day 5
jam dua pagi, waktu favoritnya yoonbin untuk bangun. yoonbin sengaja bangun jam segitu karena yoonbin mau mencoba masuk ke dalam pintu kayu itu lagi.
emang ga kapok kapok.
karena yoonbin yakin yohan dan guanlin udah tidur nyenyak, yoonbin dengan santai menuju ke pintu kayu tersebut. dan seperti biasa disambut dengan lagu lily dulu.
'why do you come here again, lee yoonbin?'
yoonbin tak merespon dan menggenggam gagang pintu kayu tersebut. tapi tiba-tiba yoonbin jatuh dengan sendirinya padahal ga ada sesuatu yang buat yoonbin jatuh.
"anjing."
'not that easy to come in. i repeat, why do you come here again?'
"lo kira gue takut sama lo gitu?"
'right, you're still brave although i have warned you.'
kriek
pintu kayu tersebut terbuka dengan sendirinya. yoonbin tanpa babibu lagi langsung masuk ke dalamnya. masih sama seperti kemarin-kemarin, pintunya tiba-tiba terkunci.
tangganya pun masih dipenuhi oleh darah tapi kali ini darahnya sudah mengering.
"yoonbin?"
yoonbin terperanjat kaget. saat ia sedang menuruni tangga, tepat di bawahnya ada seseorang yang menunggu. yoonbin buru-buru turun ke bawah.
"kok lo bisa dis-"
"ssssstttt!"
orang itu mengangkat telunjuknya mengisyaratkan yoonbin untuk diam. yoonbin mengenal orang itu, ia adalah salah satu tetangganya. tapi kondisinya lusuh dan bajunya penuh bercak darah. bahkan sudut bibirnya sobek.
"gue lagi berusaha menangkap pembunuhnya. tapi tadi setelah dia gagal ngebunuh gue, dia kabur. kayanya mau nyari mangsa baru. lo ngapain disini?"
"gue ..... juga sama kaya lo, kak."
mengingat terakhir ia bertemu dengan pembunuhnya sedang memakan daging mayatnya jyunhao, yoonbin jadi takut kalau selanjutnya orang di hadapannya akan menjadi korban.
orang itu tiba-tiba memegang bahu yoonbin.
"bantu gue lawan pembunuhnya, yuk?"
---
guanlin terbangun dari tidurnya karena ia mencium bau amis. masalahnya baunya benar-benar menyengat seperti bau darah.
apa di rumahnya ada bangkai tikus?
guanlin mencari-cari dari mana arah itu berasal. baunya semakin tercium ketika guanlin sampai di depan pintu rumah. guanlin buru-buru membuka kunci pintu dan keluar.
saat itu juga guanlin berteriak dan masuk ke dalam lagi untuk membangunkan yohan.
"mas yo bangun!" seru guanlin sambil mengguncangkan tubuh yohan.
bukannya bangun, yohan malah berdeham dan tetap tidur.
"mas yo bangun ini penting! mas ben!"
yohan langsung membuka matanya begitu mendengar guanlin menyebut yoonbin. yohan yang belum sepenuhnya sadar langsung ditarik oleh guanlin ke luar rumah.
sampai di teras, mendadak yohan tak bisa berkutik melihat apa yang ada di hadapannya.
"b-ben..."
lutut yohan langsung gemetaran sampai yohan jatuh berlutut.
di hadapannya, yoonbin terbaring dengan darah di sekelilingnya. matanya terbuka dan tak berkedip sekalipun. kulit lengannya sobek seperti bekas ditusuk pisau.
guanlin karena terlalu shock sampai menangis melihat yoonbin sudah tak bernyawa di hadapannya.
yohan memegang pipi yoonbin dengan tangan gemeteran.
"bangun, ben. ini mas yo. mas yo m-minta maaf sama ben."
aku lagi ga bisa berpikir jernih jadi dari kemarin partnya sedikit mulu
DAN INI GA ADA SERUNYA SAMSEK IH AKU MAU NANGISjadi dari chapter ini aku udah nunjukkin kalau pembunuhnya itu tetangganya
tapi aku ga nunjukin kedekatan pembunuhnya itu sama yohan yoonbin guanlinkok gitu?
pusing cuy:(
jadi jangan kaget kalau ternyata pembunuhnya adalah orang itu
nanti aku tunjukkin kandidatnya
KANDIDAT ANJIR WKWKWKWKoke sekian bacotanku
sama aku juga jadi makin salah tingkah gara-gara kak eunsang
KAMU SEDANG MEMBACA
our new house ✔
Mystery / Thrilleryohan harus beradaptasi di rumah barunya dengan kedua adiknya, yoonbin dan guanlin.