chapter 10:eren...

1.5K 94 24
                                    

Warning:occ,typo,gaje

-flash back-

6 tahun yang lalu.
Mikasa dan orang tua nya ingin pergi liburan.

"Ibu,kita nanti kita nanti liburan nya kemana?"
Mikasa kegirangan.

"Entahlah"
Ibu Mikasa menjawabnya dengan tersenyum.

"Ayo kita berangkat,bis nya udah mau sampai"
Teriak ayah Mikasa.

Mereka pun masuk kedalam bis.
"Mikasa,kamu duduk disini,dekat ibu"
Suruh ayah Mikasa
Mikasa pun duduk dekat dengan ibunya.

"Mitabi,biar saya yang gantikan bapak, tampak nya, mitabi udah ngantuk"
Tawar salah Ian salah satu supir bis itu

"Gak usah, aku masih kuat kok"
Supir itu hanya tersenyum.

Setelah beberapa jam kemudian
"Ian,kau masih bangun?"
Mitabi mencoba mengajak Ian ngobrol.
Tapi Ian sudah tidur,karena tak ingin menganggunya mitabi kembali melanjutkan perjalannnya.

Tapi tak lama kemudian bis itu memasuki hutan,yang membuat suasana menjadi hening.

"Hah......"
Mitabi benar benar sudah menangantuk.
Mitabi mencoba menutup matanya.

"Apa yang kulakukan!"
Mitabi membentak dirinya sendiri.

Karena sudah tak tahan, mitabi mencoba tidur sejenak.
Tapi naasnya karena kecerobohan mitabi,bis yang dikendarainya terjatuh dalam jurang.

Hampir semua penumpang disana mati,tapi hanya Mikasa dan ibunya yang masih hidup.

"Mikasa bangun!!Mikasa!!"
Panggil ibunya.
Mikasa terbangun dan sungguh terkejut nya Mikasa saat dia membuka matanya karena orang-orang disekitarnya sudah tergeletak mati.

"I-ibu,apa yang terjadi?"
Mikasa saat benar-benar syok dan sulit untuk bernafas.

"Be-bertahanlah Mikasa,i-ibu sudah memanggil ba..ntu-"
Ibu Mikasa sudah tewas sebelum melenyelesaikan kalimatnya.

"I-ibu"
Karena syok Mikasa hanya diam dan pingsan.

Tak lama kemudian bantuan datang dan menyelamatkan Mikasa.
"Apa masih ada yang selamat."
Tanya salah satu dokter yang siap untuk menyelamatkan korban.

"Kurasa tidak dr.jaeger"
Jawab polisi yang bertugas.

"Eren,bantu ayah mencari korban yang masih selamat"
Suruh ayah Eren.
Eren pun melihat sekelilingnya.

Mikasa ingin berteriak minta tolong tapi dia tak bisa, suaranya tak ingin keluar.

"Sepertinya tidak ada,ayo kita laporkan pada kantor pusat"
Usul ayah Eren.

"Eren,ayo kita pulang!"
Teriak ayah Eren.

"Tunggu"
Eren masih mencari korban yang masih selamat.
Eren mencoba melihat kesisi bis yang cukup jauh.

Eren terkejut melihat masih ada satu orang yang masih selamat.
"Ayah!!ada seseorang disini"
Panggil Eren.

Ayah Eren langsung menjenguk Eren.
Tak percaya apa yang dilihatnya,ayah Eren langsung melakukan penyelamatan pertama pada Mikasa.

"Kenapa ayah?"
Tanya eren.

"Gadis ini bernama Mikasa,dia anak dari sahabat ayah."

"Oh"

"Ayo kembali Eren."
Ayah Eren langsung membawa Mikasa kerumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.

Setelah beberapa hari

Disore hari,Mikasa sadar dari komanya.

"Dimana aku?"
Mikasa melihat sekelilingnya.

Tiba tiba Eren masuk keruangan Mikasa.
"Kau sudah sadar?"
Tanya eren.

"Ah,kurasa begitu"
Mikasa memegang kepalanya.

"Syukurlah"
Eren mendekati Mikasa.

"Apa ruangan nya dingin?"
Tanya eren.

Mikasa menganggukkan kepalanya.

"Nih"
Eren memasang kan syal yang dipakainya ke Mikasa.

"Hangat"
Mikasa seperti ingin menangis.

"Kau sudah sadar Mikasa?"
Ayah Eren yang baru masuk kedalam ruangan Mikasa.

"Dr.jaeger"

"Apa kau sudah baikan?"

"Kemana aku akan pulang dr.jaeger?"
Mikasa menitikkan air mata.

"Kau akan tinggal bersama kami, memangnya kemana lagi?"
Eren menarik tangan Mikasa.

"Hmm,karena kau tidak memiliki kerabat jadi kau akan tinggal bersama kami,apa kau mau?"
Tanya ayah Eren.

"Ayo pulang"
Ajak Eren.

"Pulang"
Mikasa benar-benar menangis.

Normal

"Eren,kau tadi kemana?kenapa baru pulang?udah makan belum? ini nasi goreng buatmu"
Mikasa khawatir dengan Eren yang baru pulang sejak pulang sekolah tadi.

"Kenapa kau menghawatirkan ku,aku ini bukan anakmu apa lagi adikmu!!"
Eren membentak Mikasa.
Tapi Mikasa tak peduli dia mendekati Eren.

"Sini makan,atau mau aku siapin?"
Mikasa mulai menyuapi Eren.

"Dasar!!"
Eren mendorong Mikasa sampai terjatuh dan membuat makanan tadi tumpah"

"Hiks.....hiks....."
Mikasa menangis.

"Heh? katanya kau kuat,cuma didorong dikit nangis,kau itu hanya pengganggu bagiku,aku menyesal karena sudah menyelamatkan mu."

Perkataan Eren tadi membuat Mikasa sakit hati rasanya seperti ditusuk Madara.

"Oy, berhentilah menangis, berisik tau"

"Kenapa,kenapa kau sangat membenciku Eren?"

"Itu karena kau bodoh"
Eren menatap keji Mikasa.

"Baiklah,aku tak akan memperdulikan mu lagi Eren,mulai detik ini,jangan lagi bicara padaku"
Mikasa berjalan masuk kekamarnya.

"Kenapa?kenapa Eren? Kenapa kau begitu tega denganku"
Mikasa menangis Deras didalam kamarnya.

TBC

Sorry kalo gaje ya.....
Jangan lupa vote dan komennya
.
.
.
.
.

-lelouch27britania-
-15juni2019-

For You : (Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang