pulang

599 39 0
                                    

Genre : drama,fanfic
.

.

.

.

.

.

Happy reading
.

.
Home

.

.

.

Ketika rumah tak lagi tempat untuk berlindung ketika rumah bukan lagi tempat untuk mengadu ketika rumah bukan lagi tempat untuk merasa hangatnya senyuman keluarga

Taufan terbangun daridari tidurnya.taufan segera mandi dan memakai seragam sekolahnya lalu turun untuk sarapan

Taufan menatap tudung yang ada diatas meja.taufan menghela nafas lalu membuka tudung itu.taufan menatap meja yang kosong itu

'Aku tidak dibuatkan sarapan..'

Taufan berjalan menuju keruang tamu.diruang tamu ada kakanya halilintar dan ayahnya

Tanpa menoleh kearah mereka berdua taufan segera memakai sepatunya
"Hei,aku mengajarkanmu sopan santunkan?"

Taufan terdiam sebentar lalu melanjutkan mengikat tali sepatunya tanpa memedulikan tatapan ayahnya yang sudah menajam

Ayah Taufan langsung saja menjambak Taufan lalu menagngkat Taufan.Taufan merintih kesakitan tak lama ayahnya membanting tubuhnya kelantai

Halilintar?halilintar hanya bisa melihatnya dengan tatapan datar tanpa berniat untuk menolong sedikitpun

Taufan meringkuk sakit ditangan Taufan muncul lebam.taufan bangun matanya menatap hali dengan tatapan sakit

Taufan memutar badannya tanpa menoleh kembali lalu pergi kesekolahnya.taufan sudah biasa dibanting,dijenggut,dipukul.

Taufan membuka pintu kelasnya bukan teman yang ia dapatkan tapi sebuah ember yang berisikan air jatuh dari atas dan menumpahkan air itu keseluruh tubuhnya

Gelak tawa terdengar sangat keras sedangkan taufan manatap datar kearah seluruh kelasnya

"Berdoa semoga kau mendapatkan hidayah besok"

Taufan segera keluar dan bejalan kearah lapangan tapi saat dilapangan sebuah bola voly terlempar dan menghantam kepalanya

Taufan terhuyung lalu terjatuh tapi ia masih bisa mempertahankan kesadarannya

1 orang langsung berlari kearah Taufan tapi bukan untuk menolong tapi untuk mengambil bola lalu kembali kekelompoknya

Tuafan hanya menatap laki laki tadi dengan tatapan kosong tapi akhirnya Taufan berbalik dan meninggalkan sekolahnya

Tuafan berjalan gontai ia terjatuh disebuah rumput hijau yang lebat membuat dirinya merasa nyaman

Taufan tersenyum pertama kalinya setelah 5 tahun hidup dengan ketekanan dari rumah dan sekolahnya

Seorang perempuan berhijab biru datang dan memeluk taufan dari belakang.taufan menoleh seketika air matanya tak bisa terbendung lagi

Air matanya sudah tak sanggup dibendung air matanya turun dengan deras seraya ia memeluk wanita itu

"mamah..aku rindu mamah aku pengen sama mamah aja"

"Ya kita akan disini selamanya sekarang"

Taufan tersenyum dengan tulus

.

.

.

.

.
"Ditemukan laki laki sekitar 16 tahun dipinggir jalan dengan kondisi yang sudah tak bernyawa diperkirakan laki laki itu meninggal karena kedinginan akibat kehujanan dan kelaparan"

Hali terdiam air matanya mengalir ketika melihat gundukan tanah yang dibawahnya Sudah ada taufan

"Maafkan aku..."

Bahagia sudha Taufan.Taufan sudah menemukan tempat ia pulang dan mengaduh keluh kelasnya selama ini ia sudah merasakan hangatnya walau sudah tidak ada didunia

"Rumah adalah tempat yang paling baik untuk pulang dan menangis bukan tempat kekerasaan"

.

.

.

End

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• BROKEN [one shoot] •COMPLETED•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang