Riel sedang sibuk mengobrak-abrik lemari pakaiannya, memilih baju mana yang akan dikenakanya untuk kerumah Devan.
"Woi ngapain lo? Mau dibuang baju sebanyak ini, mending kasih gue," cerocos Fika.
"Ih, lo bantuin gue dong cari baju yang pas buat makan malem di rumah Devan," ucap Riel sembari terus mencari baju yang cocok.
"What?! Makan malem di rumah Devan? Lo balikan?" tanya Fika terkejut.
"Gila lo! Ya enggak lah, mama Devan yang ngundang gue gak enak nolaknya."
Fika hanya manggut-manggut sambil membantu Riel memilih baju yang pas.
"Coba lo pake yang ini," ujar Fika sambil menunjukkan dress selutut berwarna dusty pink.
"Boleh juga, gue coba dulu deh," ucap Riel lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Sambil menunggu Riel, Fika merebahkan tubuhnya ke kasur milik Riel.
"Gimana? Cocok gak?" tanya Riel tiba-tiba, hingga membuat Fika yang sedang berbaring sambil memainkan ponsel kaget dan ponsel yang dipegangnya jatuh mengenai dahi.
"Awww ..."
Sontak Riel tertawa terbahak melihat sahabatnya itu yang meringis kesakitan sambil memegangi dahinya.
"Aish, lo ngapain sih kagetin!" ucap Fika kesal, sambil mengusap-usap dahinya.
"Salah siapa main hp serius banget."
Fika berdecak kesal.
"Eh kutil! Ini gimana bajunya cocok gak?" tanya Riel.
"Bagus, lo pake dress itu sama flat shoes warna yang sama aja."
"Oke," balas Riel sambil berjalan menuju meja rias.
"Bantuin make up dong Fik, lo kan jago tuh yang begituan," ucap Riel dengan muka memohon.
"Ck, yaudah sini gue bantu."
"Yeayy, Fika emang the best'."
***
"Devan! Ini udah jam berapa? Cepet kamu jemput Riel," teriak Bella--Mama Devan.
"Masih jam lima ya ampun Ma," jawab Devan sambil mengucek-ucek matanya.
"Jam lima gundulmu! Liat itu jam berapa, cepetan kamu mandi abis itu jemput Riel!"
"Iya, Devan mandi," ucap Devan sambil berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Clara, coba kamu cicipin sup ini," ucap Bella pada Clara yang sedang mencuci peralatan habis masak tadi.
Clara mengelap tangannya lalu menghampiri Tantenya untuk mencicipi sup.
"Wuihhh enak Tan," puji Clara pada Bella setelah menyuapkan sup ke dalam mulutnya.
"Beneran?" tanya Bella antusias.
"Bener Tante."
"Ya udah kamu sana buruan mandi, kamu ikut makan malem di sini."
"Oke Tante," ucap Clara sambil menunjukkan ibu jarinya, lalu berjalan meninggalkan dapur.
***
Tok.. Tok..
Devan mengetuk pintu rumah Riel sesaat, sebelum muncul sesosok wanita seumuran Mamanya, itu ibu Riel.
"Eh, selamat malam Tante," sapa Davin sembari menyalimi tangan Mama Riel.
"Davin, tumben kesini malem-malem, mau ngajak Iel jalan?" tanya Siska--Mama Riel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Mantan {Completed}
Ficção AdolescenteMantan itu sebagian dari masalalu yang harus dilupakan dan hanya bisa dikenang bukan untuk terulang. Mantan itu masa lalu, tapi kalo ditakdirin boleh juga jadi masa depan. #8-lampung (05 November 2020) *Cerita ini sudah direvisi jika masih ada kesal...