Lili🌷 <22>

86 11 0
                                    

•••

Selama perjalanan dimotor Rey suasana hening tak ada yang membuka suara, hanya ada suara bising kendaraan.

Lili yang sedari tadi diam bukan hanya diam, tapi otaknya sedikit bekerja.
Ntahlah apa yang gadis itu pikirkan.

Gimana mau Move On coba, dasar lili. Desis batin lili

Rey sedari tadi hanya tersenyum tipis kala melihat wajah lili di spion.

Ayolah, ko gue sayang lagi sama rey. Gerutu batin lili

Saat lili mulai tersadar, ia baru sadar bahwa mereka tidak melewati jalan kerumah lili.

Lili pun bingung.
"Lo lupa jalan kerumah gue ya Rey" lili sedikit berteriak

"Engga" jawabnya

"Lah terus?" lili membulatkan matanya, "Lo mau nyulik gue ya!" seru lili

"Rey turunin gue, gue gamau diculik sama lo! " lili memukul-mukul punggung rey

"Diem lili, gue susah nyeimbangin", ujar rey

"Bodoamat, berenti ga gue mau turun!" lili terus merengek, iyalah takut kalau-kalau rey benar-benar menculiknya :v Lebay emang.

"Lo mau turun! Yaudah gue turunin, emang lo tau apa jalan pulang" ujar rey

Rahang lili turun, "Iya ya gue kan gatau ini dimana? " gumam lili

"Udah lo diem, tenang aja gue gabakal nyulik lo! "

"Ga doyan juga," lanjutnya seraya terkekeh

Lili hanya hanya mendengus kesal, "Nyebelin lo"

Tiba-tiba rey menambah kecepatan motornya, lili tersentak bukan main reflek lili memeluk Rey.

Rey hanya tersenyum tipis.

Lili tersadar, "Eh sorry" lili melepas pelukannya

"Gapapa, nanti lo jatoh gue gamau tanggung jawab" rey kembali menarik tangan lili melingkar diperutnya.

Aduh jantung gue. Batin lili

Lili merasakan kembali kehangatan yang telah lama hilang, kenyamanan itu muncul kembali, bahkan lili lupa akan luka sebelumnya yang membuatnya benci terhadap rey. Tapi ini? Semudah itukan meluluhkan hati lili? Segampang itu lili menerima kembali orang yang telah memberinya banyak luka?.

Rey memarkirkan motornya di sebuah cafe, ntah lili sendiri tidak tau dia dimana.

Rey dan lili turun dari motor.
"Kita makan dulu, lo pasti laper"

Rey menggenggam tangan lili, lili hanya melihat tangannya yang digenggaman dan mengikuti langkah rey.

Lili dan rey duduk dimeja dekat jendela, spot yang bagus, mereka bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang.

"Mbak" Rey memanggil pelayan

"Iya mas mau pesan apa"

"saya pesan-  "

"Baik mas silahkan ditunggu"
Pelayan pun pergi.

Lili menatap keluar jendela.

Rey memperhatikan lili, lili sadar dirinya diperhatikan, hingga deheman lili menyadarkan rey.

"Tadi ko lo sendiri, ga bawa mobil? " rey membuka suara

"Engga" jawab lili singkat

"Untung ada gue ya, kalo engga lo pasti sekarang masih duduk dihalte nunggu yang ga pasti" canda rey terkekeh

Lili memutar bola mata malas, "Garing lo" sinisnya

Rey kembali menatap intens lili, lili hanya berpura-pura tidak tau mengalihkan pandangannya keluar.

Jantung lili sedari tidak karuan.
Lo ngapain si liatin gue gitu banget. Kesel kan gue ni jantung biasa aja dong ah. Gerutu batin lili

Tak lama pesananpun datang, lili dan rey menikmati makanannya dalam diam.

•••

-Lili- [Re-Upload]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang