chapter 3: tiba tiba berubah.

2K 134 14
                                    

Mikasa POV

Eh.........
Yang kami lihat itu kaset PS dengan cover wanita rambut hitam dengan syal merah dilehernya.

Ciri-ciri nya memang mirip denganku,tapi wajahnya beda.
Mungkin Eren gak tertarik dengan game ini dan ga bakal membelinya.

"Game ini kayaknya menarik"
Kata Eren penasaran ingin mencobanya.

"Eh?"

Kok Eren kayak tertarik gitu?
Bukannya Eren cuma tertarik Ama game yang bergenre action.

Lah ini,dari covernya aja udah keliatan genre romance nya.

**********
Atau mungkin Eren mulai menyukaiku?

"Ren,lu mau beli game itu?"
Tanya gue kepo.

"Gak kok, uangku gak cukup buat membelinya."

"Pakai duit gua dulu"
Ujarku yang seperti menyuruh Eren membelinya.

"Gak usah,gue dah dapet game yang gue cari,lagian buat apa Lo bersih keras buat gue beli game itu?"
Tanya eren curiga.

"N-nggak kok"
Ucapku dengan gugup.

"Yuk kita pulang"
Ajak Eren

"Lah? katanya bakal lama? Ini cuma bentar doang"
Tanyaku bingung

"Kasetnya mudah gue temukan,jadinya cepat"
Jelas Eren.

**Normal Pov**

"Berapa uluo-san?"

"Itu aja?"

"Iya"

"15 rebu"

"Gue dah langganan disini,turunin dong uluo-san"

"13 rebu dah mentok"

"Sip"

Eren dan Mikasa langsung berangkat untuk pulang.

"Mik,kalo cuma berdua dengan gue Lo banyak ngomong ya?"
Kata Eren

"Iyalah,barang lo sodara gua"
Mikasa dengan wajah datar.

"Eren,liat itu kayak uang 100 ribu"
Ucap Mikasa sembari nunjuk

"Iya!!"

Eren langsung berlari menuju uang itu.

"Hoki....."
Ucap Eren dengan gembira.

Mikasa yang melihat Eren yang bahagia juga bahagia.

"Eh Mikasa, kita belikan apa uang ini?"
Tanya eren yang bersemangat

"Entahlah"

"Gimana ka-"
Eren terdiam karena teringat sesuatu.

"Mik,temenin gue balik ke toko kaset tadi"

"Emang buat apa?"
Tanya Mikasa

"Buat beli kaset tadi"
Eren langsung menarik tangan Mikasa dan mengikuti Eren.

"Eh.........."
Eren kecewa.

"Besok kita kembali dan beli kasetnya, lagian memang udah sore semua toko bakal tutup"
Jelas Mikasa.

Eren kecewa karena toko kaset psnya sudah tutup

"Padahal sudah susah payah aku berlari"
Eren sedikit nangis.

"Sudahlah ayo pulang,lagian buat apa sih kamu beli game itu? Tadi gue tawarin pakai duit Lo gak mau"
Ucap Mikasa.

"Karena dicovernya mirip kamu,kalau aku bisa namatin game itu berarti aku orang paling mengerti tentang dirimu"
Jelas Eren.

Sontak wajah Mikasa merah merona mendengar perkataan Eren.
Memang tak masuk akal Eren mengatakan itu tapi.....ah sudahlah.

Mikasa langsung menutupi wajahnya sampai hidung dengan syal merahnya.

"Kamu kenapa?wajahmu kok merah?demam?"
Eren penasaran.

Eren langsung nempelin kening Eren ke kening Mikasa buat ngecek suhu Mikasa.

Mikasa sontak terkejut apa yang dilakukan eren

"A-a-apa yang kau la-lakukan Eren?"
Tanya Mikasa gugup.

"Ngecek suhu tubuhmu lah,emangnya apa lagi?"
Bentak Eren.

Mikasa langsung terdiam dan kembali menutupi wajahnya dengan syal merahnya.

"Bisa jalan sendiri gak?kalo gak sini gua gendong"
Tanya eren membungkuk.

"Bi-bisa kok"
Balas Mikasa.

'apa apaan dengan Eren? Aku lebih kuat darimu tau mau sok sok'an gendong gue.
Tapi tingkah Eren hari ini benar-benar berbeda'
Batin Mikasa.

"Ayo, kita pulang"
Ajak Eren.

TBC

Yosh.........Selesai nulis chapter 3
Jangan lupa komen dan vote ya.....
Karna bikin author semangat buatnya.
Kalo banyak yang komen dan vote bisa update terus.
Mungkin 3 chapter 1 Minggu.
Jangan lupa komen dan votenya ya........😊😊😊

-Lelouch27britania
-11juni2019

For You : (Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang