chapter 7: jepit rambut

1.6K 99 11
                                    

Warning: typo,occ,gaje

Disore hari Eren,Mikasa,Armin baru pulang sekolah.

"Ren, kayaknya gua naksir Ama Annie"
Ucap Armin malu malu.
Eren dan Mikasa sontak melihat Armin.

Wajar Eren dan Mikasa terkejut,sebabnya teman Meraka Armin sedang jatuh cinta.

"Lah,kok diam aja sih?"
Armin kesal.

"Ah gimana ya, gue belum tau tentang masalah cinta jadi gue gak bisa bantu,kan Mikasa"
Jelas Eren.
Mikasa menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Gua bukan minta bantuan tapi ini tentang Berthold"
Jelas armin

"Emang kenapa Berthold?"
Tanya eren.

"Hmm,jadi gini ya tuan Eren sayang, Berthold dan Annie itu udah kenal lama sejak SD dan Berthold memendam rasa pada Annie"
Jelas Mikasa kesal karena Eren gak peka.

"Benar yang dikatakan Mikasa"
Armin langsung menundukkan kepalanya.

"Lah, emangnya kenapa?kitakan bebas mencintai seseorang kan?"
Eren marah pada Armin.

"Iya sih,tapi masa gua harus merusak persahabatan gua Ama Berthold"
Armin sedih.
Tak lama kemudian ada mobil yang menghampiri mereka.

"Oy,bocah mau pulang bareng?"
Suara yang sangat mereka kenal.
Suara itu berasal dari dalam mobil.

"Gak usah pak"
Tolak Eren.
Mikasa masih menyimpan dendam dengan Levi karena sudah menyiksa Eren.

"Yasudah"
Pria yang bernama levi itu langsung tancap gas.

"Pria cebol itu,pasti akan kubuat dia membayar perbuatan nya karna sudah menyiksa Eren"
Mikasa yang sangat kesal dengan Levi.

"Hei Mikasa,gak usah dianggap serius masalah tadi."
Eren yang mencoba menenangkan Mikasa.

"Mik,makan malem nanti apa?"
Tanya eren.

"Oh iya,kamu mau makan apa malem ini?"
Mikasa yang sudah mulai tenang.

"Lah,kok kalian yang nentuin makan malamnya,emang ibu kalian kemana?"
Armi heran kanapa mereka yang nentuin makan malamnya.

"Oh aku belum bilang ya?"
Kata Eren

"Ibu kami sedang pergi keluar kota,karena ada urusan"
Jelas Eren.

"Urusan apa?"

"Entahlah"

"Jadi cuma kalian berdua dirumah?"

Mereka berdua menganggukkan kepalanya.
Armin tersenyum sinis pada Mikasa.

"Ini kesempatan buat mu Mikasa"
Goda Armin.
Mendengar perkataan Armin Mikasa langsung tersipu malu.

"A-a-apa yang k-kau kata kan Armin?"
Mikasa langsung memukul perut Armin.

"Pfuf"
Armin langsung terjatuh.

"Kalian kenapa sih?sibuk sendiri"
Eren yang penasaran.

"E-engak kok"
Mikasa yang masih gemetaran karena perkataan Armin.

"Yasudah ayo pulang"
Ajak Eren.

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalannnya.
Karena rumah Eren dan Armin berbeda arah jadi mereka berpisah di persimpangan.

"Gua lewat sini ya? sampai jumpa"
Teriak Armin melambaikan tangannya.

"Sampai jumpa"
Balas Eren dan Mikasa

"Ren,Lo mau makan apa malam ini?"
Tanya Mikasa.

"Terserah"

"Gimana kalo telor?"

"Boleh"

"Yaudah nanti kita mampir di warung Sasha"

"Tapi kalo lewat sana jauh kita pulang nya nanti"

"Gak apa-apa,sekalian beli peralatan mandi yang udah habis soalnya diwarungnya Sasha lengkap"
Mikasa yang membujuk Eren.

"Mm,baiklah"
Eren menghela nafas.

*Diwarung Sasha*

"Sasha!!"
Teriak Eren.

"Iya iya tunggu"
Sasha langsung keluar.

"Eh,Mikasa,Eren. Ada apa?"
Tanya Sasha yang sedang makan kripik kentang.

"Gue mau beli telor Ama peralatan mandi"
Jelas Eren.

"Oh, tunggu bentar ya"

"Mik,gue tunggu disini ya,Lo aja yang beli telor dan perkataannya"
Kata Eren.

"Lo gak mau beli cemilan?"
Tawar Mikasa.

"Gak"

"Yaudah,gua masuk dulu ya"
Mikasa masuk ke warung untuk membeli barang-barang tadi.

Eren POV.

'Mikasa mana nih kok lama banget'
Kataku kesal.

"Udah hampir 10 menit gue nunggu disini,tapi Mikasa gak kelar kelar"
Aku berbicara sendiri.

Tak lama kemudian Mikasa keluar.

"Udah belanjanya?"
Ucapku kesal.

"Udah"
Mikasa tersenyum malu padaku.

"Kamu kenapa?"

"Enggak apa-apa kok"

"Yaudah ayo pulang"
Ada apa dengan Mikasa? senyum senyum gak jelas kayak orang gila.

Mikasa POV.

"Nih Mikasa, pakai jepit rambut ini kamu pasti cocok kalau pakai ini"
Sasha memberikan jepit rambut padaku.

"Emangnya buat apa?"
Tanyaku dengan nada datar.

"Kalo kamu pakai ini mungkin Eren bakal terpesona melihat mu"

Setelah mendengar apa yang dikatakan Sasha aku langsung mengambil jepit rambut itu memakainya.

"Gi-gimana?"
Tanyaku malu malu.

"Kamu kelihatan manis,pasti Eren terpesona melihat mu nanti"

"Berapa harganya?"

"Apanya?"

"Jepit ini"

"Gratis kok"
Sasha tersenyum dan mendorong ku keluar.

"Tunjukkan pada Eren sana"

Aku langsung keluar dan melihat Eren.
'aduh gimana nih? cocok gak? nanti malah diledek Ama eren'
Batinku.

"Udah belanjanya?"
Kata Eren agak kesal.

"Udah"
Aku senyum senyum malu pada Eren.

"Kamu kenapa?"

"Enggak apa-apa kok"

"Yaudah ayo pulang"
Eren langsung jalan.

'lah kok?lah? Kok dia gak nyadar gua pakai jepit rambut?'
Batinku kesal?

"Oy,Mikasa mau pulang gak?"
Teriak Eren memanggil ku.

"I-iya"
Aku langsung berlari menuju Eren.

'kok Eren gak nyadar sih? Gak nyadar apa emang pura pura gak sadar?'
Batin ku.

"Hei,Eren apa kau tak melihat apa yang berbeda dariku?"
Aku tegak manis didepannya.

"Mm,.......gak ada"
Dengan polos nya dia menjawab.

"Huh"
Aku menghela nafas panjang.

"Kamu kenapa sih?gak jelas banget"
Ledek Eren.

"Enggak kok"
Jawabku seperti kecewa.
pantes dipanggil raja gak peka
Sifat nya itu lho......bikin ngeselin.


TBC

TO BE CONTINUE DULU GAN HEHEHE.......
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA.......

-lelouch27britania-
-14juni2019

For You : (Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang