Part 63 ✔ 🌻 Tentangga Baru 🌻

2K 139 35
                                    

"Jangan lepas! Nanti jatoh biarkan begini". Ucap Azmi yang masih setia memegang tangan Qilla namun pandangan nya masih terfokus pada jalanan

Dasar alasan. Fikir Qilla tersenyum, lalu mengeratkan pelukan nya kepada Azmi. Lagi pula dirinya juga menginginkan hal itu, Azmi yang mendapat perlakuan seperti hanya tersenyum. Menang lagi..

***
Kini motor yang dikendarai oleh Azmi dan juga Qilla telah sampai dirumah baru nya. Segera mereka turun dari motor lalu berjalan masuk kedalam rumah.

"Assalammualaikum ". Ucap mereka berdua membuka pintu rumah nya. Lalu berjalan menuju kamar mereka.

"Bang.. Mau kemana? ". Tanya Qilla yang melihat Azmi, hendak akan pergi lagi. Baru juga mereka sampai.

Azmi yang mendengar perkataan istri nya tersenyum lalu menghampiri Qilla.

"Babang mau kepondok, menemui buya. Ada yang harus babang urus dengan beliau. Kamu disini dulu, jaga diri baik-baik.. Sebelum babang kambali jangan bukain pintu untuk orang lain". Pesan Azmi kepada Qilla. Sebelum beranjak Azmi sempat kan untuk mencium kening istri nya ini.

"Iya bang.. Jangan lama-lama tapi, nanti waktu makan siang pulang! Qilla masak banyak". Jawab Qilla. Ia pun berjalan menuju kedepan teras berniat ingin mengantar suami nya.

"Iya in sya allah.. Yasudah babang pamit, Assalammualaikum ". Ucap Azmi yang kini mereka sudah sampai diteras rumah, Azmi pun menyerahkan tangan nya untuk disalim oleh Qilla.

"Waalaikumsalam ". Jawab Qilla membalas uluran tangan untuk disalim. Qilla menatap motor milik Azmi yang sudah mulai pergi meninggalkan halaman rumah. Ketika ingin beranjak masuk, samar-samar didepan jalan dirinya melihat seorang wanita bercadar tengah menyapu halaman.

"Seperti nya kenal". Qilla penasaran dengan sosok itu, ia pun berjalan keluar rumah lalu menjumpai wanita tersebut.

"Assalammualaikum ukhty ". Sapa Qilla yang kini sudah sampai didepan wanita tersebut, wanita itu mendongak lalu seakan terpelonjak kaget melihat keberadaan Qilla.

"Waalaikumsalam ". Jawab wanita itu langsung menunduk.

Suara ini?

Ya. Qilla mengenal nya, sangat.

"Zeyna! ". Ucap Qilla, yang menebak wanita itu adalah Zeyna. Tak usah dijelas kan siapa dia pasti kalian tau.

"Masya allah Zeyna. Apa kabar kamu? Ya allah ngga nyangka aku bisa bertemu lagi dengan mu ". Tanya Qilla antusias lalu memeluk Zeyna. Tentu Zeyna yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut bukan main.

"Kabar aku baik Qill.. Kamu sendiri? Maaf Qilla waktu itu--". Ucap Zeyna membalas pelukan dari Qilla.

Zeyna masih tak enak hati kepada Qilla karena kejadian dulu, walau bukan Zeyna lah yang melakukan nya tapi Zeyna rasa ia juga ikut bertanggung jawab.

"Kabar aku baik.. Ah sudah lah jangan bahas soal dulu, aku sudah melupakan nya. Justru aku yang meminta maaf kepada mu, karena aku kau sampai diusir dari pondok dan juga membuat Umi mu merasa malu ". Ucap Qilla menyatukan kedua tangan nya didepan dada. Sungguh dirinya sangat menyesal, melihat itu segera Zeyna memegang tangan Qilla lalu menggeleng kan kepala.

"Ini bukan salah kamu, ini sudah kehendak dari Allah. Tak ada yang dapat melawan takdir yang telah ditentukan nya". Jawab Zeyna lembut lalu tersenyum. Qilla memandang wajah Zeyna yang tertutup oleh cadar. Sungguh dia adalah gadis yang baik, tak heran jika Umi Laila pernah menjodohkan nya dengan Azmi.

"Terima kasih Zeyna, terima kasih. Kau wanita yang baik, mau kah kau menjadi teman ku? Aku mohon ajari aku, untuk bisa sebaik dan setegar dirimu dalam menghadapi ujian berat yang Allah berikan". Ucap Qilla.

Cinta Dalam Do'a ✔ [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang