R

24.5K 2.8K 151
                                    

Desah napas mengudara. Kerlingan mata menggoda, menghunus gairah ke titik tertinggi. Tiga jemari memainkan lidah basah yang sensual. Geraman pelan, tersebar ke tiap sudut ruangan.

Jemari basah, dikeluarkan dari mulut. Bibir digigit pelan menahan nikmat. Seprai dicengkram kuat mengekang kewarasan yang nyaris hilang.

"C-Chan.. Yeol.."

Tubuh molek tak henti disentuh. Harum alami, memabukkan indra penciuman. Geliat tubuh dalam cahaya remang, menambah nilai akan kesan seksi. Jemari lentik, beralih mencengkram rambut. Bibir kembali bertemu. Saling memakan satu sama lain. Derit ranjang, menulikan pendengaran.

'T-terus.. ngh.." kepala mendongak diserang nikmat. Jemari kembali berpindah, menggenggam lengan kokoh yang mengurung. Napas semakin memburu.

"Nikmat, Baby?"

Suara berat menambah nikmat tersendiri. Mendatangkan getaran di fisik, dan menyusup ke relung hati. Membuat candu tanpa bisa dihilangkan.

"Y-ya! Ahh! Yes, Daddy!"

Paha sekal, diremas seduktif. Bibir dijilat dengan nafsu yang mendominasi. Kedua mata terus menatap sang kekasih yang menggairahkan.

"So-sodok lebih keras!"

Kekehan pelan terdengar. Napas panas membelai wajah.

"You're a naughty baby boy."

Permintaan dikabulkan. Lebih keras. Lebih cepat. Lehernya dipeluk. Telinga dimanja dengan suara desah yang merangsang.

"Angh! Ngh! I-I'm your slut, Daddy! Do me harder!"

Geraman kembali terdengar. Kali ini lebih dalam. Tubuh molek dipaksa berbalik. Pinggul ditarik untuk menungging. Desahan mengeras karena gerakan semakin tak terkendali.

"C-Chanyeol... Chanyeol.."

Wajah terbenam dibantal. Menahan teriakan ketika pelepasan tercapai bersama-sama. Deru napas memenuhi kamar. Rasa lelah menguasai. Kedua mata menyayu.

"Sayang, aku mencintaimu."

Lalu, tertutup sempurna, dan tertidur.

____________________

Pagi menyingsing. Chanyeol membuka kedua matanya perlahan. Kedua sudut bibir tertarik ke atas karena suasana hati sedang berada di titik paling tinggi. Ia mendudukkan tubuhnya dan melakukan peregangan ringan.

Kepalanya menoleh, menatap jendela yang memamerkan langit biru dengan awan tipis menghiasi. Pagi ini begitu cerah. Chanyeol beranjak turun dari ranjang. Mengambil celana pendek yang tergeletak di lantai, dan memakainya. Lalu, melangkah keluar dari kamar.

Tujuan utamanya adalah dapur. Tempat di mana ia yakini, kekasih menggemaskannya itu sedang berada. Dan benar saja, begitu ia sampai, ia langsung menemukan Baekhyun tengah duduk di kursi makan.

Rambut lembut itu masih lembap. Handuk tergantung di leher, dengan tubuh dibaluti baju besar Chanyeol yang bersih. Kedua tangannya memegang cangkir berisi cairan manis berwarna merah muda. Susu stroberi.

Satu kecupan, mendarat di pucuk kepala.

"Pagi," sapa Chanyeol.

"Pagi."

Chanyeol mengambil cangkir dan menuang air putih ke dalamnya. Ia melirik Baekhyun yang masih tampak lelah. Cairan bening itu, ia sesap perlahan.

"Ingin sarapan apa?"

"Ayam pedas."

Chanyeol memutar bola matanya, "Tidak baik untuk perutmu. Akan ku buatkan roti isi."

Baekhyun menggerutu, "Kalau begitu, tidak perlu bertanya padaku tadi."

Si tinggi itu menghela napas. Gelas, ia letakkan di atas meja. Lalu, mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk roti isinya. Hingga, gerakan tangannya terhenti. Ada satu hal yang mengganggu pikirannya sejak kemarin.

"Baby."

"Hm?" Cairan manis itu disesap pelan. Kedua matanya melirik Chanyeol yang ternyata tengah menatapnya serius.

"You're not a slut. Jadi, berhenti ngucapin kata itu ketika kita sedang bercinta."

Baekhyun mengerjap beberapa kali. Dengan patuh, kepalanya mengangguk.

"Yes, Daddy," cicitnya pelan.

Ah, padahal Baekhyun tahu, Chanyeol akan semakin bergairah tiap dia berkata-berkata seperti itu.

TititBesarChanyeol.

WEIRD [ChanBaek] [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang