05

769 17 0
                                    

Jeremy duduk di sofa empuknya dengan mengendurkan dasi nya dia ingin memulai pembicaraan dengan Renata yang sedang duduk di kasur ukuran king size dengan sprei halus putih tempat hotel mereka menginap.

"ekhemm ... well Renata kamu sudah mengerti kan situasi kita"
Jeremy ingin menjelaskan sejelas mungkin bahwa rumah tangga yang akan dijalaninya mungkin tidak bisa normal dengan kebanyakan pasangan lain nya saling mencintai kemudian memiliki beberapa buah hati yang lucu rasanya itu tidak akan terjadi
"Ya aku paham" Renata tidak ingin memperpanjang pembicaraan dingin ini meski dari lubuk hati yang paling dalam dia juga ingin memiliki pernikahan yang indah,mungkin itu akan terwujud tetapi tidak dengan Jeremy

"Baiklah aku ingin kita berhubungan baik biarkan keluarga kita melihat semua normal kita tidak bisa mengecewakan mereka Ren"

"sampai kapan Jem pernikahan ini selesai..? aku rasa justru kita menyakiti Juna dan keluarga kita dengan menikah secara terpaksa seperti ini Jer " Renata benar- benar ingin mengeluarkan apa yang mengganjal di hatinya,

"Renata waktu tidak akan mengubah apapun seberapa lama pun kita menikah kau tenang saja tidak ada yang akan berubah,, jadi kita tidak perlu repot memikirkan cinta atau keturunan" Nada Bicara Jeremy tenang tetapi dengan setiap mata yang bermakna menusuk,satu lagi keturunan yang terlintas di Kepala Renata ,perempuan mana yang tidak sakit hati dan sedih bila mereka tak di izinkan memiliki keturunan meski Renata enggan memilikinya dengan Jeremy tapi ucapan itu semakin menambah suasana hatinya buruk tentu kesempatan memilliki bayi -bayi yang lucu akan tertahan jika sekarang Renata menjadi tawanan Jeremy dalam pernikahan ini.

"Kita bisa berhubungan baik dalam rumah tangga ini ren aku harap kau cukup paham ibu Juna dan juga keluarga nya adalah bagian hidupku orang - orang berhargaku aku tidak ingin menolak apapun permintaan mereka"

Ungkap Jeremy tanpa ada kepalsuan dia mungkin tidak bisa memberi perasaan pada pernikahan ini,tetapi keinginan dan harapan orang yang dikasihinya adalah segalanya dia akan dengan tanpa pikir panjang bersedia melakukan segalanya.

"Jer sungguh aku tidak mengerti jalan pikiran mu,aku tidak juga berharap banyak atas hubungan kita apalagi mengenai cinta ,semoga saja kita bisa menemukan jalan untuk berpisah suatu saat nanti secepatnya tanpa menyakiti orang- orang"  Renata kemudian berlalu menuju sisi jendela karena semakin lama ruangan hotel ini terasa semakin sesak ketika banyak berbicara dengan laki-laki yang sekarang sudah sah menjadi suaminya ini.

"aku akan menafkahi mu tinggal bersama tetapi kau tidak bisa mencampuri hidupku dan sebalik nya
Aku pun tidak akan mencampuri hidupmu" Jeremy kembali mengeluarkan suaranya.

Tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka malam pertama hanyalah semu dan di isi dengan pertengkaran argumen diantara dua orang ini mereka sama-sama keras dengan pendapatnya .

***

Keesokan harinya Jeremy dan Renata sudah berpindah ke apartemen milik Jeremy.

Terlihat Renata dengan rambut coklat di gelung asal berpadu kulit putih terang sedang sibuk dengan masakannya.
Meski terasa asing dengan keadaanya sekarang sebagai istri si mrs.Coldnya itu,Renata juga di ajarkan ibunya bagaimana menjamu suami dengan baik,dan kegiatan memasak memang menjadi hal yang di senanginya.

"Oh kau akan pergi bekerja jem "Jeremy keluar dari kamarnya dengan stelan rapih

" ya kemana lagi " jawabnya dengan menaikan bahu kerasnya

" kukira kau di beri cuti sepertiku.. tapi terserah lah bukan urusanku",

"aku pergi"

"sarapan mu"

"Tidak terimakasih" sambil berlalu jeremy tak menyentuh sarapan yang terhidang hanya meneguk minumnya kemudian berlalu

Renata hanya menaikan sedikit bibir nya berdecih sebal sikap apa itu sungguh tidak sopan merasa hidangan nasi goreng nya di sia-siakan tidak di hargai.

****

2 minggu lebih Renata dan jeremy menikah tidak ada banyak interaksi di anatara keduanya sama sibuk dengan dunia masing-masing .
Situasi ini bisa tercium oleh Risa adik Juna yang kini semakin sayang pada Jeremy dan renata yang sudah dia anggap kakaknya sendiri sadar dengan keadaan ini Risa tidak ingin tinggal diam ada yang harus dia lakukan meski harus di akui keduanya memiliki hati yang keras dan ego yang menjulang

"oh hello my dear Risa how are you..? " mereka berpelukan sejenak karena jarang bertemu jadwal kuliah dan skripsi Risa di jakarta sangat menyita waktu .
"Pretty good ka.." Renata menggiring Risa ke sofa kafenya bekerja
"jadi bagaimana"
"Apanya yang bagaimana Ris? "
"your mariage life ??" pertanyaan yang sungguh sangat Risa ketahui jawaban nya,tanpa perlu bertanya keadaan rumah tangga yang sangat terlihat tidak normal,Risa hanya ingin memastikan mungkin saja ada sedikit perubahan di antara mereka
"Oh ya baik" bagaimana pun Renata tidak boleh memperlihatkan kenyataannya.

"karena kalian belum begitu dekat aku memahaminya tapi ini pernikahan yang indah bukan kau dan Jeremy sangat serasi meskipun belum begitu mengenal,dia tampan dan kau cantik kak "dengan senyum mengembang Risa berusaha meyakinkan "kalian sama-sama baik dan kalian orang yang sangat aku sayangi "
Risa menangkup wajah Renata sentuhan kecil tanda luapan bahagianya melihat Jeremy dan Renata bersatu , Jeremy yang dingin iti sudah dianggap saudara laki lakinya sejak Jeremy dan Juna bersahabat Risa juga ikut merasakan ikatan batin yang kuat antara dia dan Jeremy meski terlihat angkuh dan dingin dari luar tetapi didalam nya dia adalah laki-laki yang lembut dan tulus hanya saja dia tidak pernah menujukannya .

                            ☘☘☘

My Husband Mr Cold (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang