22 Desember 2018
"Capt, kau ingin langsung pulang?" tanya seorang gadis berparas cantik yang masih menggunakan seragam pramugarinya kepada seorang pria bertubuh tegap yang memakai seragam pilot. Mereka baru saja melakukan pendaratan dari Jepang ke Korea.
"Iya, ada seseorang yang sudah menungguku." jawab pilot itu dengan seulas senyuman manis yang mampu membuat hati setiap wanita berdesir karenanya.
"Ah, kekasihmu ya, Capt?" kali ini pramugari itu menggoda sang pilot, membuat yang digoda hanya tertawa kecil.
"Mengarang saja kau ini, Sana! Sudah ya, aku pulang duluan." pilot itu mengambil tas besarnya dan pergi terlebih dahulu meninggalkan pramugari bernama Sana yang masih membereskan beberapa keperluannya.
"Selamat berkencan, Capt!" teriak Sana saat sang pilot belum terlalu jauh berjalan. Sang pilot hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa kembali menengok ke arah si pramugari.
Sang pilot bertubuh atletis dan berparas tampan itu berjalan keluar menuju ruang tunggu bandara. Senyuman di wajahnya tidak pernah pudar saat dirinya mengingat sudah ada seseorang yang menunggunya saat ini. Senyumnya semakin mengembang saat melihat seseorang yang dicarinya kini sedang duduk berpangku tangan sambil menunjukkan ekspresi cemberut yang menurut sang pilot sangatlah menggemaskan.
"Pasti dia sedang kesal karena aku terlambat." batin sang pilot.
Sang pilot yang notabenenya adalah orang jahil kini mulai menjalankan aksinya. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan mulai menekan sebuah kontak favorit di ponselnya. Tak perlu menunggu waktu lama sampai panggilan itu terjawab.
"Yoo Jeongyeon! Kau ada dimana?! Aku sudah menunggumu sejak tadi!" suara ocehan itu langsung terdengar di telinga sang pilot, bahkan sebelum dirinya sempat berbicara atau sekedar mengucapkan kata 'halo'.
Sang pilot, Jeongyeon, semakin tersenyum melihat seseorang yang sedang berbicara dengannya di seberang telepon kini semakin bersungut-sungut saat dirinya tidak kunjung menjawab pertanyaan yang diucapkan.
"Jeongyeon! Jawab!"
"Lihat ke arah jam dua darimu." jawab sang pilot.
Seseorang yang sejak tadi diperhatikan oleh Jeongyeon sontak saja langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang disebutkan Jeongyeon. Ekspresi yang tadi muncul di wajahnya kini langsung berganti dengan sebuah senyuman saat melihat orang yang sejak tadi ia tunggu sudah berada di jangkauan penglihatannya. Dirinya langsung bangkit dari duduk dan berlari ke arah Jeongyeon, begitupun sebaliknya dengan Jeongyeon. Mereka langsung berpelukan saat jarak antara tubuh mereka telah terkikis sempurna.
"Maaf ya, tadi ada sedikit masalah di Jepang hingga akhirnya penerbanganku terlambat." ucap Jeongyeon saat melepaskan pelukannya.
"Kau harus dihukum dengan mentraktirku es krim dan coklat sepuasnya!"
"Kau ini seorang dokter gigi namun sangat suka makan es krim dan coklat!" cibir Jeongyeon.
"Biarin! Wlee!"
Jeongyeon hanya tersenyum melihat gadis yang ada di hadapannya saat ini. Tanpa banyak protes, ia mengikuti kemanapun gadis itu mau. Hari ini, waktu Jeongyeon akan diprioritaskan seutuhnya untuk gadis yang saat ini menggenggam tangannya dengan lembut. Gadis yang sangat Jeongyeon sayangi sejak dirinya masih kecil. Gadis itu adalah sahabatnya, Im Nayeon.
***
"Jeong, besok adalah tanggal dua puluh tiga." ucap Nayeon sambil dengan asyiknya menghabiskan segelas es krim yang tersaji indah di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us [✓]
FanfictionNaJeongMi Fanfiction Kisah persahabatan 3 anak manusia yang diuji dengan sebuah rasa bernama cinta. Akankah perasaan cinta yang timbul di antara mereka membuat hubungan mereka kuat? Atau justru, menghancurkan hubungan persahabatan itu sendiri? Gende...