" Mara..sayangku.." sayup sayup aku mendengar suara itu, tapi mataku begitu berat untuk kubuka. Badanku terasa begitu lelah. Lalu telingaku menangkap suara nyaring tangis bayi. Marizta, batinku. Ya Tuhan..
" Buka matamu sayang..lihat ..aku dan Marizta ada disini."
Suara itu. Suara lembut milik Rynaldi, suamiku. Aku berusaha untuk membuka mataku. Samar aku melihat wajah tampan dengan senyum dihadapanku. Marizta ada dalam gendongannya. Aku membuka mataku dan menatap mata biru itu.
" Sayang...kau sudah bangun. Syukurlah.." ucapnya.
Aku menyungging senyum. Lalu menggapai Marizta, Rynaldi mengangsurkannya kepadaku. Lalu dia mengecup keningku. Aku mengedarkan pandanganku kepenjuru ruangan. Rumah sakit. Ternyata aku di rumah sakit.
Ada ART, baby sitter dan perawat disekitarku. Aku berusaha mengingat apa yang terjadi. Ketika mataku menatap Runi yang berdiri disebelah sofa dengan mata penuh tangis.
" Aku takut Ry.." lirihku. Rynaldi langsung mengambil Marizta dan menyerahkan ke baby sitter, lalu dia memeluk tubuhku.
" Jangan takut ada aku disini." Suara lembut Rynaldi menenangkanku.
" Dia sakit Ry...Dia gila."
" yah..bagian kejiwaan sudah menanganinya." Rynaldi menciumi puncak kepalaku.
" Sayang ada apa..Aku tidak percaya Brian melakukannya."
Dheana masuk keruangan dengan wajah cemas. Dia langsung duduk disebelahku. Aku menggeleng tak sanggup mengingat kejadian itu. Rynaldi menatap Dheana dan menyimpan jari telunjuknya di depan bibir. Dheana mengerti dan terdiam. Dia memelukku. Isakan terdengar lirih dari mulutnya.
" Ya Allah..syukurlah kau baik baik saja." Ucapnya.
" Bagaimana kau bisa tahu, aku berada disana.." tanyaku pada Rynaldi.
" Runi meminta tolong ojek untuk mengantarnya mengikuti mobilnya dan menelponku." Ujarnya. Aku menatap Runi dan mengangguk.
" Terima kasih." Ucapku tulus. Air mata menetes tanpa dapat kutahan. Runi tersenyum dan mengangguk sopan.
" Kalian kembali saja ke rumah, kami juga akan segera pulang. Tolong jaga Marizta." Perintah Rynaldi. Semua mengangguk dan meninggalkan ruangan.
" Aku tidak menyangka Brian bisa seperti itu Dhean.." kataku lirih.
" Kekecewaan yang membuatnya seperti itu." Timpal Dheana.
" Aku dengar setelah dia melepasmu, Fania menghianatinya dengan tidur bersama Rocky." Lanjut Dheana.
" What..Rocky yang.."
" Yah..Rocky si culun yang sekarang ini sudah menjadi Boss karena mendapat warisan dari kakeknya." Ujar Dheana. Aku mengangguk paham.
" Pantas dia bilang Fania itu jalang licik."
" Yah...mungkin dia baru menyadari kau begitu berarti, setelah ketika berpacaran dia sibuk selingkuh sana sini dan...."
" Ehm..ehm..cukup bicara tentang dia. Jangan membuat istriku jadi iba kepada si brengsek itu." Rynaldi memotong ucapan Dheana. Aku memeluk Rynaldi dan bersandar didadanya.
" Aku mencintaimu. Aku mencintaimu dan juga Marizta." Ucapku tulus. Dia mencium puncak kepalaku.
" Kata pepatah, jika ada dua orang yang sedang memadu kasih, maka yang ke tiga setan. Aduuh aku harus segera pergi..Aku tidak mau jadi setan.." Dheana meninggalkan ruangan dengan tawa. Aku tentu jadi merasa malu.
" Cantiknya jika istriku merona seperti ini." Puji Rynaldi sambil mencium kedua pipiku. Aku tertawa.
" Mulai saat ini aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri. Aku akan selalu menemanimu sayang."
Tangannya erat menggenggam tanganku lalu membawanya ke bibirnya, diciumnya lama.
" Aku begitu ketakutan ketika mendengar kau diculik si brengsek itu. Aku merasa begitu frustasi. Ya Allah..aku begitu mencintai istri cantikku ini. Mommy dari anakku."
Aku memeluknya erat. Rasa nyaman memeluk hatiku. Aku begitu merasa damai dalam pelukannya.
" Aku juga mencintai suamiku yang tampan. Daddy dari anakku." Ucapku lirih.
Rynaldi mencium bibirku. Melumat dan menyesapnya.
" Aku tidak tahan sayang..ayo kita pulang." Ucapku setelah melepaskan pagutan kami. Rynaldi menatapku lalu tersenyum.
" Istriku mesum." Ucapnya sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper of the Heart (Completed)
RomanceAmara Fritzi dilanda duka cita, ibunya meninggal dunia. Kini jiwanya terasa sepi, luka hatinya begitu dalam. Apalagi benih di rahimnya semakin besar. Beribu kali dia mengutuki kejadian di Villa Dheana, sahabatnya. Dimana Dia bertemu Rynaldi Albrecth...