Chanyeol melirik ponselnya yang bergetar di samping buku paket. Nama 'Baekhyun ❤' terpampang di layar benda tersebut. Pulpen yang sedari tadi ia pegang --karena sedang mengerjakan tugas-- ia letakkan. Lalu, mengangkat panggilan tersebut.
"Ya, Baby?"
Chanyeol bisa mendengar tawa kecil yang menggemaskan dari ujung sambungan. Kekasihnya senang sekali tiap mendengar ia memanggil dengan sebutan 'Baby'.
'Yeol ..'
Suara itu memanggilnya lembut. Membuat bibir Chanyeol tertarik membentuk seulas senyum lembut, "Iya?"
'Kenapa namamu Chanyeol?'
Chanyeol mengerjap. Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?
"Ya mana ku tau. Kau tanya saja Ibuku."
Apa Baekhyun sedang tidak ada kerjaan? Ah, tidak, Baekhyun kan memang selalu tidak ada kerjaan.
"Baek, aku--"
'Kenapa telingamu lebar?'
Ucapan Chanyeol dipotong. Baiklah, Chanyeol akan meladeninya sebentar. Setelah itu, barulah ia akan lanjut mengerjakan tugas Fisikanya.
"Tidak tau," jawab Chanyeol jujur. Dia mengerti sekali. Baekhyun memang terkadang senang menanyainya ini itu. Dari hal tidak penting, sampai yang paling paling paaaaaaaaaaaling tidak penting.
Intinya : Pertanyaan Baekhyun tidak pernah penting.
'Kenapa matamu besar?'
"Ya mana ku tahu," Chanyeol memutar bola matanya. Ia beranjak dari kursi belajar, dan melangkah keluar kamar. Pergi menuju dapur dan mengambil sebotol air mineral dari sana untuk ia bawa ke dalam kamar.
'Hidungmu juga besar.'
Baekhyun masih setia menyebut bagian-bagian tubuhnya yang 'sedikit' kebesaran.
"Iya, tau," ujar Chanyeol. Ia mendudukkan dirinya lagi di kursi belajar, dan mengapit ponselnya dengan bahu agar ia bisa membuka tutup botol itu.
'Kenapa penismu besar?'
Gerakan tangan Chanyeol terhenti. Sedetik, ia bersyukur ia belum memasukkan cairan dingin itu ke mulutnya. Jika sudah, cairan itu pasti akan keluar lagi karena ia sembur.
"...."
'....?'
Chanyeol menghela napas, "...untuk memuaskanmu tentu saja," gumamnya. Lanjut membuka tutup botol, dan meminum airnya sedikit.
'Kenapa semua yang ada di dirimu besar-besar?'
Ya, ya, ya, Chanyeol juga terkadang mempertanyakan hal itu.
"Mungkin untuk melengkapimu yang begitu kecil, Sayang," balas Chanyeol pelan. Dia bisa merasakan, kekasihnya tengah tersenyum di ujung sana. Karena, tak lama setelah itu, tawa pelan kembali terdengar. Membuat relung hati Chanyeol menghangat.
'Baiklah, sampai nanti, Chanyeol.'
Chanyeol tersenyum, "Sampai nanti, Baby."
Sambungan itu terputus. Ponselnya ia letakkan kembali di samping buku paket Fisika. Lalu, kembali mengerjakan tugas-tugasnya.
TititBesarChanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEIRD [ChanBaek] [SELESAI] ✔
FanfictionSemua ini berisi tentang kebucinan Chanyeol dan kegilaan Baekhyun :") Cover ucul ini dibuat oleh @baekfii [6 Juni 2019 - 4 Agustus 2019]