ketika mobil yohan sampai di depan rumah, yoonbin udah mengumpat kesal melihat mobil papa terparkir di garasi rumahnya. yoonbin masih diam di mobil saat yohan udah siap-siap mau keluar mobil.
"ngapain masih diem aja? mau semedi?" tanya yohan yang udah memegang gagang pintu mobil.
gagang pintu bener ga si?
"pergi lagi ajalah, mas yo. males ketemu papa." jawab yoonbin datar.
"yaudah lo aja sendiri. gue sih mau tidur." balas yohan kemudian keluar dari mobil.
"kintil." seru yoonbin
yoonbin keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan ogah-ogahan. begitu yohan dan yoonbin masuk ke dalam rumah, mereka langsung disambut papa yang berdiri dengan kedua tangannya terlipat di depan dada.
"ben kemana aja tadi?" tanya papa
bukannya menjawab, yoonbin mengabaikan pertanyaan papa dan menghampiri guanlin yang lagi main game di sofa.
"ben, papa lagi ngomong sama kamu."
"papa masih peduli sama ben?"
"kamu tuh tiba-tiba pergi bikin papa khawatir sama kamu, ben. untung masih pulang sama mas yo."
"papa cuma khawatir sama fisik ben, bukan sama psikis ben."
"ben, papa lagi serius."
"loh? ben juga serius kok ngomong begitu."
suasana mendadak jadi hening dan tegang. papa menatap yoonbin intens tapi yoonbin masa bodo. yohan dan guanlin tim penonton.
"ben, kalau papa ngomong liat papa!" sentak papa
"papa maunya dingertiin tapi ga pernah ngerti sama kemauan ben!" yoonbin balas menyentak papa.
"apa permintaan kamu yang ga pernah papa turutin? hidup enak, uang lancar, makan kenyang. mau apa lagi, ben?"
"sejak mama meninggal, papa tuh selalu pindah-pindah rumah. papa ga pernah tau kalau selama ini ben susah berkomunikasi sama orang asing. tapi papa ga pernah mau dengerin apa kata ben. sekarang ben udah kelas 12 yang seharusnya udah sibuk belajar, malah harus beradaptasi dengan rumah dan sekolah lagi. cape, pa! mentang-mentang papa orang tua ben, jadi papa enak ngatur-ngatur hidup ben!"
yoonbin berdiri kemudian membanting pintu rumah dan pergi. papa menghela nafas kasar. yohan dan guanlin sedaritadi diam saja, bingung harus merespon apa.
"biar guan susul."
"gausah, biarin aja. dia butuh waktu sendiri."
---
kabur dari rumah ternyata pilihan yang salah juga buat yoonbin. yoonbin belum familiar dengan lingkungan barunya, jadi yoonbin bingung harus kemana sekarang.
kalau balik lagi ke rumah, malu dong kan lagi ngambek.
yoonbin juga sadar sifatnya tadi kekanakan, tapi yoonbin cuma ingin papanya sadar kalau yoonbin udah ga tahan. yoonbin juga mau hidup tenang tanpa harus pindah rumah dan pindah sekolah berkali-kali.
"yoonbin?"
ada laki-laki yang memanggil namanya ketika yoonbin sampai di depan komplek. yoonbin kira satpam, ternyata bukan.
kalau ga salah ingat, nama laki-laki yang memanggil namanya itu jyunhao.
"lo ngapain siang-siang begini disini?" tanya jyunhao
yoonbin menggaruk tengkuknya. awkward karena belum pernah mengobrol secara langsung dengan tetangga kaya begini.
"i-itu....anu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
our new house ✔
Детектив / Триллерyohan harus beradaptasi di rumah barunya dengan kedua adiknya, yoonbin dan guanlin.