C

18.5K 2.5K 340
                                    

Ruangan itu diliputi suasana tegang. Ibu Byun serta Baekhyun duduk dengan rapi di hadapan Chanyeol yang entah kenapa tampak 'sedikit' menyeramkan.

"Ibu sudah berusaha untuk menghentikannya, Chanyeol-ah. Tapi, Baekhyun sangat keras kepala!" adu Ibu Byun.

Si manis di sebelahnya mendelik tak terima, "Bu-bukan salahku!" elaknya.

"Bukan salahmu?" Chanyeol mengulang kalimat itu sambil menatap Baekhyun dengan lekat. Sebagai seorang pencinta hewan, Chanyeol tidak terima jika salah satu dari spesies makhluk itu dilukai. Bahkan, seekor kelomang--ah tidak, empat ekor kelomang sekali pun.

"Maafkan aku," tunduk Baekhyun.

Chanyeol membuang napas kasar, "Yang pertama, kau menenggelamkan salah satunya hingga mati," telunjuk Chanyeol naik, "Jika ini kelomang laut, semuanya tidak akan masalah. Tapi, ini kelomang darat. Mereka tidak bisa bernapas dengan baik di dalam air."

Tundukan Baekhyun semakin dalam. Ibu Byun mengangguk sok mengerti, dan menunjuk Baekhyun menghakimi.

"Kedua," jari tengah Chanyeol ikut naik, "Kau memberi mereka air garam. Aku tahu, kau sudah tahu kalau air garam itu beracun untuk kelomang dan kau tetap memberi mereka air tersebut karena kau ingin melihat apakah itu benar atau tidak. Iya atau iya?"

"I-iya," jawab Baekhyun pelan.

"Ketiga," Chanyeol mengembuskan napas pelan, "Apa yang kau dapatkan setelah membelah mereka, Baekhyun-ah?"

"Y-Yeollie, maaf."

"Maafmu tidak akan bisa membuat mereka hidup kembali."

Walaupun tadi sempat ikut sok menghakimi, namun Ibu Byun merasa kasihan juga pada anak bungsunya ini. Apalagi ketika melihat bibirnya sedikit bergetar menahan tangis. Tapi, bagaimana lagi, semua ini memang salah Baekhyun. Terkadang, terlalu ingin tahu itu tidak baik juga.

"Hiks.." satu isakan lolos.

Chanyeol mendesah pelan, "Jangan memelihara hewan lagi."

Sontak Baekhyun langsung menatap kekasihnya itu dengan mata yang berkaca-kaca, "A-aku janji ini tidak akan terjadi lagi. Aku akan menjaga mereka dengan baik."

"Tidak, Baekhyun."

"Selama ini ularku baik-baik saja, kan? Aku akan menjaga yang lainnya seperti itu. Aku ingin punya hewan peliharaan, Yeolliee.. huweeeeeeeee~"

Tangisan Baekhyun mengeras.

"Omo, omo, anak Ibu," Ibu Byun memeluk anak bungsunya itu. Lalu, melirik Chanyeol yang mengalihkan tatapannya.

"Huhuhuhu.. aku mau kuciiiing~ huhuhu... Ibuuuu..."

Chanyeol kembali menatap kekasihnya yang tengah tersedu-sedu memeluk Ibu Byun. Wajah manis itu memerah. Ia kembali menghela napas.

"Baekkie, kemari."

Baekhyun melirik, dan menggeleng. Tidak mau beranjak dari dalam pelukan Ibunya.

"Byun Baekhyun," panggil Chanyeol lagi.

Tangisan Baekhyun mengeras. Tapi, kali ini ia menurut. Ia melepas pelukkannya dan berdiri. Lalu, mendekati Chanyeol dengan kedua tangan yang terulur.

Chanyeol menarik tubuh itu dan mendudukkannya di atas pangkuan.

"Huweee Yeollieee~"

Lehernya dipeluk erat. Chanyeol menepuk-nepuk pelan punggung Baekhyun untuk menenangkannya.

Ibu Byun memutuskan untuk beranjak dari sana. Tidak ingin mengganggu dua anak Adam itu. Lagi pula, jika dia tetap di sana, yang ada dia akan merindukan suaminya karena melihat anak-anaknya bermesraan.

"Aku tidak akan melakukan ini lagiii.. aku janjii..." isak Baekhyun.

Chanyeol mengulurkan tangannya mengambil tisu. Lalu, menegakkan tubuh Baekhyun dan mengusap wajah itu dengan pelan.

"Jangan ulangi lagi, mengerti?" ujar Chanyeol lembut.

Baekhyun mengangguk. Ia kembali memeluk leher Chanyeol dan membenamkan wajahnya di perpotongan leher. Punggungnya diusap.

Chanyeol mengecup pundak Baekhyun, dan mengeratkan pelukan mereka. Posisi itu tidak berubah sama sekali, hingga Chanyeol mendengar dengkuran pelan kekasihnya.

Ia menggendong tubuh itu dengan hati-hati, dan segera membawanya ke kamar.

TititBesarChanyeol.

WEIRD [ChanBaek] [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang