Lili🌷 <16>

120 8 0
                                    

•••

"Liliiiiiiii bangunnnnn!!! Nanti kamu telattt!!! " teriak Sinta

Lili menggumam malah menarik selimut hingga menutup kepalanya.

"Lili kamu gamau sekolah! " teriak sinta lagi

"5 Menit mah" ucap lili khas suara bangun tidur nya

"Kamu bilang 5 menit 5 menit, sekarang udah jam tujuh! " seru sinta

Seketika lili membuka matanya, Melihat jam beker dinakas, benar saja sudah jam tujuh.

"HUAAAAAA... MAMAHH LILI TELATTT" lili jadi heboh sendiri.

Ini gara-gara semalam ia tak bisa tidur, kesiangan kan jadinya.

Lili beranjak dari kasur nya, segera melangkah ke kamar mandi dan bersiap-siap.

Sinta hanya menggeleng dengan tingkah anak nya.

20 menit cukup bagi lili untuk bersiap-siap.

Lili turun ke bawah dengan tergesa-gesa, tas yang tidak full tertutup, rambut yang sepertinya tidak disisir ia kuncir asal, dan tali sepatu yang terikat asal.

"Mah berangkatttt!! Minjem mobil yahhh. Assalamualaikum "
Lili mengambil kunci mobil yang tergeletak didekat vas bunga.

"Waalaikumsalam Hati-hati lii" sinta menggeleng-geleng dengan tingkah lili

Lili mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, ia menyalip kanan-kiri tak peduli banyak yang mengumpat nya, yang penting lili sampai disekolah meskipun dia akhirnya telat juga.

Lili memberhentikan mobil nya didepan gerbang sekolah yang tertutup rapat.

Lili melirik jam yang melingkar ditangannya, pukul 7.30.
Sial, lili telat setengah jam dan ini untuk kedua kalinya.

Lili memutar balik mobil untuk memarkirkan diparkiran luar sekolah.

Lili berjalan ke belakang sekolah, tidak ada cara lain untuk masuk, selain diam-diam memanjat pagar belakang.

Lili menatap ragu pagar besi dihadapannya, jelas pagar ini sangat tinggi.

"Tinggi banget, gimana caranya ya? Kalo gue manjattt- " lili mengetuk dagunya

"Ah bodoamat, yang penting gue masuk"

Lili mulai memanjat pagar, lili hampir berhasil.

Namun pagar nya tiba-tiba bergoyang seperti ada yang menaiki, sialnya lili hilang keseimbangan dan terjatuh tersungkur ke tanah.

Brukkkk..

Lili meringis kesakitan, lutut dan sikutnya lecet berdarah akibat menahan tubunya.

Seseorang melompat tepat dihadapan lili, sepertinya dia baru saja memanjat pagar sama sepertinya.

"Makanya kalo ga ahli manjat jangan so soan" ucap nya. Lili mendongak.

Orang itu membulatkan matanya "Lili!" pekik nya. Lili hanya menatap nya nyalang.

"Lo gapapa li, sumpah gue gatau kalo itu lo"
Rey coba membantu lili berdiri.
Ya! Orang itu adalah rey.

Rey melihat lutut dan sikut lili.
"Berdarah, pasti sakit"

Gak sebanding sama sakit hati gue. Batin lili

"Lo telat ya? " tanya rey

"Udah tau nanya!!" ketus lili

Lili berjalan mendahului rey, belum jauh lili melangkah dikoridor rey menarik tangan lili untuk bersembunyi dibalik tembok.

"Ih lo- mppphh"
Rey membekap mulut lili.

"Ada guru bego! Lo mau ketauan apa?" rey melepas tangannya

"Yuk! "
Rey menarik tangan lili, lili hanya menatap tangannya yang digenggam oleh rey.

Lili merasakan seperti sengatan ditubuhnya, entah jika bersama rey lili selalu merasakan itu, memang! Perasaan lili pada rey kan belum sepenuhnya hilang.

Bahkan saat rey bersikap baik padanya hati lili seperti mulai meleleh kembali, meski rey telah melukainya.

Ternyata Rey membawa lili ke UKS.
Rey menyuruh lili duduk diatas brankar, rey mencari kotak P3K.

Rey menuangkan obat merah pada kapas hendak mengobati luka lili.

Lili mengernyit bingung, "Mau ngapain lo!"

Rey menatap lili sekejap tapi tidak mengubris ucapan lili.
Dengan teliti rey mengobati luka lili.
Lili hanya melihat gerak gerik rey.

Lili merasakan perasaan yang mungkin sangat sulit bila harus dijelaskan.
Dia sakit- tiap kali menatap rey, namun juga ia seakan siap bila harus menerima rey kembali.

Gue mimpi gak si. Batin lili

"Udah" ucap rey

"Tinggal nunggu kering,"

"Makasih" ucap lili datar

"Lagian lo Ngapain si nekat banget manjat, udah tau gabisa", rey terkekeh

"Hak gue!" seru lili

Lili benar-benar tak bisa menyembunyikan apa yang ia rasakan. Tapi lili mencoba bersikap biasa, seakan semuanya sudah selesai.

"Gue tinggal, lo disini aja dulu, daripada ke kelas pasti dihukum lo"

Rey beranjak dari duduknya, melempar senyuman pada lili sebelum benar-benar pergi.

nahkan kumat lagi ni hati. Dumel batin lili.

"bukannya dia marah ya sama gue" gumam lili. Ah bodoamat lah :v

•••


Sedangkan dikelas alia dan gina menanti-nanti kedatangan lili. Guru mapel pertama sepertinya telat masuk. Sekali lagi alia melirik jam ditangannya.

"lili mana si ko ga nongol-nongol" dumel alia

Arvin yang duduk disamping meja Alia pun menoleh "lili belom dateng?" tanyanya

Alia menatap sayu "kalo ada juga gue gabakal panik" alia mendelik

"masa sih ga sekolah, biasanya kan bilang" ucap gina

"apa mungkin sakit ya" Arvin menimbang ucapannya

"sakit!" pekik gina/alia. Arvin mengangguk.

"kemarin dia hujanan soalnya, tapi gatau deng semoga aja engga" ujar Arvin

"iya semoga aja engga" beo alia

"woy woy jangan berisik woy bapak botak otw!" heboh wisnu dari luar berlari ke kelas.

"ck! kan masuk, kalo lili telat bisa-bisa dihukum" cicit alia

•••


-Lili- [Re-Upload]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang