Sesampainya dirumah lili, Arvin turun dari motornya menghampiri lili yang tengah duduk manis menanti sang pangeran pujaaan hati eaa :v"Rumah lo sepi banget, pada kemana?" Arvin menghampiri lili yang tengah duduk
"Mamah dirumah omah, omah sakit" ujar lili
"Terus lo tidur sendiri?"
"Katanya si mamah pulang malem, nunggu papa selesai lembur"
Arvin mengangguk, duduk disebelah lili.
Btw kursi dirumah lili bukan kursi single ya, tapi kursi kayu yang diduduki 2 orang."Gue cape li" keluh Arvin seraya menatap sendu lili
"Kenapa?" tanya lili
"Gue cape aja" mata Arvin tak lepas menatap lili
"Lo kalo cape ya istirahat vin, bukan keluyuran gini malem-malem!" seru lili
"Jadi lo gasuka gue kesini? hm?"
"Bukan gitu" lili merasa tidak enak
Arvin mendekatkan dirinya pada lili, hingga lili benar-benar tidak memiliki ruang untuk bergerak.
"Jangan geser-geser apa,Sempit tau!" lili mendengus
Tiba-tiba Arvin menyandarkan kepalanya dibahu lili.
Lili membulatkan matanya, lili merasakan kelenjar yang menyengat tubuhnya, ada perasaan berbeda.
"vin? "lili menatap Arvin
"Gue mohon" ucapnya
Lili tidak bisa menolak, lili tau kedaan Arvin mungkin tidak baik sekarang ini.
"Lo kenapa vin?" tanya lili
"Li gue pernah bilang ke lo kalo gue sayang sama lo" ucap Arvin
"I-iya" jawab lili, dia jadi was-was gitu ya
"Lo percaya itu li? " tanya Arvin
"Gue pernah bilang kan, antara percaya sama engga"
AM mendongak menatap lili.
"Tapi gue gamau bikin lo sakit"Lili mengerutkan dahinya tidak mengerti.
Arvin menghela nafas "Lo nyesel gak kenal sama gue?"
Lili menggeleng,"kenapa gue harus nyesel si vin"
"Gue harap lo ga masukin ke hati ya li, apapun yang pernah gue omongin ke lo" jeda "Mungkin termasuk perasaan gue"
Lili bingung, ia semakin tidak mengerti.
"Maksud lo apasi!""jujur! Kayanya gue sama rey gak jauh beda" ujar Arvin
Lili mengangkat alisnya, lili benar-benar tidak paham. oke kali ini lili akan diam membiarkan Arvin bercerita.
"Lo tau alesan gue pindah sekolah ke sekolah lo?" Arvin menatap serius lili
"Nyari sekolah yang bagus?" lili menimbang jawabannya
"Yang lain?" Lili menggeleng.
"Gue punya Mantan disekolah gue yang dulu, namanya Michelia, gue pacaran hampir setahun sama dia dari kelas 10, Gue sayang banget sama michel begitupun Michel. Gue udah kenal keluarganya, Mamah papah gue juga seneng sama Michel" Arvin menghela nafas
Lili masih diam membiarkan Arvin meneruskan ceritanya.
"Tapi sayang nya Mamah papah Michel jadi gak suka sama gue, gue gatau kenapa? Tapi alasan kuatnya, Semenjak michel pacaran sama gue, Michel jadi lupa waktu! Iya si emang, gue sering ngajak michel jalan pas abis pulang sekolah dan baru nganterin michel pulang kerumah itu malem. Gue emang ga pernah mandang waktu kalo udah sama michel, dia juga ga pernah nolak karna dia juga seneng. Tapi, gara-gara itu Michel sering dimarahi papah nya dan beberapa kali michel disuruh mutusin hubungan kita, tapi michel, nolak dia membangkang. Sampe suatu hari michel dikurung dirumah, dia gaboleh keluar rumah sama papah nya" jeda
KAMU SEDANG MEMBACA
-Lili- [Re-Upload]√
Teen Fiction"..Disaat aku benar-benar mencintai tapi malah di sia-siakan.." "Dia datang dan pergi sesuka hati. Seolah ingin aku Rindu. Seakan ingin aku menunggu" _Lili🌷 DON'T FORGET VOTE AFTER READ OKE!!