Part 42 ✔ 🌻 Tidak habis fikir 🌻

2.5K 174 30
                                    

"QILL!!!  QILLAA!!!  KAMU NGGA PAPA KAN?? ". Tanya Azmi yang mulai panik.

Azmi semakin panik dan mulai ketakutan karena Qilla yang di panggil sendari tidak ada respon dari nya..

"Kayanya dia pingsan, karena ngga makan seharian". Ucap Azmi saat menyadari bahwa Qilla pingsan.

Azmi bangkit dan mengeletakan Qilla dilantai lalu pergi keluar untuk meminta bantuan santri perempuan, karena ia tidak mungkin akan mengangkat nya karena bukan mahram.

"TOLONG!! TOLONG!!  APA ADA ORANG DISEKITAR SINI? BANTU SAYA DISINI ADA YANG PINGSAN!! ". Teriak Azmi namun tak ada jawaban dari siapapun karena hari semakin sore dan santri banyak yang sudah pergi ke masjid untuk sholat magrib.

"Tidak ada orang, bagaimana ini?  Apa aku harus menggendong nya ke pondok? Nanti kalau ustad atau ustadzah tau aku bisa dimarah karena gendong perempuan,,,  tapi ah sudah lah biarkan aku kena hukum ngga papa yang terpenting sekarang Qilla harus ditolong,, ". Ucap Azmi lalu ia pun menggendong Qilla menuju pondok.

Azmi pun menggendong Qilla menuju pondok asrama santri putri, banyak pasang mata yang menatap Azmi sambil berkomentar ini itu, namun ia tidak menanggapi nya.

Sesampai nya dikediaman buya, yang hanya terdapat Umi Fiee.

"Assalammualaikum ". Ucap Azmi panik.

"Waalaikumsalam ". Jawab Umi dari dalam rumah dan beberapa saat kemudian pintu terbuka.

"Astagfirullah, ya allah mi ini Qilla kenapa?  Ko bisa pingsan? ". Kaget umi.

"Nanti Azmi ceritain Umi, sekarang lebih baik Qilla di bawa masuk dulu".

"Yaudah ayo cepetan, bawa masuk!! ". Ucap Umi Fiee mempersilahkan masuk.

Azmi membawa Qilla masuk kedalam rumah dan menaruh nya di sofa ruang tamu, setelah itu ia pun lekas berdiri.

Beberapa saat Qilla terbagun dan merintih kesakitan memegangi kepalanya.

"Arghh,,  aku dimana?  Kepala sakit sekali". Rintih Qilla.

"Kamu ada dirumah buya nak, Azmi sudah menceritakan kejadian nya. Siapa yang sudah membuat mu seperti ini? ". Tanya Umi Fiee.

"Umii!!!  Qilla takut umi!!  Hiks,, hiks,, ". Teriak Qilla menangis ketakutan sambil memeluk Umi Fiee.

"Tenang lah nak, kamu baik-baik saja disini, tidak akan ada yang mau mencelaka kan mu disini. Sekarang ceritakan sama Umi apa yang sebenarnya terjadi?  ". Ucap Umi Fiee menenangkan.

"Saya ngga tau mi, yang saya inget saya ada dimasjid lalu saat tiba-tiba bangun sudah ada digudang dan ada dua orang wanita dan kalau ngga salah satu diantara mereka menggunakan cadar". Jelas Qilla sambil mengingat-ingat.

"Apa wanita itu Zeyna? Karena hanya dia sendiri yang memakai cadar di pondok ini. Tapi mana mungkin nak Zeyna adalah wanita sangat baik, selama dia dipondok ini dia tidak pernah melakukan kesalahan". Tebak umi.

Apa??  Zeyna yang telah melakukan nya, aku tidak abis fikir bagaimana dia bisa melakukan hal senekat ini?. Batin Azmi.

"Qilla ngga tau pasti mi, karena kena silau lampu yang diarah kan ke Qilla, tapi Qilla ingat salah satu diantara mereka menggunakan cadar ". Ucap Qilla.

"Yasudah nak, nanti biar Umi yang bicarakan sama buya, sekarang kamu makan dulu soal nya kamu kan dari semalam belum makan!!. Dan kamu nak Azmi,  lebih baik kamu kembali ke pondok bersih-bersih dan langsung kemasjid menyusul agar ngga telat sholat nya". Titah Umi Fiee.

"Baik mi, kalau begitu saya pamit dulu. Assalammualaikum ". Pamit Azmi.

"Waalaikumsalam ".

***
"Assalammualaikum ". Ucap Zeyna saat masuk kedalam ruangan buya yang sudah terdapat banyak orang disana termasuk bunda Zeyna.

"Waalaikumsalam ". Jawab semua nya.

"Mari masuk nak!! ". Ucap buya mempersilahkan masuk.

Ada apa ini? Mengapa semua orang berkumpul disini?  Apa yang sedang terjadi?  Dan mengapa ada bunda disini?. Batin Zeyna yang merasa bingung dan langsung masuk kedalam ruangan.

"Apa kau tau mengapa kau dipanggil disini? ". Tanya buya.

"Tidak buya, saya tidak tau. Dan mengapa bunda kesini? ". Jawab Zeyna bingung.

"Apa yang telah kau lakukan kepada Qilla? ". Tanya buya sekali lagi.

"Apa?  Memang nya apa yang ku lakukan pada nya?. Aku tak melakukan apa-apa". Jawab Zeyna.

Plakkk.....

Satu tamparan di lepaskan oleh bunda nya mendarat tepat di balik cadar pipi Zeyna..

"APA KAU TIDAK TAU APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?  DASAR ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG!!  BUNDA MALU MEMPUNYAI ANAK SEPERTI MU!!  BERANI NYA KAU MELAKUKAN HAL INI!!...  APA BUNDA MENGAJARKAN MU UNTUK JADI ANAK NAKAL SEPERTI INI? ". Ucap bunda Zeyna memaki-maki Zeyna didepan umum.

"Aku tak mengerti maksud bunda,,,  apa yang bunda maksud?  Memang nya aku punya salah apa? ". Tanya Zeyna sambil menangis dan memeluk kaki bunda nya.

"Mengapa kau menyekap Qilla sampai seharian, memang salah dia apa sampai kau menyekap dia?  Kau hampir membuat Qilla mati". Jelas bunda sambil menangis, dengan cepat Umi Fiee berjalan menghampiri bunda Zeyna dan langsung menenangkan nya.

"Tidak bun, Zeyna tidak pernah melakukan hal seperti  itu..  Percaya sama Zeyna, Zeyna tidak mungkin akan pernah melakukan hal itu". Ucap Zeyna  menangis sejadi-jadi nya.

"Sudah,,,  sudah sekarang kita selesaikan ini secara baik-baik. Sekarang keputusan ada ditangan nak Qilla, apa hukuman yang pantas buat Zeyna? ". Tanya buya Hafidz.

"Qilla ngga mau ambil keputusan apapun buya, semua nya Qilla serahkan kepada allah dan buya ". Jawab Qilla yang angkat bicara.

"Baiklah, keputusan buya untuk Zeyna bahwa ia harus di keluarkan dari pondok pesantren ini". Tegas buya.

Sontak Zeyna yang sendari menunduk sambil menangis itu pun mendongak kan kepala menatap buya Hafidz.

"Buya, Zeyna mohon jangan keluarkan Zeyna dari pondok ini buya,,, bukan Zeyna yang melakukan nya ". Ucap Zeyna membela diri.

Tak ada tanggapan dari buya, bunda nya pun berdiri dan langsung menarik tangan anak nya itu.

"AYO CEPAT PERGI KAU SUDAH BUAT BUNDA DAN PAPA MU MALU". Ucap bunda Zeyna.

Seperginya Zeyna dari tempat itu, Qilla pun berpamitan untuk pamit pulang keasrama nya.

"Umi, buya!!  Qilla pamit pulang dulu. Assalammulaikum". Pamit nya.

"Iya nak, waalaikumsalam".

Qilla berjalan menelusuri koridor pondok dengan tatapan kosong, ia berfikir bagaimana mungkin Zeyna bisa melakukan hal seperti itu.

Tanpa sadar dari depan ada Azmi tang tengah berjalan menuju perpustakaan.

"Assalammualaikum". Sapa nya.

"Waalaikumsalam ". Jawab Qilla.

"Abis dari mana? ". Tanya Azmi.

"Dari rumah buya, udah ya bang Qilla pamit permisi pulang dulu, Assalammualaikum ". Ucap Qilla menundukan kepala dan langsung pergi.

"Waalaikumsalam ".

Kamu masih marah qill?  Maaf. Batin Azmi menatap lurus kedepan dan kembali berjalan.

Next part nggeh 👉

Maaf cerita nya pendek abis ide dah han, dan maaf juga kalau cerita nya garing ngga masuk akal 🙏

Jangan lupa vote and komen 🙌 🙌

13-06-2019

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang