everything its alright

839 52 1
                                    

Gendre : drama and fanfiction
.

.

.

.

Everything it's alright

.

.

Happy reading
.

Halilintar sedang membaca novel dengan sangat tenang lalu ia mendengar suara gaduh diruang atas

Awalnya ia membiarkan suara itu tapi lama lama suara itu semakin keras dan membuat kesabaran kaka pertama dari 7 BoBoiBoy element sudah habis

Halilintar mendengus tak suka akhirnya ia berjalan menuju keatas dan ia mencari sumber suara

Halilintar mendengar sumber suara dari kamar adiknya yaitu Taufan ia pun menghela nafas lalu membuka pintu itu dan melihat taufan sedang bermain game dengan suara berisik

Halilintar mencabut kabel game adiknya lalu menatapnya dengan tajam

Taufan yang melihat gamenya dimatikan ia mengangkat wajahnya dan pertama yang ia lihat adalah manik mata merah yang menusuk dan tajam

"Ada apa sih kak?!"

"Kau yang apa!apa apaan kau teriak teriak!kau kesurupan?!"

"Enak saja dasar kaka jahat!matikan game aku seenaknya dasar kaka bodoh!!"

"Apa?!kau panggil aku bodoh?!harusnya aku yang berkata kau adik bodoh dan tak berguna"

Taufan terdiam dirinya merasakan sebuah panah tajam menebus jantungnya sangat sakit mendengar kaka pertamanya kaka yang sangat ia banggakan berkata bahwa dirinya tak berguna

"Ya sudah seterah kaka!"

Taufan berlari dengan cepat keluar rumah dan tak tentu arah lalu hilang dari pandangan hali yang hanya bisa melihatnya dari atas jendela

Tanpa halilintar sadari seseorang sedang memerhatikannya yang sedang marah marah kepada adiknya tadi

"Kau kenapa?"

"Tadi itu si Taufan aku sedang membaca novel dan dia malah berisik!bahkan ia bermain dilantai atas sedangkan aku dilantai bawah"

Gempa terdiam lalu memepuk bahu halilintar lembut lalu ia segera memerintahkan ia segera bersiap siapa

"Memangnya kita mau pergi kemana?"

"Tempat sangat bersejarah"

"Hah?!"

"Sudahlah kaka lebih baik cepat segera siap siap"

Tanpa berfikir panjang ia segera bersiap siap lalu berjalan menuju gempa yang sudah ada diruang tamu

"Aku sudah siap"

"Oke ka sekarang ikuti aku"

Halilintar berjalan keluar rumah lalu menulusuri rumah rumah teman dekatnya sungguh ia bingung gempa sebenarnya mau mengajak ia kemana?

Gempa memasuki pemakaman umum dan itu cukup membuat halilintar bergetar hebat.bukan karena ia takut hanya saja ia tak siap bertemu seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya sekarang sudah tidur nyenyak bersama orang orang yang sudah tak bernafas dan tak ada denyut nadi

"Kita sebenarnya mau kemana gempa?"

Gempa tak menjawab ia terus menulusuri tanah tanah yang ada batu nisan tertancap diujungnya

Gempa berhenti disebuah tanah dengan batu nisan yang baru dan sangat banyak bunga bunganya

Halilintar terdiam ketika melihat nama yang ada dibatu nisan lalu ia menunduk lalu mengepalkan tangannya dengan sangat keras

"Ka...Taufan sudah meninggal 1 minggu yang lalu ka..sudahlah kak kaka selalu berangan angan bahwa ka taufab masih hidup....kaka membuat ka Taufan tidak tenang"

"Tidak...."

"Ka-"

"Tidak!Taufan tidak pernah mati ia masih hidup!selalu!"

"Kaka sudahlah ka..kaka membuat ka taufan benar benar tak tenang"

Halilintar menutup satu matanya dengan Tangan sebalah kanan lalu mengalirlah sebuah air mata mulai menetes satu persatu 

Halilintar terus menggeleng lalu ia merasakan seorang sedang memeluknya dengan sangat tenang membuat badan halilintar hangat seketika

Air mata terus bercucuran tanpa henti sedangkan gempa hanya terdiam dengan tatapan kesedihan kearah kakanya

"Biarkan aku pergi ka dan itu membuat semuanya baik baik saja"

Halilintar mendenger itu tak bisa menjawab apa apa ia hanya bisa menangis dengan derasnya agar ia bisa merasakan bahwa ia masih punya Taufan disisinya walau hanya sesaat

Gempa melihat itu hanya memeluk kakanya lalu ia ikut menitihkan air matanya tak tahan melihat betapa terburuk kakanya kehilangan taufan

"let him go and everything will be fine"

Halilintar yang mendenger perkataan adiknya hanya senggugukan menangis membiarkan air mata rindu itu tumpah dan membiarkan ia menjalani hidupnya kembali walau ia tau air mata kerinduan itu akan terus ada

"Let me go and everything its be alright and let me go and dont cry for me" - taufan

End

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• BROKEN [one shoot] •COMPLETED•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang