1. pindah

7.4K 1.4K 676
                                    

don't forget to tap the 🌟 and the 💬hehe

○○○

guanlin tak bisa berhenti membuka mulutnya saat mobil papa memasuki sebuah komplek perumahan elit yang bernama komplek perumahan jima. bahkan game yang tadi ia mainkan bersama yoonbin pun ia biarkan. kakak keduanya itu juga tidak peduli.

takjub.

walaupun lokasi komplek perumahannya jauh dari tengah kota, tapi rumah-rumahnya tak kalah bagus dengan rumah yang ada di tengah kota.

apakah papanya benar-benar membeli rumah baru di komplek perumahan ini?

"mas yo, liat deh rumah-rumahnya. bagus banget." kata guanlin pada yohan.

yohan yang sedang membaca buku di kursi depan, melirik keluar jendela mobil sebentar kemudian fokus lagi pada bacaannya. guanlin mendecak sebal, kakak pertamanya kalau sudah fokus pada buku sulit untuk diganggu.

selanjutnya guanlin mencoba pada yoonbin. yoonbin yang masih melanjutkan gamenya juga seperti tidak tertarik pada hal yang membuat guanlin takjub.

"mas ben, coba liat keluar. rumahnya bagus banget." ucap guanlin

"iya iya. jangan ganggu gue, noob. gue udah chicken dinner nih." balas yoonbin

kenapa tidak ada satupun dari kedua kakaknya yang tertarik pada rumah baru mereka?

alis guanlin mengerut, sebal karena tidak direspon oleh yohan dan yoonbin. kepala guanlin disandarkan di kursi mobil yang diduduki papa. papa melirik guanlin dari kaca dashboard kemudian terkekeh.

"rumahnya bagus ya, guan?" tanya papa berusaha memperbaiki mood guanlin.

"bagus banget! papa beneran beli rumah disini?" tanya guanlin berseri.

"iya. teman papa merekomendasikan rumah disini, ga kalah bagus kan sama rumah kita yang kemarin?"

"guan bakal betah tinggal disini!"

papa tertawa melihat tingkah kekanakan guanlin. walaupun tubuhnya paling bongsor diantara kakak-kakaknya, tetap saja umur guanlin masih di bawah mereka. jadi kalau guanlin lagi senang, sifat kekanakannya muncul.

papa beserta ketiga anak laki-lakinya sering pindah-pindah rumah karena papa sering dimutasi. kalau dihitung, udah empat kali mereka pindah rumah. pindah kota juga.

mobil papa berhenti lama. fokus yohan dan yoonbin pada kegiatannya masing-masing pun buyar. ternyata mereka sudah sampai di rumah barunya.

papa keluar dari mobil duluan, disusul oleh guanlin, yoonbin, dan yohan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

papa keluar dari mobil duluan, disusul oleh guanlin, yoonbin, dan yohan. siapa yang pertama kali terpana pada rumah baru mereka?

tentu saja si bungsu guanlin.

"gila! berkali-kali pindah rumah, baru kali ini suka sama rumah baru!" seru guanlin

"sama-sama rumah juga." sahut yohan kemudian tertawa.

namun yoonbin tetap sama, tidak tertarik pada rumah barunya.

"papa kenapa sih beli rumahnya di pinggiran begini? kan lebih enak di tengah kota." celetuk yoonbin

"masih untung dapat rumah bagus begini. lo protes aja sih, mas." balas guanlin

"alergi gue sama udara pinggiran." kata yoonbin

papa tersenyum pada yoonbin. "maaf ya, ben. papa udah mencoba cari di internet, tapi harganya lebih mahal dari rumah ini. ini udah bagus kok walaupun harganya tidak terlalu mahal. jarak rumah ini dengan kampus mas yo juga dekat. kalau mau ke kota, bisa pake mobil papa."

"yayaya. yang harus beradaptasi lagi dengan teman baru di sekolah ya ben dan guan." balas yoonbin malas.

"udah, ben. syukuri apa yang ada. hidup adalah anugerah." ucap yohan

"masuk, yuk?"





















this story is a combination between trainee of produce 101 season 2, yg treasure box, and produce x 101

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

this story is a combination between trainee of produce 101 season 2, yg treasure box, and produce x 101

our new house ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang