Part 58 ✔ 🌻 maaf 🌻

3.3K 199 27
                                    

"Kenapa dilepas? Jangan dilepas aku ingin kamu seperti ini". Ucap nya lalu menggenggam tangan ku.

"Sudah bang! Ini sudah malam ayo tidur ". Elak ku langsung aku beranjak dari nya menuju tempat tidur dan tidur membelakangi nya tanpa melepaskan hijab ku karena aku masih takut.

Ia berjalan dan langsung naik diranjang sebelah ku dan ditidur disana, seketika aku merasakan ada tangan yang memegang bahu ku...

Aku yang belum tidur itupun langsung membulatkan mata, dan aku merasakan ada pergeseran karena ranjang nya bergerak.

"Kenapa hijab nya tidak dilepas? ". Tanya nya lembut. Kini ia sudah berada di belakang ku tepat nya wajah nya berada dibahu ku. Membuat jantungku bertetak diatas normal.

Aku pun membenarkan posisi tidur ku menghadap kearah nya, sementara ia memundurkan badan nya memberi sedikit jarak diantara kita.

"Hmm... Tidak apa-apa bang, cuman Qilla agak sedikit canggung aja karena belum pernah buka hijab didepan laki-laki selain abi dan abang". Jawab ku lirik sambil menundukan kepala nya.

"Sayang denger babang ya... Sekarang kamu itu istri aku, apa yang ada diaku itu milik kamu, begitu juga sebalik nya. Jadi lepas aja ya! ". Ucap Azmi lembut membuat ku bersemu merah.

"Hmm... Iya deh bang". Ucap ku dengan perlahan ku buka hijab yang menutup mahkota ku selama sembilan belas tahun ini ku tutupi dari orang yang bukan mahram ku.

Tapi saat tangan ku akan menyentuh hijab ku ada tangan seseorang yang menghalangi.

"Boleh kan kalo aku aja yang ngelepas? ". Tanya nya hati-hati. Membuat ku langsung menatap manik mata nya.

****
Author POV...

Qilla nampak bingung harus menjawab apa hati nya sekarang sedang berdebar tak karuan karena perlakuan Azmi pada nya.

Sehingga dengan menundukan kepala ia pun mengangguk kan kepala. Melihat jawaban Qilla Azmi segera melepas hijab Qilla dengan perlahan. Setelah hijab nya terpelas, ia seolah terpana akan penampilan Qilla sekarang, bahkan ia terlihat lebih cantik dengan rambut hitam yang tergerai sampai ke pinggang.

"Masya allah cantik nya". Puji Azmi.

Sementara yang dipuji hanya bisa menundukan kepala.

"Udah lah.. Ayo tidur ini udah malem bang, besok bangun nya kesiangan lagi". Ucap Qilla mengalihkan pembicaraan nya. Segera ia mengubah posisi tidur dan tidur menghadap kearah Azmi, tentu karena permintaan Azmi sendiri.

Qilla menatap wajah teduh Azmi saat tertidur, matanya yang terpejam, pipi nya yang menggemaskan, alis nya yang tebal dengan bulu mata yang lentik. Seakan ia terlihat seperti bayi yang sedang tidur.

"Bang!! ". Panggil Qilla pelan tidak bermaksud mengusik nya yang baru tidur.

"Hmmm? ". Jawab Azmi gumaman dengan mata yang masih terpejam menandakan kalau ia belum sepenuh nya tertidur.

"Maaf".

Mendengar itu Azmi membuka mata nya menatap Qilla, ia menautkan kedua alisnya bingung, kenapa anak ini meminta maaf pada nya. Ia rasa Qilla tidak pernah melakukan kesalahan.

"Untuk? ".

"Karena aku belum bisa kasih apa yang kamu mau, aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu. Maaf.. Maaf.. Hiks.. Hiks.. ". Terdengar suara isakan kecil dari Qilla membuat Azmi merasa bersalah.

Ia pun langsung memeluk nya menenangkan nya sambil mengusap punggung Qilla.

"Hey sayang! Mengapa kamu menangis, sudah lah tak apa. Aku akan menunggu mu sampai kamu siap, aku tidak pernah mempermasalahkan itu. Tenang lah!! ". Ucap Azmi sambil menucium puncak kepala Qilla.

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang