Part 47 ✔ 🌻 Keinginan 🌻

2.5K 181 26
                                    

Usai shalat isya semua anggota tim Syuban kembali latihan bersama di basecamp begitu pun Aisyah dan juga Jesi.

Usai latihan, kak Ubay yang menjadi ketua tim hadrah Syuban itu pun memberi taukan acara yang akan mereka tampil.

"Begini,, bulan depan kita semua akan ada acara ferfom didaerah Bekasi dan itu nanti ada 2 tempat tempat persis nya itu dimana nanti akan dikabarin pas kita ada disana". Jelas kak Ubay.

Degh...

Azmi yang sendari tadi hanya memainkan rebana seketika kaget dan memberhentikan aktivitas nya menatap lurus kedepan fikiran Azmi langsung tertuju pada sesosok orang.

Bekasi? Tempat itu? Ya itu tempat tinggal nya, akan aku bertemu dengan nya kembali? Ah kurasa itu hanya hayalan ku semata mana mungkin aku bisa bertemu dengan nya, mustahil. Jugaan kan Bekasi itu luas ngga cuman di tempat dia saja. Batin Azmi.

Melihat Azmi yang sedang melamun Ahkam pun menyenggol lengan Azmi hingga ia terpelonjak kaget.

"Hah! Iya ada apa? ". Teriak Azmi seketika hingga semua orang beralih menatap nya.

"Kamu kenapa mi? ". Tanya lain nya.

"Iya ni bikin orang kaget aja". Tambah Aban.

Mati aku. Batin Azmi yang sekarang mulai merasa malu.

"Kamu mikirin apa sih? Kamu ngga denger to tadi kak Ubay menyampaikan apa? ". Bisik kak Ahkam.

"Heh,, iya denger kak". Jawab Azmi seperti orang gelgepan.

*****
Seorang gadis muslimah remaja tengah bersandar dikursi panjang berdiam diri di balkon rumah nya menatap indah nya malam dengan ditemani secangkir teh dan juga gitar kesayangan nya menambah suasana tenang dalam diri nya.

Ceklek...

Suara pintu terbuka dari kamar Qilla namun itu tak terdengar oleh nya ia sibuk dengan gitar nya, terlihat didalam kamar Qilla mendapati seorang perempuan paruh baya tengah berjalan menuju ke teras balkon rumah nya.

"Hey nak, Qilla belum tidur sayang? ". Tanya Veby lembut menghampiri anak nya.

"Eh,,, Umi belum mi, kenapa Umi tidak tidur? ". Tanya Balik Qilla pada Umi nya dan meletak gitar yang ia mainkan.

"Tidak nak, Umi belum ngantuk. Umi mau bicara sama kamu sayang". Jelas Umi.

"Ada apa Umi, apa yang ingin Umi bicarakan sama Qilla? ". Tanya Qilla lalu beralih posisi duduk menatap Umi nya yang kini sudah berada dihadapan nya.

"Umi mau bicara serius nak, tapi kau jangan marah ya! ". Ucap Veby ragu.

"Insya allah, Qilla ngga akan marah. Sekarang cerita, Umi kenapa? ". Ucap Qilla meyakinkan dengan memegang kedua tangan Umi nya.

"Nak!! Sekarang umur mu sudah mulai dewasa, dan bisa menentukan yang terbaik untuk hidup mu kelak. Seandainya jika suatu saat nanti ada seseorang pria datang bersama kedua orang tua nya dan berbicara kepada Abi mu untuk meminta mu sebagai salah satu anggota keluarga nya apa kau akan menerima? ". Tanya Umi.

Sontak Qilla yang mendengar nya itu terpelonjak kaget dengan apa yang ia dengar barusan dari Umi nya hingga ia pun melepaskan genggaman Umi nya.

"Sayang!! ". Panggil Umi lirik.

"Hah?? Iya Umi ada apa? ". Tanya Qilla bingung.

"Bagaimana? ". Tanya Umi sekali lagi.

"Umi,,, Qilla serahkan semua nya kepada allah dan kepada kalian berdua kalian orang tua Qilla, kalian bisa menentukan yang terbaik untuk Qilla. Tapi Umi biarkan Qilla menggapai cita-cita Qilla dulu, Qilla masih mau merasakan sekolah, bekerja, dan terutama Qilla ingin membahagiakan Umi dan Abi dulu ". Jelas Qilla lirih dengan air mata yang mulai menetes membanjiri kerudung, dipeluk nya bunda dan ia tumpahkan semua tangis nya.

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang