For You : (Eren)

chapter 22:janji

Warning: typo,gaje,ooc

Mikasa POV.

Flash back 6 tahun yang lalu

"Mik,ikut gue yuk"
Eren menarik tangan ku.

"Eh,kita mau kemana Eren?"
Tanyaku sambil mengikuti Eren.

"Nanti kamu tau sendiri"
Eren membawaku kepinggir sungai.

"Sungai?"
Tanyaku penasaran.

"Nih,untuk mu,kau terlihat lebih cantik"
Eren memasangkan mahkota bunga di kepalaku.

"Ma-makasih"
Aku tersipu malu.

"Mik,Lo mau ketemu dengan temanku ga?"

"Temanmu? Emang siapa?"

"Armin"

"Armin?"

"Mm,Armin itu pintar,dia tau segala hal"

"Tau segala hal!?"
Ucapku terkejut.

"Mm"
Eren menganggukkan kepalanya.

"Apa dia tau cara membuat anak?"
Ucapku dengan penuh semangat.

"Hah,kalau cuma itu aku juga tau"

"Bagaimana cara nya?"

"Bayi dibawa seekor burung bangau bangau besar pada larut malam
Lalu bayi itu dimasukkan kedalam perut ibu"

"Bagaimana burung bangau membawanya?"
Tanyaku lagi.

"Mungkin Ditaruh diatas paruhnya"

"Jadi,dari mana burung bangau mendapatkan bayinya?"

"Entahlah aku juga tidak tau,coba kita tanyakan pada Armin nanti.
Pokoknya Armin itu sangat pintar"
Jelas Eren dengan tegas.

"Hei mikasa"
Panggil Eren.

"Mm?"
Aku melihat kearah Eren.

"Maukah kau menikah dengan ku saat dewasa nanti?"
Kata Eren dengan wajah merah.

"Heh!?"

"Hah.....pokoknya,saat dewasa nanti kau harus menjadi ibu dari anak-anakku nanti,itu adalah janji kita berdua"
Eren menunjuk kearah wajahku.

"Hah?"
Aku benar-benar malu.

Pada awalnya aku menganggap Eren Hanya saudara ku dan aku harus balas Budi pada Eren Karena telah menyelamatkan hidupku.
Tapi lama-kelamaan perasaan ku terhadap Eren mulai berubah,yang awalnya hanya saudara kini jadi menjadi cinta.

-Beberapa hari kemudian-

"Eren,kau ingin kemana?"
Tanyaku.

"Aku ingin ke warnet,kau ingin ikut?"
Ajak Eren.

"..."
Aku menganggukkan kepalaku.

Saat diwarnet.
"Lihat,Eren berteman dengan cewe"

"Iya,apa dia ga malu?"

"Menjijikan"

"Banci"
Bisik semua orang yang disana.

"Sial!"
Gumam Eren.

"Eren,kau tidak apa-apa?"