•••
Selama perjalanan pulang, tidak ada yg membuka suara antara lili dan Arvin, hanya suara desiran angin dan ramai nya suara kendaraan.
Sesekali Arvin melihat dikaca spion, gadis itu terlihat melamun.
"Jangan ngelamun, nanti kesambet" kata Arvin yang berhasil membuyarkan lamunan lili.
"engga ko, siapa yg ngelamun" elaknya
"Udah ngaku aja, gausah dipikirin kan sekarang ada gue" Ucap Arvin
Lili tersenyum, ia menyenderkan kepalanya dipunggung Arvin.
Arvin menarik tangan Lili melingkarkan pada pinggangnya.
Lili merasa nyaman berada diposisi seperti ini, dengan mata yang terpejam dia merasakan ada desiran hangat di hatinya, sekian lama, baru kali ini lili merasakannya lagi, apa jangan-jangan lili mulai membuka hati?
••
Motor Arvin berhenti didepan rumah lili, namun lili masih pada posisinya.
"Masih betah meluk gue?" Cibir Arvin
Lili membuka matanya, segera melepas pelukannya.
"Eh, udah nyampe ya" Lili jadi salting karna sikap nya sendiri .
"Dari tadi kali, nanti aja kalo mau peluk lagi!" goda Arvin
"ih apaansi, siapa juga yg meluk lo! "
"itu tadi, sampe gamau lepas"
Lili merasa pipinya memanas, Arvin dapat melihat blush di pipi lili.
Arvin terkekeh, "Pipi lo ko merah".
Lili membulatkan matanya, segera menangkup pipinya dengan kedua tangan mungilnya itu.
"engga, ish apaan si lo! "
Arvin tersenyum, "udah sana masuk"
"Gak mampir? "
"Lain kali aja," Lili mengangguk.
"Jangan lupa.. " ucap Arvin
Lili menautkan alisnya, "Jangan lupa apa? "
"Jangan lupa makan, mandi, istirahat" Arvin tersenyum hangat.
"Gue kira apaan "
"Jangan lupa ingatan" bisik Arvin "eh, tapi gapapa kalo lupa ingatan, biar lo lupa kejadian kemarin dan mulai cerita baru sama gue" Arvin mengacak puncak rambut lili.
Desiran hangat itu tiba-tiba hadir kembali dihati lili, jantung lili berpacu dua kali lebih cepat.
'ko gue deg degan'
"Gih masuk" suruh Arvin
Lili melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah.
"Jangan lupa juga, kalo disini ada gue yang sayang sama lo" gumam Arvin menatap punggung lili yg perlahan hilang dibalik pintu.
🌷🌷
Setelah makan malam tadi, lili langsung pergi ke kamar.
Kini ia tengah duduk didepan meja belajar, pikirannya kembali berkelana. Terpikirkan lagi saat tadi siang ia bertemu dengan rey dan bela.
Lili tau ini sesak, tapi bayangan itu yg seakan memaksa muncul dibenaknya.
Lili mengusap wajahnya gusar, "arrgghhhhhh... "
Ponsel Lili bergetar ada panggilan masuk dari Arvin.
"Heyy"..
"Hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
-Lili- [Re-Upload]√
Ficção Adolescente"..Disaat aku benar-benar mencintai tapi malah di sia-siakan.." "Dia datang dan pergi sesuka hati. Seolah ingin aku Rindu. Seakan ingin aku menunggu" _Lili🌷 DON'T FORGET VOTE AFTER READ OKE!!