18

1.2K 140 36
                                        

"Hai, Chaeyoung."

"Hai, Mina! Ayo, masuk!" Chaeyoung mempersilahkan Mina untuk memasuki apartemennya. Mina pun diarahkan oleh Chaeyoung untuk kini duduk di sofa ruang tamu.

"Sebentar, ya." Chaeyoung izin pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan makanan kecil untuk Mina. Tak butuh waktu lama, Chaeyoung kini sudah kembali ke ruang tamu membawa 1 gelas jus jeruk dan piring berisi kue cokelat.

"Terimakasih, Chaeyoung." ucap Mina sambil tersenyum tipis pada Chaeyoung yang kini mengambil duduk di sofa seberangnya.

"Sama-sama, Mina. Jadi, ada masalah apa kau sampai meneleponku dan memintaku untuk bertemu hari ini juga?" tanya Chaeyoung, memulai percakapan serius mereka.

Mina terdiam sejenak. Ia menahan air matanya karena dirinya bertekad tidak mau lagi menangis karena rasa sakit hatinya tersebut.

"Chaeng, aku ingin meminta bantuanmu karena hanya dirimu yang kukenal saat ini di Korea. Aku tidak mungkin meminta bantuan pada Momo karena ia sedang sibuk di Jepang," Chaeyoung hanya mengangguk dan menunggu sampai Mina selesai menjelaskan maksudnya. "Aku kesini untuk meminta bantuanmu. Maukah kau membantuku mengurus perceraianku dengan Jeongyeon Oppa?"

Chaeyoung terdiam. Ia sangat terkejut mendengar ucapan Mina. Tidak pernah ia sangka kini Mina akan mendatangi dirinya untuk meminta bantuannya mengurus perceraian dengan seseorang yang sejak dulu dicintai Mina.

"T-tapi, kenapa? Kenapa kau harus bercerai dengan Jeongyeon? Bukankah kau sangat mencintainya?"

"Iya, memang aku mencintainya. Tapi, d-dia mencintai wanita lain." ucap Mina dengan sendu.

"Mencintai wanita lain? Siapa?" tanya Chaeyoung penasaran.

"Kau masih ingat dengan Nayeon Unnie, sahabatku juga bersama Jeongyeon Oppa?" Chaeyoung mengangguk. "Ya, Jeongyeon Oppa selama ini mencintai Nayeon Unnie. Aku baru mengetahui fakta tersebut. Dan sekarang aku menyadari bahwa cinta Jeongyeon Oppa pada Nayeon Unnie lebih besar melebihi apapun. Aku yang salah. Aku datang dan membuat Jeongyeon Oppa tidak bisa mengejar cintanya. Jadi, biarkan aku yang mengalah untuk mundur dari kehidupan Jeongyeon Oppa agar dia bisa mengejar cintanya kembali. Sebelum terlambat."

"Sebelum terlambat? Apa maksudmu, Mina?"

"Nayeon Unnie akan menikahi Jinyoung dalam waktu dekat ini. Aku ingin Jeongyeon Oppa setidaknya memiliki kesempatan untuk mengejar cintanya kembali sebelum benar-benar terlambat."

Hening. Chaeyoung terdiam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sedangkan Mina, ia juga sedang terus-menerus memantapkan hatinya untuk keputusannya tersebut.

"Baiklah, Mina. Aku akan membantumu."

***

"Kau mengerti penjelasanku kan, Mina?" tanya Chaeyoung setelah ia menjelaskan pada Mina tentang alur yang harus ia lakukan untuk mengajukan sebuah perceraian.

"Iya aku mengerti, Chaeyoung. Aku akan langsung mengurus dokumennya nanti." jawab Mina.

Chaeyoung tersenyum mengangguk. "Baiklah, bagus kalau begitu. Ah, aku ingin keluar sebentar, ya. Aku ingin membeli beberapa bahan makanan di supermarket dekat sini. Pokoknya, kau harus makan malam dulu di sini sebelum pulang."

Mina tertawa kecil mendengarnya. "Baiklah-baiklah. Aku akan menunggumu di sini."

Chaeyoung pun langsung mengambil dompet dan jaketnya dan langsung izin pamit keluar. Sekarang, tinggal Mina yang berada di apartemen Chaeyoung. Ia mengamati keadaan apartemen Chaeyoung. Apartemen ini terlihat sangat rapih untuk ukuran seorang pria.

"Rapih seperti Jeongyeon Oppa." batin Mina. Tak ingin mengingat Jeongyeon dulu untuk saat ini, Mina buru-buru mengalihkan pikirannya dari Jeongyeon.

The Story of Us [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang