14. kepikiran

3.1K 782 95
                                    

day 4

yohan yang saat ini sedang ada kelas, tidak bisa fokus sama sekali pada penjelasan bu cheetah. sampai sekarang, yohan dan yoonbin masih belum berkomunikasi. yohannya sendiri juga gengsi untuk memulai pembicaraan.

seharusnya yohan ada di rumah untuk menjaga yoonbin. tapi sayangnya yohan udah terlalu sering titip absen. dua hari yang lalu aja udah izin karena yoonbin dibawa ke UGD. bisa-bisa ipk yohan lebih jelek dari semester kemarin.

makanya sekarang yohan kepikiran dengan yoonbin. emang sih ada guanlin, tapi yohan ga bisa sepenuhnya mempercayai yoonbin pada guanlin karena guanlin lebih muda dari yohan bahkan yoonbin.

"yohan."

"eh iya bu?"

bu cheetah sendiri sampai sadar kalau yohan tidak mendengarkan penjelasannya.

"kamu tidak memperhatikan saya?"

"maaf, bu."

bu cheetah menghela nafas kemudian membereskan buku-bukunya. yohan menelan ludahnya sendiri, udah siap mau diomelin bu cheetah.

"berhubung kelas sudah selesai, saya pamit. terima kasih."

oh ternyata.

yohan menengadahkan kepalanya ke belakang. rasanya pengen cepat-cepat pulang, tapi satu jam lagi masih ada kelas.

"stress ya lo?" celetuk woojin

"apaan sih, anjir? gue lagi diem dibilang stress." ucap yohan ga terima.

"gue nanya woy, suara gue kalau lagi nanya sama ngegas tuh beda."

"sama aja."

sihoon yang barusan masuk ke kelas langsung menghampiri meja yang ditempati woojin dan yohan. iya sihoon baru masuk, tadi bolos pas kelasnya bu cheetah.

gimana sih hoon?

"adik lo gimana keadaannya? udah baikan?"

"adik lo yang mana lagi sih?"

"yoonbin anjir. udah ah gue males berdebat sama lo."

yohan lagi pusing malah dibacotin sama woojin.

"han, gue kasih saran nih sama lo. mending lo minta ke papa lo pindah rumah lagi." ucap sihoon

"kalau pake duit lo sih gue persilahkan." kata yohan

"lo tau ga berita kating yang bunuh diri lima bulan yang lalu?"

"kak midam?"

"iya. dulu dia rumahnya disitu terus pas kak midam meninggal orang tuanya langsung pindah rumah. banyak yang bilang sih bunuh diri, aslinya tuh dibunuh."

"lo kalau ngegosip lancar juga ya, hoon."

"tonggos, ini gue beneran ngasih tau lo yang sebenarnya. langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil."

baik ucapan sihoon ataupun jihoon kemarin, yohan percaya sih. tapi sekarang yang lebih ia pikirkan adalah yoonbin, bukan pembunuhnya.

---

guanlin bingung harus melakukan apa. yohan kuliah, yoonbin malah tidur. guanlin jadi gaada teman bermain gamenya.

semenjak yohan dan yoonbin berselisih, yoonbin jadi jarang ngomong. yohan dan guanlin juga cuma ngobrol sedikit, seperti titip yohan ya, jaga rumah ya. sisanya diam-diaman lagi.

dan pada akhirnya, guanlin memilih untuk menelepon papa di teras rumah.

setelah guanlin keluar, yoonbin bangun. yoonbin tak sepenuhnya tidur, ia hanya merilekskan otaknya saja.

asek.

dari kemarin yoonbin terlihat tidur itu sebenarnya yoonbin ga tidur, kecuali jam dua pagi yoonbin memang tidur beneran. yoonbin hanya memejamkan mata dan memikirkan kejadian ia bertemu dengan pembunuhnya itu.

yoonbin masih belum puas bertemu pembunuhnya. emang sih yoonbin takut awalnya, tapi rasa penasarannya jauh lebih besar dari rasa takutnya. waktu itu, yoonbin sudah terlalu mual karena bau darah makanya tidak terlalu jelas melihat pembunuhnya. apalagi setelah melihat mayatnya jyunhao, beuh.

yoonbin jadi merasa tertantang.


























UP AKU LAGI BUNTU JADI DIKIT BANGET

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UP AKU LAGI BUNTU JADI DIKIT BANGET

our new house ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang