terhitung baru satu hari papa meninggalkan yohan, yoonbin, dan guanlin di rumah baru mereka. tapi yoonbin rasanya ingin cepat-cepat bertemu papa.
bukan, kangen bukan hal yang tepat untuk kondisi yoonbin sekarang.
tapi yoonbin merasa lingkungan rumah barunya ini aneh. belum genap seminggu mereka beradaptasi di rumah baru, mereka sudah mendengar berita yang tidak enak. bahkan lebih parah karena beritanya adalah kasus pembunuhan.
sekarang, yoonbin yang biasanya ribut sambil main game hanya diam melamun. di satu sisi, yoonbin seperti kehilangan jyunhao karena jyunhao bisa disebut sebagai teman pertamanya. tapi di sisi lain, yoonbin jadi takut mengingat jyunhao meninggal karena dibunuh.
yohan dan guanlin juga sebenarnya takut, apalagi setelah diceritakan oleh minkyu tadi. tapi mereka buru-buru menepis pikiran aneh agar mereka tetap tenang meskipun ditinggal papa.
"ben."
lamunan yoonbin buyar karena yohan memanggilnya. yoonbin melirik yohan. yohan memakai pakaian yang rapih dan membawa tas ransel. udah pasti mau ke kampus.
"gue ada kelas jam sebelas sama jam dua nanti. lo mau ikut ga? guanlin ikut tuh." ucap yohan
yoonbin menggeleng. "gue mau ke rumah jyunhao aja."
"oh yaudah. jangan lupa kunci pintu. kalau ada apa-apa langsung telepon gue."
yoonbin mengangguk malas. kemudian yohan dan guanlin pergi meninggalkan yoonbin sendirian di rumah.
sebenarnya yoonbin juga mau ikut karena ga ada kerjaan di rumah. lagian guanlin juga pasti nungguin yohan di cafe, jadi bisa wifi-an sambil main game. tapi yoonbin malas, yoonbin juga masih belum percaya kalau jyunhao meninggal.
yoonbin meraih hpnya dan menelepon papa. siapa tau papa pernah dengar berita beginian sebelum pindah ke rumah ini.
padahal jarang-jarang yoonbin mau menelepon papa duluan.
"halo, ben? tumben nelepon papa duluan."
"jyunhao meninggal, pa."
papa terdiam di ujung sana. yoonbin tersenyum miris. udah dua kali yoonbin mendengar kabar orang meninggal.
"meninggal kenapa?"
"dibunuh."
lagi-lagi papa terdiam. yoonbin yakin papa pasti tau sesuatu. soalnya papa kan sebenarnya congornya lebar kaya guanlin.
"kamu jaga diri ya, ben. komplek rumah kita punya peraturan yang ga boleh dilanggar. salah satunya, harus udah tidur sebelum jam dua belas malam. jadi ben bilangin ke mas yo dan guan. jangan main game sampai subuh. bahaya."
alis yoonbin terangkat. "emangnya kalau dilanggar kenapa?"
"pokoknya turutin aja apa kata papa ya, ben. papa ga mau kalian kenapa-kenapa."
---
yohan berkali-kali menguap di saat sedang kelas jam dua. daritadi dosennya ga berhenti menjelaskan membuat yohan jadi tambah mengantuk. sampai akhirnya bahu yohan disenggol oleh sihoon.
"tutup mulutnya kalau nguap, nanti kerasukan." bisik sihoon
"ngantuk banget anjing, hoon. tau gitu gue nitip absen aja." balas yohan.
"dih tai. seiya-iya lo nyuruh gue masuk, lo malah mau titip absen. koplak."
"gue kira bu cheetah dosennya makanya gue masuk, taunya pak seokhoon."
tiba-tiba pak seokhoon berhenti menjelaskan. yohan dan sihoon langsung duduk tegap, begitu juga teman-teman yohan yang lain.
ternyata teman-teman yohan juga sama aja kaya yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
our new house ✔
Misteri / Thrilleryohan harus beradaptasi di rumah barunya dengan kedua adiknya, yoonbin dan guanlin.