"Arvin tungguin akuuu" sahut michel dari kejauhan karna langkahnya tertinggal
"Iihh nyebelin banget si" dumel michel
Michel terus mengejar seraya memanggil Arvin, namun yang dipanggil tidak mengubris, yhaa kasian dikacangin :v
Hah hah hah
Nafas michel ter engah-engah.
"Ih jahat banget si" gerutu michel menatap punggung Arvin yang semakin menjauh."Michel" sahut seseorang
Michel berbalik, "Bela"
"Lo abis ngapain? cape banget ke nya" bela so peduli
"Gue ngejar Arvin, yang dikejar malah makin jauh, kesel gue" dumel michel
Bela manggut-manggut, "Emang kenapa? Berantem? "
Sejenak michel terdiam, "eh bela gue mau tanya, Lo kenal sama yang namanya lili? " michel mengangkat alisnya
"Yang sekarang sekelas sama lo kan" ucap bela
"Iya"
"Kenal, kenapa? "
"sebelum gue ada disini, lo tau apa hubungan lili sama Arvin? " michel menatap bela mengintimidasi.
Dalam hati bela tersenyum licik,
"Oh itu, iya si lili deket banget sama cowo lo, kaya prangko deh tiap hari nempel mulu" ujar bela dengan nada melebih-lebihkan"Lo serius?" Michel tidak percaya
"Serius lah chel, terus lo tau gak? "
Michel menggeleng.
"Selain deketin Arvin, awalnya dia deketin cowo gue, gue ga terima dong ya gue labrak aja, dia jauhin cowo gue eh malah deketin cowo lo, sumpah murahan banget sana sini nempel" ujar bela yang tidaklah benar
Rahang michel mengeras, "Dasar Murahan! Awas aja bakal gue kasih pelajaran, berani-beraninya mau ngerebut Arvin dari gue"
"Mening lo hati-hati aja, nanti tu cewe jadi perusak hubungan lo, jangan biarin cowo lo deket sama si lili" ucap bela
Michel mengangguk mengerti, "Ok bel, thanks ya, gue pergi dulu"
Seperginya michel, Bela tersenyum devil.
"Nikmatin permainannya lili", gumam bela tersenyum smirk.
•••
Alia mendudukan bokongnya dikursi, tak lama gina dan lili masuk ke kelas.
Alia menatap lili sinis.
"Lo marah sama gue lia? " tanya lili
"Ga marah, cuma kesel!" ketus alia
"Sama aja onta " gina menoyor kepala alia
"Maafin gue alia" lili menatap alia sendu, "gue cuma gamau lo dapet masalah gara-gara gue" lili menunduk
Alia berbalik menatap lili sendu, dalam hati ia tak ingin melihat sahabatnya bersedih, "Maaf li" alia memeluk lili.
"HEH?! LO" sentak seseorang pada lili
Lili gina dan alia tersentak, termasuk yang ada dikelas, untung kelas belum begitu ramai.
"Ngapain lagi lo! " ketus alia
"Gue ga ada urusan sama lo! Tapi sama cewe murahan ini! " michel menunjuk wajah lili menatapnya tajam
"JAGA YA MULUT LO! " bentak gina menghempas kasar tangan michel
"Kenapa lo diem! " bentak michel lagi menatap tajam lili
"Lo ngerasa kalo lo 'Murahan" sinis michel
"Cih. Jalang! " michel mendecih
"MAKSUD LO APA!? Lo gatau apa-apa chel" bentak lili, dadanya sudah naik turun, emosinya tiba-tiba memuncak
"Ow oww.. Cewe gatau diri nempelin cowo orang, itu apa namanya kalo bukan MURAHAN" tatapan michel sinis tapi meledek
Mata lili membelalak, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Kenapa? Benerkan apa yang gue omongin" ucap michel
"Gue peringatin ya sama lo! Jangan sekali-kali lo deketin Arvin! Ngerti lo! " ucap michel penuh penekanan.
Michel melenggang duduk dikursinya.
Btw meja si michel di belakang meja Arvin ya.Nafas lili sedikit tersenggal, matanya memanas sedari tadi.
"Lili duduk" suruh alia lembut
Alia mengusap punggung lili mencoba menenangkan lili.
•••
Kring.. Kring.. Kring..
"Baik saya akhiri pelajaran hari ini"
Ucap guru mapel terakhir."Lo pulang sama siapa? " tanya alia pada lili
"Angkot" jawab lili singkat
"Sama kita aja li" ucap gina
"Iya, gue anterin deh sampe masuk ke kamar" ujar alia
Lili memutar bola mata malas.
"Sayang kita jadi ya jalan-jalan nya"
Bisa diketahui siapa yg ngomong gitu :vHati lili kembali memanas.
"udah gausah di denger" ucap alia
Lili bangkit dari duduk nya, saat ia berdiri dan pas saat michel hendak lewat, alhasil mereka bertubrukan.
"Awww" ringis michel, padahal gk kenapa-kenapa :v
"Lili ko lo nabrak gue" michel berucap seakan lili sengaja
Lili gina dan alia membelalakkan matanya.
"Ko lo nyalahin lili si, jelas-jelas lo jalan ga liat-liat gimana si" sinis gina
"Sayang, masa aku disalahin" michel bergelayut dilengan Arvin
"mungkin lili ga sengaja, iyakan li" Arvin melirik lili
"cewe lo yang sengaja" ucap lili datar
"maksud lo apa?" nada suara michel sedikit tinggi
"udahlah males ribut" jawaban datar lili membuat Michel geram
"Yaudah, gue sama michel duluan ya" ucap Arvin
"gelayutan Mulu Kaya monyet" Cibir gina sedikit berteriak
Michel pun menoleh ke belakang,
"Sirik aja lo" sinis nya"Eh, monyetnya ngerasa" alia dan gina terkekeh
Michel menatap geram, hingga langkahnya hilang dibalik pintu.
Sedangkan lili hanya diam mematung ditempat.
"Li, mau pulang ga" ucap alia
"mau jadi kuncen sekolah" lili melenggang pergi meninggalkan alia dan gina
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
-Lili- [Re-Upload]√
Fiksi Remaja"..Disaat aku benar-benar mencintai tapi malah di sia-siakan.." "Dia datang dan pergi sesuka hati. Seolah ingin aku Rindu. Seakan ingin aku menunggu" _Lili🌷 DON'T FORGET VOTE AFTER READ OKE!!