23 Desember 2019
Hari ini hampir tepat 9 bulan sejak kejadian tragis yang terjadi di gedung tua tempat Chaeyoung melakukan perbuatan kejinya. Selama hampir 9 bulan itu pula banyak yang terjadi dan berubah.
Seorang pria dengan jas hitamnya berjalan pelan sambil mendorong sebuah kursi roda dimana disana duduk seorang wanita muda sambil memangku sebuah buket bunga. Pria itu melangkah perlahan memasuki sebuah pemakaman. Dan mereka akhirnya berhenti di sebuah nisan yang terukirkan nama seseorang yang mereka kasihi. Wanita muda itu meletakkan bunga yang ada di pangkuannya ke atas makam di hadapannya. Keduanya berdoa untuk kebaikan seseorang yang telah jauh pergi ke sisi Tuhan.
"Mina, apa kau sudah selesai?" tanya pria berjas hitam itu sambil menunduk berbisik pada wanita yang duduk di kursi roda, pada Mina.
"Sebentar, Oppa. Aku masih ingin disini sebentar lagi." jawab Mina dengan lirih. Pria itu yang ternyata adalah Jeongyeon hanya mengangguk sambil tangannya mengelus pundak Mina. Ia hanya bisa diam menatap Mina kini mengelus batu nisan tersebut sambil menangis sendu.
Flashback
Mina menangis di kamar Chaeyoung. Ia diikat di kasur Chaeyoung. Ikatan tersebut membuatnya benar-benar tidak berdaya. Mina benar-benar takut saat ini. Apalagi, ia kini dapat melihat pajangan foto ataupun lukisan wajahnya yang digantung di kamar Chaeyoung. Kalau dihitung jumlahnya, mungkin lebih banyak daripada yang ada di ruang lukis Chaeyoung.
"Chaeyoung, aku mohon, lepaskan aku.." pinta Mina dengan nada sangat memohon.
"Untuk apa aku melepaskanmu, Mina? Kita akan menikah sebentar lagi. Kau hanya perlu menunggu diam disini." ucap Chaeyoung yang kini duduk di sisi ranjang, di samping Mina.
"Chaeyoung, kita tidak bisa menikah. Aku memiliki seorang suami. Chaeyoung, aku mohon. Kau hanya terobsesi padaku. Kau tidak mencintaiku." ucap Mina sambil terisak.
"Sstt.. Sayang, jangan bicara yang aneh-aneh. Tentu saja aku mencintaimu," Chaeyoung membelai pipi Mina, membuat Mina berusaha mengalihkan wajahnya dari Chaeyoung.
"Dan kau tidak perlu khawatir. Aku akan mengurus hal-hal yang akan menghalangi jalan kita untuk bersama. Sebentar lagi kau harus terima status barumu sebagai janda, Sayang. Namun jangan khawatir, aku akan langsung menikahimu."
"C-Chaeng, a-apa maksudmu? Apa yang ingin kau lakukan?" Mina benar-benar menjadi panik mendengarkan penuturan pria di hadapannya.
"Ada kata terakhir untuk suamimu sebelum aku mengambil nyawanya, Sayang?"
"C-Chaeyoung! Aku mohon, j-jangan.." Mina menangis, meronta berusaha melepaskan diri dari ikatannya. Namun, Chaeyoung menahannya. Pria itu justeru kini dengan lancangnya mencium bibir Mina sebelum dirinya pergi meninggalkan Mina sendiri menangis di kamarnya.
"Tuhan, aku mohon, jaga suamiku.." Mina menangis berdoa pada sang Tuhan. Ia masih berusaha melepaskan diri.
Cukup lama Mina berusaha, namun tenaganya tidak cukup. Mina bersandar dengan lemas di kasur Chaeyoung. Air matanya seperti tidak pernah habis dan lelah keluar dari mata indahnya. Mina pasrah. Ia hanya berharap ada keajaiban yang akan datang pada dirinya.
Dan saat Mina berdoa itu lah keajaiban yang ia inginkan datang. Pintu kamar Chaeyoung tiba-tiba terbuka dengan kasar dan menampakkan sosok yang sangat diharapkan Mina untuk datang.
"Momo!"
"Nona Mina!"
Momo segera berlari untuk membantu Mina melepaskan ikatan di tubuhnya. Mina langsung memeluk Momo dengan erat sesaat dirinya terbebas dari belenggu ikatan Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us [✓]
FanfictionNaJeongMi Fanfiction Kisah persahabatan 3 anak manusia yang diuji dengan sebuah rasa bernama cinta. Akankah perasaan cinta yang timbul di antara mereka membuat hubungan mereka kuat? Atau justru, menghancurkan hubungan persahabatan itu sendiri? Gende...