chapter 15: kencan (2)

1.3K 84 25
                                    

Warning:typo,gaje,ooc

"Mikasa,apa ini yang dimaksud kencan?kita cuma keliling dong selama 17menit"
Kata Eren yang sedang keliling taman dengan Mikasa.

"Ah,gimana kalo kita beli es krim dulu?"
Saran Mikasa.

"Tapi uang gue dah abis disekolah tadi"

"Gua yang traktir"

"Ok"
Eren mengacungkan jempol nya.

Eren,Mikasa pergi membeli es krim terdekat.

"Woi mang,beli es krim nya 2, rasa vanilla"
Ucap Eren memesan.

"Ok,tunggu bentar dek"
Kata si penjual es krim.

"Nih ren uangnya"
Mikasa memberikan uang 100 ribu ke Eren.

"Banyak banget yang Lo,dapet dari mana uang Segede gini?"
Tanya eren,sambil mengambil uang Mikasa.

"Dikasih ibu"

"Emang kenapa ibu kasih kamu uang?"

"Lah,setiap ibu nyuruh gua kewarung, uang nya selalu lebih dan kata ibu sisa nya ambil aja"
Jelas Mikasa.

"Kok gue gak pernah dapat?"

"Lo sih,setiap disuruh ibu selalu kabur"

"Nih dek,es krim nya"
Penjual es krim memberikan esnya pada Eren dan Mikasa.

"Berapa mang?"

"20rb"

"Kurang lah mang"
Tawar Eren.

"Mm,karna kalian pasangan yang serasi,jadi 17rb aja"
Penjual es krim memberi diskon.

"Makasih mang"
Eren tersenyum.

"Sama-sama"
Balas penjual es krim itu.

"Kami ini,cu-cuma keluarga"
Ucap Mikasa pelan.

"Kita duduk dimana nih?"
Tanya eren.

"Duduk di bangku kosong itu aja"
Tunjuk Mikasa.

Eren dan Mikasa duduk di bangku itu.
"Kenapa orang-orang selalu menganggap kita ini sepasang kekasih?"
Ucap Eren sambil makan esnya.

"En-entalah"
Mikasa menutupi wajahny dengan syal.

"Woi mik,kalo makan itu yang bener dong,ada sisa es krim dipipi mu itu"
Eren mengelap pipi Eren dengan dasinya.

"Ma-makasih"

Eren POV.

Angin mulai bertiup kencang kerah kami.
Aku pun melihat kearah Mikasa,
Aku terkejut saat melihat  Mikasa,jantungku berdetak kencang lagi.

Untuk kedua kalinya aku terpesona dengan Mikasa.
'cantik sekali'
Batinku.

Mikasa menengokku
"Ada apa ren?kok diem aja"
Tanya Mikasa.

Karena malu,aku langsung memalingkan wajah ku.

"Tidak ada apa-apa kok"
Ucapku.

"Kamu baik-baik saja?"
Tanya Mikasa lagi.

"Aku baik-baik saja,tapi kau terlihat cantik"
Kata itu terucap tak sengaja dari mulutku.

'Duh,Mikasa pasti menertawai ku.'
Itulah yang terlintas dipikiran ku
Saat aku melihat Mikasa,dia malah tersipu malu.

"Ma-makasih"
Ucapnya dengan terbata-bata.

Karena perkataanku tadi,suasana jadi canggung.
"Hari udah mulai gelap,ayo kita pulang"
Tanganku seperti bergerak sendiri, tiba-tiba mengandeng tangan Mikasa.

'mikasa pasti menganggap ku aneh'
Lagi-lagi itu yang terlintas di pikiran ku.

"A-ayo"
Mikasa mulai berdiri dan memegang erat tanganku.

Karena sudah terlanjur,aku dan Mikasa pun jalan sambil bergandengan tangan.

'ah,ada Jean,duh pasti Jean ngeledek gua, kenapa sih wajah kuda itu belum pulang kerumah?'
Batinku kesal.

Saat berpapasan dengan Jean aku pura pura tak melihat nya,dan Mikasa terlalu sibuk dengan dunia nya.

'huh, selamat gue hari ini'
Ucapku lega.

Aku melihat kebelakang untuk ngecek keadaan Jean.
Eh? Apa yang dia lakukan?duduk dipinggir jalan kek orang gila.

Bodo amat Jean yang penting gua gak diledekin olehnya.
"Ren, ada yang ingin aku katakan"
Aku terkejut, tiba-tib Mikasa memulai obrolan.

"A-apa?"
Balasku

"Sebenarnya aku mencin-"
Perkataan Mikasa terhenti karena Connie tiba-tiba datang.

"Yo sepasang kekasih,kok baru pulang?dari mana aja?"
Tanya Connie.

"Dari taman"
Jawabku lalu melihat kearah Mikasa,eh?kenapa dengan Mikasa?kok muka nya serem banget?

Connie juga menyadarinya.
"Gu-gua pulang duluan ya"
Pamit Connie.

"Oh.....iya"
Balas ku.

Setelah Connie pergi,aku kembali menanyakan apa yang ingin Mikasa katakan.

"Eh,mik apa yang ingin kau katakan tadi?gue gak denger gara-gara Connie"
Ucapku.

"Bukan apa-apa kok"
Mikasa tersenyum padaku.

Kami pun melanjutkan perjalanan pulang.

"Assalamu'alaikum"
Kataku dan Mikasa mengucapkan salam.

"Yuk masuk"
Ajak ku.

Kemudian aku dan Mikasa masuk.
Tak lama kemudian telepon berdering.

Mikasa pergi mengangkat nya.
"Halo?"
Kata Mikasa.

"Halo"
Suara yang sangat kami kenal.

"Ibu!?"
Ucap kami.

"Halo Eren,Mikasa,kalian baik-baik saja?"
Tanya ibu.

"Ya,kami baik baik saja"
Balas Mikasa.

"Ibu besok pulang,mungkin sorenya ibu sampai,ayah juga ikut pulang kok"
Kata ibu.

"Benarkah?"
Kata Mikasa.

"Iya"
Ibu tertawa kecil.

"Mau ngomong sama ayah?"
Ibu lalu memberikan telepon nya ke ayah.

"Halo Mikasa"
Kata ayah.

"Yah,beliin Mikasa, makanan dong"
Tanpa basa-basi Mikasa langsung meminta oleh-oleh.

"Hahahaha,iya iya,gak mau lipstik?"
Tanya ayahku.

"Buat apa?"
Mikasa kembali bertanya.

Normal POV.

"Buat Eren jadi jatuh cinta pada mu"
Ucap ayahnya pelan.

"Apa yang ayah katakan Mikasa?gue gak denger,pelen banget soalnya"
Tanya eren.

"Gak ada apa-apa kok"
Mikasa berbohong pada Eren.

"Sudah dulu ya,ayah dan ibu mau siap siap untuk besok"

"Iya"
Balas Eren dan Mikasa.

Ayahnya pun menutup telepon.
"Semoga mereka tidak kenapa-kenapa saat perjalanan pulang nanti"
Mikasa masih trauma akibat kecelakaan 6 tahun yang lalu.

"Iya,"
Balas Eren.

TBC

Sorry kalo gaje dan sulit dimengerti..........
Jangan lupa vote dan komennya ya.......
Biar tambah semangat author bikin lanjutan nya........hehehe....

-lelouch27britania-
-19juni2019-

For You : (Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang