chapter 20: kekecewaan

1.3K 89 35
                                    

Warning:typo,gaje,ooc

"Mik,buka pintunya"
Teriak Eren,tak lama pun Mikasa membuka pintunya.

"Lo dari mana aja?"
Tanya Mikasa yang telah menunggu Eren didepan pintu.

"Hah,gue dari warnet,emang kenapa?"

"Lo ga bohong?"
Mikasa menyilangkan tangannya.

"Gak kok"

"Lo gak habis ketemuan Ama historia kan?"

"Emang kenapa kalo gue ketemuan sama historia!?"
Teriak Eren kesal.

"Eren,gua khawatir sama Lo. Dari tadi pagi belum pulang pulang."
Jelas Mikasa.

"Khawatir?kan gue dah bilang mau keluar bentar"

"Tapi kok sore pulang nya?"

"Serah gue, hidup-hidup gue, kok Lo yang ngatur?"

"Ren,Lo tau ga?gua keliling tadi,cuma buat nyari Lo"

"Nyari gue?emang gue anak kecil?"

"Ren, please ngerti dikit sama perasaan gua ,gua khawatir banget sana Lo"

"Mengerti perasaan Lo? Seharusnya kau yang harus mengerti dengan perasaan ku.
Selama ini  sifat overprotektifmu itu menjengkelkan.
Lo pikir sifat mu itu tak masalah bagiku?gue sebenernya malu deket-deket sama Lo."
Jelas Eren.

Karena Mikasa tak ingin melanjutkan perdebatan ini,jadi Mikasa mengalah.
"Ya,kau benar aku yang salah, maafkan aku ren"
Ucap Mikasa menyesal.

"Kau memang salah dan akan selalu salah!"
Teriak Eren menujuk wajah Mikasa dengan raut wajah kesal.

"Dasar wanita aneh"
Eren naik kekamarnya.

Beberapa saat kemudian.

"Eren,Lo mau makan kagak?keburu dingin nih makanannya"
Teriak Mikasa.
Namun tak ada jawaban.

"Eren,Eren"
Mikasa mengetuk pintu kamar Eren.

"Ren,Lo didalam?"
Tanya Mikasa.

"Lo kenapa sih ribut banget"
Eren keluar dari kamar.

"Apa yang kau lakukan didalam?"
Mikasa mencoba menengok kamar Eren.

"Gak ada apa-apa"
Eren menutup pintu kamarnya.

"Eh,Lo mau makan kagak?"

"Gak"

"Mm,yaudah"
Mikasa pergi kebawah dan duduk dibawah kursi

"Padahal,gua udah susah Masakin makanan kesukaan nya"
Mikasa menutupi wajah yang menangis.

Keesokan harinya.

"Mik, cepetan"
Teriak Eren.

"Iya iya,bentar lagi"
Mikasa sedang memasang sepatu.

"Kok Lo semangat banget kesekolah? Biasanya Lo paling males pergi kesekolah"
Tanya Mikasa heran.

"Gak ada apa-apa kok"
Ucap Eren sambil main hp.

"Lo ngapain sih dari tadi?"
Mikasa merebut hp dari Eren.

"Woi Mikasa"

"Cuma liat bentar kok"

"Balikin gak? Kalo enggak gue bakal ngambek nih"
Ancam Eren.

"Hah,cuma liat bentar kok"

"Mm,jangan ngomong lagi sama gue"
Ucap Eren dengan wajah agak kesal.

'ya Allah,nikmat apa yang telah kau berikan, kalo ngeliat muka Eren terus bisa-bisa kena diabetes gua'
Ucap batin Mikasa.

"Nih"
Mikasa memberikan hpnya kembali.

"Lo ga ngeliat apa-apakan?"
Eren mengambil hpnya dari Mikasa.

"Gak"

"Yaudah,ayo berangkat"
Eren berjalan duluan.

Sesampainya mereka dikelas,Eren melekatkan tasnya dan duduk di bangku.
Karna bangku Eren dan Mikasa berada di paling belakang disudut kiri,Eren bisa melihat historia yang duduk di paling depan.
"Woi ren,Lo lagi liatin siapa?"
Tanya Mikasa.

"G-gue gak ngeliatin historia kok"
Ucap Eren kaget

"Lo naksir sama historia?"

"E-ENGAK kok"
Wajah Eren sedikit merah.

"Eren,ayah udah bilang kalo kita belum boleh pacaran kalo belum tamat sekolah"
Jelas Mikasa.

"Emang siapa yang mau pacaran?"

"Terus Lo ngeliat historia buat apa?"

"Bukan apa-apa"
Eren memalingkan wajahnya.

"Ren,kalo mau pacaran kenapa gak sama aku aja"
Gumam Mikasa.

"Mm?Lo barusan bilang apa?"
Tanya eren.

"Bu-bukan apa-apa"
Mikasa menutupi wajah dengan syal.

Jam istirahat

'Hari ini gue bakal nembak historia,gue yakin diterima pasti diterima.
Udah 5 hari gue chatting Ama dia sampai kami akrab'
Batin Eren

Eren pergi menemui historia dengan membawa sebuah cokelat.
"Eren Lo mau kemana?"
Tanya Mikasa.

"G-gue bakal nembak historia,jadi jangan bilang sama ayah nanti kalo gue udah pacaran nanti"
Bisik Eren.

"A-APA"
Mata Mikasa melebar.

"Do'akan gue bisa pulang dengan selamat"
Eren tersenyum ke Mikasa lalu pergi menemui historia dengan membawa sebuah cokelat.

"Historia,ada yang pengen gue omongin?"
Ucap Eren agak gugup

"Eh, apa?"

"Gue mau Lo ja-ja-"
Ucap Eren gugup sambil menyodorkan coklat tadi ke historia.

"Jadi pa-"

"Sayang"
Panggil pemuda yang bernama Reiner.

"Sayang?"
Tanya eren.

"Oh,gua belum kasih tau ya? Gua sama historia udah jadiaan dari malam tadi"
Ucap Reiner malu-malu.

"Benarkah itu historia"
Eren masih tak percaya.

"Be-benar"
Historia tersenyum malu.

"Jadi,apa yang ingin kau katakan tadi?"
Lanjut historia.

"Bukan apa-apa kok,cuma mau ngasih coklat ini"
Eren memberi kan coklat itu pada historia.

"Makasih Eren"

"Sa-sama sama"
Ucap Eren lesu.
Eren pergi ketempat duduknya.

"Eren,kau baik-baik saja?"
Mikasa memegangi pundak Eren.

"Rasanya, gue pengen bunuh diri"
Ucap Eren kecewa berat.

TBC

Sorry kalo gaje dan sulit dimengerti...........
Jangan lupa vote dan komennya ya hahahaha...........

Itulah karma yang diterima Eren🤣🤣🤣

-lelouch27britania-
-25juni2029

For You : (Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang