Part 71 ✔ 🌻 Kerabat Buya 🌻

455 47 2
                                    

Azmi terus memikirkan kejadian tadi, jawaban dari Qilla seakan membuat Azmi yakin bahwa memang ada sesuatu yang disembunyikan.

"Bang". Panggil Qilla pelan supaya tak terlalu mengagetkan Azmi.

"Ah iyaa ada apa khumaira? ". Ucap Azmi dibuat sedikit kalang kabut atas kedatangan Qilla yang menurut Azmi tiba-tiba.

"Temani Qilla ke indomart sebentar ". Ucap Qilla menarik-narik pelan lengan Azmi.

"Mau beli apa? Bilang sama Babang biar Babang belikan". Ucap Azmi langsung. Bukan nya melarang cuma Azmi takut jika Qilla dan anak-anaknya akan kenapa-napa.

"Biar Qilla yang beli. Lagian Babang juga ikut jadi bisa jaga cantiknya Abi dan Umi ". Jawab Qilla tersenyum manis menampilkan deretan gigi nya.

"Ada-ada saja kamu". Ucap Azmi terkekeh setelah itu berjongkok menghadap perut buncit Qilla "yaudaa ayo peri kecil Abi kita antar Umi belanja ". Lanjutnya.

"Kita make mobil bunda kalau begitu ". Ucap Azmi begitu sampai dihalaman. Dengan patuh Qilla menganggukan kepala.

*****
Mereka berdua tiba di indomart tak jauh dari tempat tinggal nya, baik Azmi maupun Qilla turun dari mobil.

Azmi menggandeng tangan isterinya masuk kedalam, untung saja tak banyak orang didalam sehingga Azmi bisa lebih sedikit leluasa.

"Mau es krim". Ucap Qilla pada Azmi layaknya anak kecil.

"Ngga khumaira.. Nanti bisa sakit. Makan yang lain aja yaa? ". Ucap Azmi lembut mencoba untuk menolak permintaan Qilla.

"Ngga mau Bangg.. Pokoknya mau es krim". Jawab Qilla tetap keukeh. Azmi menghela napas pasrah, yasudah lah dari pada Qilla sedih lebih baik ia menurutinya.

"Jangan banyak-banyak".

Dengan penuh semangat Qilla berlari kearah box es krim memilih es krim yang ia suka. Sementara menunggu Qilla selesai memilih Azmi pun berjalan dengan mendorong troli mencari beberapa barang.

Qilla memilih dua bungkus es krim kemudian berbalik mencari keberadaan Azmi, suaminya.
Begitu Qilla berbalik, Qilla terkejut mendapati seorang laki-laki berdiri sambil menatap Qilla.

"Qilla?! ".

"Zidan?! ".

Keduanya sama-sama terkejut, untuk kesekian kalinya Qilla yang tak menyangka akan bertemu Zidan dalam situasi seperti ini. Begitu pula dengan Zidan yang nampak terkejut karena bentuk tubuh Qilla yang sudah mulai berisi karena kehamilan.

"Apa ini? Kamu hamil? ". Ucap Zidan tak percaya. Hampir setahun ketika terakhir mereka bertemu dirumah sakit, dan tiba-tiba saja mereka bertemu dalam keadaan seperti ini. Jujur sampai sekarang Zidan masih mencintai Qilla.

"Yaa. Aku hamil".

"Tapi sejak kapan Qill? Kapan kamu menikah? Dan dengan siapa? Terakhir kita ketemu bukan nya kamu belum menikah". Tanya Zidan bertubi-tubi.

"Qilla menikah dengan saya. Dan bayi yang Qilla kandung adalah anak saya. Kamu siapa? ". Dari belakang Zidan terdengar suara Azmi, rupanya Azmi sudah memperhatikan mereka sejak tadi.

Qilla terkejut melihat Azmi dibelakang Zidan. Ia berharap kalau Azmi tak akan salah paham terhadap dirinya. Zidan berbalik kebelakang menatap kearah Azmi.

"Azmi? ".

"Zidan? ".

"Kalian saling kenal? ". Tanya Qilla langsung terkejut. Sesempit inikah dunia?.

"Iyaa.. Zidan ini keponakan Buya Hafidz". Jelas Azmi kepada Qilla yang masih tak percaya.

"T-tapi.. Bagaimana itu mungkin. Selama ini aku ngga pernah lihat Zidan dipondok, dan Zidan pun tidak pernah bercerita mempunyai kerabat kyai". Ucap Qilla seperti meminta penjelasan kepada Zidan.

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang