disebuah stasiun busway dan disana ia melihat adiknya sedang kedinginan

Aku menghampirinya dan memeberikan jaket dan payung yang kupegang untuk melindungi tubuhnya dari hujan

Aku sedikit melihat luka memar di wajahnya tapi ya sudahlah aku akan tanyakan saja dirumah nanti

Saat aku akan menyebrang jalan tiba tiba adiku menyebrang dengan santai aku berusaha mengejarnya tapi tiba tiba sebuah klakson mobil terdengar dari arah kiriku

Aku melihat kearah kiri dan diriku tak bisa bergerak melihat mobil yang akan menabraku

Tapi tiba tiba tubuhku didorong hingga kepalaku terbentur tiang.penglihatanku buram tapi kembali normal

Aku shock melihat adiku sudah berlumuran darah ditengah jalan dan mengeluarkan bau amis yang menyengat

Bau ini....
Bau yang sangat aku benci....
Aku benci mencium bau ini.....
Ketika kau mencium bau ini dekat dengan seseorang...
Hanya 2 kemungkinan
Ia sedang memotong daging
Atau ia sedang mengeluarkan darah dari tubuhnya

Aku sekuat tenaga menghampirinya dan menyekapnya dalam pelukaanku dengan erat berharap kehangatan membuatnya bertahan

Tiba tiba adiku yang sudah terkapar ini mengusap pipiku dengan lembut lalu ia tersenyum kearahku

"K....k....ka...ka...hali"

"Ya kaka disini Taufan"

"Taufan kedinginan"

Aku memeluknya lebih erat benar benar berharap tubuh adiku ini menghangat

"Ka aku....sayang......kaka...."

Kata kata itu sebelum dekapan itu melanggar dan tubuh yang awalnya dingin bertambah semakin dingin

"Taufan?Taufan?kau bohongkan....taufan?!!!!!"

Aku terbangun dan mengusap wajahku dengan tangan aku merasakan dingin yang menusuk tulangku

Aku menengok ternyata hujan semakin deras dan aku benar benar membenci itu aku mulai mengeluarkan air mata kembali

"Hiks.....kembali"

Kata-kata itu bagaikan sihir yang membuat hali merasakan sebuah pelukan hangat tapi ia tak tau siapa yang memeluknya

"Terima kasih"

"Hujan bagaikan sebuah penghantar sesuatu,aku mohon jika aku tidak membencinya aku ingin memberitahu hujan bahwa aku sangat mencintainya dan merindukannya"
.

.

.

.


End

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• BROKEN [one shoot] •COMPLETED•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang