sesampainya mereka berempat di rumah setelah mengunjungi rumah-rumah tetangga, mereka tidak tau harus melakukan apa. barang-barang di rumah masih sedikit. bahkan tv pun belum ada.
ralat.
belum datang.
yohan, yoonbin, dan guanlin asyik main game bareng. masih beruntung sinyal internet mereka cepat walaupun lokasi rumahnya ada di pinggiran.
"mas yo, mending lo cari senjata. gue mau hide dulu." suruh yoonbin ke yohan.
"gue ngapain?" tanya guanlin
"lo nunggu mati aja." jawab yohan
"asu." umpat guanlin
papa yang sedaritadi sedang teleponan di luar rumah sudah masuk ke dalam. melihat anak-anaknya sibuk main game, papa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
"mas yo, hari ini ga ada kelas?" tanya papa
"tipsen." balas yohan seadanya karena fokus pada game.
"tipsen?" papa bingung.
"biasa lah, pa. mas yo kan mahasiswi nackal jadi cuma nitip absen terus udah deh pengangguran di rumah." ucap yoonbin
"mahasiswa goblok."
yohan sempat-sempatnya menoyor kepala yoonbin disaat jarinya sibuk mencet-mencetin hp. guanlin sedaritadi diam aja karena mengejar chicken dinner.
"yes chicken dinner!" seru guanlin
"bulit banget sih lo, guan. orang gue yang ngebom." protes yoonbin
"hilih bacot banget." kata guanlin
setelah game mereka selesai, mereka berteriak senang karena menang. namun kemudian ekspresi mereka langsung tegang melihat papa sedaritadi menatap mereka.
coba bayangin om joseungsaja marah gimana ya gaes, saran dari author.
"jadi gini, berhubung sekarang kita tinggal di pinggiran, papa udah beli mobil baru buat dipakai sama kalian." ucap papa memulai pembicaraan.
oh jadi ini alasan kenapa papa beli rumah bagus dengan harga lebih murah tapi lokasinya di pinggiran, pikir yoonbin.
"terus mobil papa yang sekarang gimana?" tanya guanlin
"masih papa pakai. mobil yang baru papa beli dipakai buat mas yo kuliah, sambil nganterin ben dan guan sekolah. mobil papa yang sekarang, papa pakai buat ke kantor. kantor papa masih lumayan jauh dari sini." jawab papa
terus buat apa beli rumah disini, bujank?, pikir yoonbin.
"kenapa beli mobil baru sih pa? mending uangnya buat papa beli rumah di dekat kantor papa. pasti masih di kawasan kota kan?"
"harganya jauh lebih mahal, guan."
"jadwal kuliah mas yo kan ga nentu, pa. bisa aja ada perubahan jadwal. nanti mereka pulang gimana?"
"masih ada ojol. papa daftarin mereka ke sekolah yang masih di kota kok."
dalam hati yoonbin, yoonbin rasanya udah murka.
---
papa, yohan, yoonbin, dan guanlin mengambil mobil baru mereka di kantor papa. papa sengaja menyimpan mobil barunya disitu biar sekalian mengambil data-data kantor.
karena sekarang ada dua mobil, mereka berempat dibagi. yoonbin di mobil papa, guanlin di mobil yohan. memang cuma yohan yang bisa nyetir mobil, karena yoonbin dan guanlin belum cukup umur kata papa.
di mobil yohan, guanlin yang biasanya ga bisa diam mendadak sekarang menjadi diam seribu bahasa. yohan jadi bingung.
"lo diem aja, guan. mikirin apa?" tanya yohan
"gapapa." jawab guanlin
sebenarnya guanlin masih kepikiran dengan eunsang. tatapan tajam eunsang tadi seperti sudah melekat di dalam benak guanlin. guanlin jadi takut sampai kepikiran.
tiba-tiba yohan menampar guanlin pelan disaat guanlin melamun. kemudian yohan tertawa.
"kaku banget sih anjir. tenang aja kali, gue kan udah biasa nyetir mobil." ucap yohan
"apaan sih? lo ga lucu." kata guanlin
marah dia.
"lagian lo diem aja daritadi. kerasukan jin apa nih? jin tomang? atau jin bities?"
guanlin mengabaikan ucapannya yohan. moodnya lagi ga karuan dan ga asyik buat diajak bercanda.
tangan kiri yohan menepuk-nepuk bahu guanlin pelan, sedangkan tangan kanannya menyetir mobil. guanlin menengok ke arah yohan. yohan sedang fokus menyetir tapi bibirnya melengkung ke atas.
"gue tau lo lagi mikirin sesuatu. cerita aja sama gue, ga bakal gue ledekkin kaya ben."
guanlin berdeham. cerita ga ya cerita ga ya?, pikir guanlin.
"lo mikirin apa? papa beli mobil ini? papa beli rumah di pinggiran?" tanya yohan
"bukan. gue mikirin tetangga." jawab guanlin
yohan langsung menatap guanlin aneh. "jangan-jangan lo demen sama tetangga cewe yang cantik itu ya?! siapa tuh namanya? tukinem- eh bukan!"
"eunsang."
"eunsang?"
guanlin mengangguk. "tadi gue ngeliatin eunsang mulu. kasian matanya begitu. terus tiba-tiba dia natap gue tajam. ga berhenti-berhenti sampai gue pulang ke rumah."
"oh hahahahahahahhahahahahahahaha."
"lo jelek kali, tapi sayangnya tinggi. jadi iri deh sama lo. hahahahahahahha."
guanlin berdecak kesal. ternyata yohan sama saja dengan yoonbin.
ini aku terlalu kaku ga sih ngetiknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
our new house ✔
Mystery / Thrilleryohan harus beradaptasi di rumah barunya dengan kedua adiknya, yoonbin dan guanlin.