12

635 16 0
                                    

Renata tidak habis pikir dan bertanya-tanya kenapa ada perempuan ini lagi , sesaat melirik sekilas perempuan yang duduk bersebrangan dengannya terpisah oleh ranjang rumahsakit tempat ibu mertuanya berbaring tangannya jari jemari menggenggam ibu mertuanya mereka terlihat akrab dan apakah mungkin ibunya mengetahui hubungan Jeremy dan Sena apa dia juga menyetujui hubungan mereka?lalu bagaimana posisi Renata sekarang,beruntun pertanyaan menumpuk di kepalanya, seharusnya ini mungkin bisa menjadi celah untuk adanya perpisahan dengan Jeremy tetapi di sisi lain Renata merasa dirinya sedang dipermain kan dalam situasi ini karena tidak mengerti apa-apa atas hubungan mereka sebenarnya.

"Tante aku harus segera pergi ada pekerjaan yang harus ku selesaikan tantecepat sehat ya" seraya mencium pipi,Dengan hanya melihat bagaimana cara Sena memandang ibu mertuanya tidak ada gestur di buat-buat tatapan tulus dan lembut berbeda dengan sikap genit juga sombongnya ketika di aprtemen waktu itu.

Renata tidak ingin bertanya banyak hubungan seperti apa diantara mereka bertiga dia hanya ingin semuanya tidak menjadi urusannya.

"Nak renata.." tangannya terulur menempel pada pipi lembut gadis di depannya yang serasa seperti anaknya,setelah Sena pamit pulang seluruh pandangannya tertumpu pada Renata.

"Iya tan.."
"Ibu sayang bukan tante ya.. aku ibumu sekarang" potongnya.
"Emm i-ya bu"
"Apa dia kasar..?" Tanyanya ibu mertuanya itu membuat Renata bingung

"Dia memang terlihat kasar tapi Jerry tidak akan pernah menyakitimu dia adalah anak yang sangat baik dan lembut"
'Apa katanya lembut darimana aku bisa menemukan sisi itu'

Renata seketika membulatkan matanya seperti menolak argumen aneh itu,kalau saja dia bukan ibu mertuanya mungkin ia akan bertanya secara terang-terangan sudut lembut mana yang di maksud wanita paruh baya ini ,sudah jelas tidak ada sedikitpun.

"apa yang ibu fikirkan,tentu saja dia bersikap baik padaku bu" banyak keraguan tersembunyidi setiap ucapan Renata yang tidak di sadari ibu dari Jeremy ini.

"Ayahnya karena ayahnya dia terluka sangat dalam nak ..terlalu banyak yang membuat nya begini ,wanita terkutuk itu juga menambahkannya".

Renata tahu siapa wanita dalam cerita itu yang seminggu lalu di ceritakan Risa,gadis itu bercerita banyak bagaimana mirisnya percintaan Jeremy kasih sayang yang tidak pernah kurang pada kekasinya tetapi penghianatan besar yang diterimanya wanita itu berselungkuh sampai hamil di luar nikah,Renata cukup kaget mengetahui fakta itu ada rasa simpatik yang mengihinggapinya karakter dingin yang amat menyebalkan di terima Renata sebagai salah satu buah dari sakit hati Jeremy di masalalu,Renata sempat ingin memakluminya ketika tahu kenyataan itu, tetapi sikap Jeremy seringakali membuatnya Jengkel dan tidak bisa untuk tidak kesal,

Hal lain lagi yang membuat Renata penasaran,apa yang di maksud ibu mertuanya soal Ayah Jeremy sekaligus ayah mertuanya itu melukai apanya Fisiknyakah atau psikisnyakah,,
Saat Jeremy tidur beberapa kali tak sengaja Renata mencuri dengar ,Jeremy seringkali di dalam tidurnya memanggil ayahnya tanpa sadar, sebegitu rapuhkah Jeremy yang sebenarnya.

"Berikan dia penyembuh nak.. biarkan dia menerima cinta dan kasih dari mu" terdengar seperti permohonan Renata bisa melihat bagaimana wanita ini begitu lemah perasan ibu tidak pernah bisa bohong mereka akan lemah jika anaknya memiliki masalah sekecil apapun seorang ibu akan lebih peka dari ayahnya,Renata meraih tubuh rapuh itu kedalam pelukannya rasanya hangat sama seperti mendekap ibunya sendiri.

"Apa yang aku lewatkan Bu..?"suara Jeremy yang tiba-tiba muncul membuat pelukan Renata dan mamahnya terurai.

"Kami sedang merayakan sesuatu sayang "
"Oh ya perayaan seperti apa itu bu?" seraya merebahkan dirinya ke sofa Renata memperhatikan Jeremy sikapnya sangat kontras kali ini mungkin karena ikatan ibu dan anak itu membuat suasana hatinya tenang, wajah teduhnya setiap kali berbicara dengan ibunya sangat enak dilihat.

"Perayaan rumah barumu nak "setelah berkata ibu mertua Renata tertawa lepas. Jeremy mengkerutkan dahinya tak mengerti.
"Tapi aku tidak membeli rumah baru bu ,,"
"Tentu bukan rumah seperti itu yang kumaksud jerry sayang..tetapi disini ,,disini rumah baru mu sekarang," ucapnya seraya menepuk pelan dada Renata "kalian akan tumbuh bersama dalam rumah ini saling menerima satu sama lain dalam hati kalian masing-masing" Renata sadar ada banyak harapan di setiap kata-katanya.
J

eremy bertukar pandang lalu tersenyum kosong menanggapinya.


Mereka sudah di dalam mobil dalam perjalanan pulang, jeremy dan Renata terdiam ,Sebagai anak tunggal Jeremy sejujurnya tidak mau membuat kebohongan apapun jika saja semua terbongkar ,Jeremy tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Ibunya.
Renata sendiri sama ibunda Jeremy terlihat jelas menumpukan harapan yang besar mengenai rumah tangga ini.
Seketika buliran basah di antara sudut matanya turun tanpa sadar.

'Apalagi ini Tuhan aku tidak mungkin tega memberi harapan kosong pada wanita itu ..dan lagi Jeremy tidak akan bisa mencintaiku sebaliknya aku'

Ckitt

Tiba-tiba mobil yang di tumpangi mereka berdua berhenti di pinggir jalan .
"Kau menangis..?"
Renata mengerjapkan matanya dia tidak ingat sejak kapan pipinya menjadi basah .


My Husband Mr Cold (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang